4. daftar ekstrakurikuler

7 1 0
                                    

Selasa.
06.30 wib di rumah keluarga Algara.

"Selamat pagi dunia yang kejam." ucapnya thata menyapa dunia ketika dia terbangun dari tidur nyenyaknya karna cahaya yang mengintip dari luar dijendela kamarnya.

Begitulah kebiasaan dia untuk menyapa dunia yang menurutnya kejam kepada mahkluk di dalamnya, hanya orang orang beruntung yang bisa merasaa kebahagian di dunia ini atau pun tidak ada yang bisa bahagia di dunia ini pikirnya.

Thata bangkit dari tempat tidur dan merapikannya, membuka jendelanya membiarkan udara pagi masuk kedalam kamarnya dan setelah itu masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual mandi paginya hari ini, sebelum melakukan kegiatan yang akan mengguras tenaganya.

Selesai dengan persiapannya thata melihat penampilannya.

"Perfect" ujarnya memuji dirinya sendiri ketika melihat penampilannya.

Rambut panjang muka yang kecil tapi pas untuk di pandang mata yang tajam hidung mancung bibir yang mungil pas diwajahnya dan poni yang begitu menggemaskan ketika orang melihatnya dirinya.

Dia turun dari kamarnya menuju kamar di sebelahnya.

Tok... tok... tok...

Bunyi pintu kamar arga yang diketuk intha

Dia tidak mau lagi seperti kemarin yang asal masuk dan melihat tubuh arga yang setengah telanjang lagi.

"Masuk" ucap orang di dalamnya.

Mendengar ucapan arga thata langsung masuk kedalam kamar arga.

"Gaga lagi ngapain?" ucapnya ketika melihat arga membongkar seluru isi lemarinya.

"Nyari dasi tha kamu lihat ngak dasi aku."

"Bukannya dasi gaga yang ada dileher gaga itu kan" tunjuknya ke arah dasi yang ada dileher Arga.

"Eh iