Universitas GoonChan
Busan, Korea Selatan
- 09.15 -
MENYIPITKAN mata sambil menulis materi yang ada di papan tulis, gadi bersurai panjang dengan pakaian mencolok itu lantas mengangguk seolah paham oleh materi yang dosennya itu jelaskan dengan sangat terperinci. Pun saat tiba-tiba teman tak ia kenali disampingnya itu membuat Jieun berhasil menoleh lantaran bau mint vanila yang menyengat dari lehernya. Menatap rahang tegas itu yang tengah sibuk melakukan hal yang sama dengannya."Permisi..." Bisik Jieun membuat laki-laki berhoodie hitam berkacamata itu menatapnya dengan wajah polos penasaran.
"Ya?"
"Apa kau mahasiswa baru disini? Wajahmu sangat asing disini. Apakah kita bisa berkenalan?" Tanya Jieun ramah yang langsung dibalasi anggukan oleh sang laki-laki dan menyodorkan tangannya dengan perlahan.
"Hm, aku Jeon Jungkook. Mahasiswa pindahan dari Universitas HanJoonju. Salam kenal.." balas Jungkook menjabat tangannya dengan senyuman tipis ramah.
Membalas senyuman tipis itu dengan ukiran senyum manis ia lempar, Jieun membalas kembali sambil berbisik. "Salam kenal Jeon Jungkook, aku Lee Jieun. Semoga kau betah di kampus elite ini.." kata Jieun yang langsung dibalasi anggukan oleh Jungkook.
Kembali melanjutkan aktivitas menulisnya, kedua makhluk itu kembali fokus pada penjelasan materi yang dosennya itu berikan. Pun Jieun yang tersenyum sudut dan merobek ujung kertas catatannya pun sebuah pesan yang langsung ia berikan kepada Jungkook tanpa tolehan.
Mau makan siang bersama? Setelah kelas berakhir ayo kita saling mengenal. Sepertinya kau asik..
Membaca dalam hati robekan surat yang diberikan Jieun, Jungkook langsung menulis dengan cepat dan memberikannya kepada gadis yang ada disampingnya.
OK!
.
(13.15)
"Hai, salam kenal. Maaf tadi mengganggu waktumu mencatat di buku tadi. Kita jadi makan siang bersamakan? Oh ya, kau baru masuk ke universitas ini?" Sapa Jieun ceria sambil menyodorkan tangannya kembali dengan tote bag yang ia bawa dan tangan kirinya memegang buku mata kuliah.
Mengangkat tas seusai menaruh buku di dalamnya, Jungkook menyambut tangan Jieun dengan senyuman ramah. "Tidak apa, hal yang wajar menyapa teman di hari pertama. Iya, tentu jika kau memang mau dan mengajakku..."
"Eoh, aku ajak. Kita mengobrol disana saja untuk kenal lebih dekat. Tidak keberatan kan?" Balas Jieun ramah yang langsung dibalasi anggukan mantap dan senyuman manis oleh Jungkook.
Melangkah bersama kemudian menuju keluar kelas, entah mengapa Jungkook merasa tatapan seluruh makhluk ditempat yang ia pijaki tertuju pada mereka berdua; berjalan sejajar tengah menuju ke arah kantin. Suasana seakan berubah saat itu juga menjadi situasi tidak mengenakan yang begitu mengintimidasi. Pun lantas ketika sampai di ruangan luas kantin, Jungkook masih merasakan situasi mengintimidasi itu dengan sesekali menatap wajah mereka; seolah mengatakan ketidaksukaan keberadaan Jungkook di dekat Jieun.
Hingga ketika duduk membawa piring berisi makanan ketempat meja pilihan mereka setelah mengantri, tatapan itu masih terasa begitu semakin mengintimidasi.
Sementara Jieun yang dengan santai memakan ttaekbokki dan juga sup rumput laut di tempat makannya, Jieun menatap Jungkook yang tengah menatap sekitar dengan wajah kebingungan atas tatapan yang sudah biasa ia temui setelah Jieun mengedar pandang. "Apa tatapan itu membuatmu tidak nyaman Kook?" Celetuk Jieun yang langsung ditatap dengan iris bulat dan menggeleng pelan kemudian.
"Ah tidak, bukannya tidak nyaman. Lebih tepatnya perasaan aneh seperti tidak suka.." balas Jieun melahap ttaekbokki kemudian.
Meneguk soda dan mengangguk paham, Jieun lantas membalas dengan suara lembut kepada laki-laki dihadapannya. "Lupakan sejenak tentang mereka. Aku penasaran tentang mu yang baru pertama kali aku lihat ini. Ayo kita bertukar cerita.."
Menghabiskan nasi goreng kimchi itu dengan lahap, Jungkook meneguk sodanya dan menatap Jieun yang tengah mengedipkan matanya berulang kali seakan terkejut atas makanan Jungkook yang sangat cepat sekali di lahap olehnya. "Ah maaf, aku kelaparan karena tidak sarapan pagi tadi. Kau ingin aku bercerita mengenai diriku?"
Jieun mengangguk mengiyakan dan melahap sesuap nasi goreng kimchi sembari menaruh atensi pada laki-laki dihadapannya.
"Aku mahasiswa pindahan dari universitas HanJoonju di Seoul. Aku pindah kemari karena orang tuaku yang ingin lebih dekat kota kelahirannya. Jadi aku menuruti mereka dan ikut pindah dari universitas itu.." jelas Jungkook yanng diberi anggukan paham oleh Jieun.
"Tapi sangat disayangkan loh Kook, universitas HanJoonju adalah universitas terbaik, termahal bahkan memiliki integritas A+ kau memilih mengikuti orang tuamu. Kau keren karena mengikuti keinginan mereka.." puji Jieun dan melahap tteokbokki terakhir miliknya. "Oh ya, aku berbicara santai denganmu tidak masalahkan?" Tanya Jieun mengimbuh kemudian.
"Ah tidak masalah. Santai saja. Lalu bagaimana denganmu?" Ramah Jungkook membalas melempar senyum dengan wajah penasaran dan memakan sup rumput laut hingga setengah mangkuk tersisa.
Menelan suapan ketiga nasi goreng kimchi miliknya, Jieun mengangguk dan mulai mengenalkan dirinya. "Aku harap kau tidak berpikir hal yang sama, seperti temanku sebelumnya. Aku adalah Lee Jieun anak direktur pemilik universitas ini. Aku bukannya ingin memamerkan diri mengenai bahwa aku adalah anak direktur kampus, tapi aku hanya mengatakannya lebih dulu sebelum kau tau dari orang lain. Aku takut ketika kita sudah dekat dan mengetahui fakta itu kau menghilangkan tanpa kabar dan mencari teman baru. Jadi lebih baik aku katakan bukan?"
Mengangguk santai dan menatap sekitar dengan masih tatapan mengintimidasi yang sama, Jungkook paham alasan mengenai situasi ini tercipta. "Apa karena alasan ini mereka menatapku seperti itu?"
"Begitulah..." Jawab Jieun mengangkat bahunya dan mengulas senyumnya kemudian. "Tapi sepertinya reaksimu santai. Jadi kau berteman denganku Jeon Jungkook?" Tanya Jieun kembali antusias dan menatap laki-laki yang telah menghabiskan semua makannya itu dengan lahap.
Mengusap bibir tipisnya dan mengangguk pelan dengan ukiran senyum ramah. "Tentu saja, jika kau tidak keberatan.." kata Jungkook meneguk soda terakhirnya.
"Tentu saja! Untuk apa keberatan? Kau juga tidak keberatan jika harus dibicarakan oleh teman-teman kampus meski ini adalah hari pertama mu bukan?" Tanya Jieun terlihat antusias.
Mengangguk santai, Jungkook kembali mengulas senyumnya. "Iya tidak apa. Toh lagi pula ini bukan hari pertama, ini adalah hari ke lima ku di campus..."
"Hari kelima? Tunggu.. lima hari lalu aku tidak masuk. Ah, pantas saja wajahmu asing..." Pekik Jieun dengan wajah sungguh ceria. Pun kembali menyodorkan tangannya, Jieun mengukir senyum senang tak karuan.
"Jadi hari ini kita resmi berteman kan? Kau harus menjadi temanku!" Pekik Jieun bangkit antusias yang langsung di jabat hangat oleh Jungkook.
Tertawa senang berhasil menyita seluruh perhatian ruangan kantin, mendekat ke arah Jungkook dan memeluknya kelewat senang. "Serius ya, tidak bohong? Kau harus menjadi temanku sampai kerja bahkan sampai mati.." kata Jieun menyodorkan jari kelingkingnya.
Terkekeh sambil menggelengkan kepalanya kepada tingkah gadis dihadapannya yang mengejutkan, Jungkook pun mengangguk dan menyatukan jari kelingking miliknya dengan milik Jieun yang membuat gadis itu kembali girang kelewat senang bahkan sampai membuat Jungkook terkekeh gemas akibat ulah teman barunya itu.
"I have friend now!!!" Kata Jieun dengan wajah terukir bahagia hingga membentuk eyes smile di wajahnya.
Tunggu, kenapa gadis ini sangat senang?
••
KAMU SEDANG MEMBACA
Corner
FanfictionUpdate Setiap Jumat & Sabtu 📌 Sambil menatap dengan tatapan bersalah atas apa yang telah ia perbuat, Jungkook yang bertelanjang dada dengan wajah imut ditimpali surai acaknya menunduk menatap ke arah bawah; malu menunjukkan wajah tampannya. "Apa y...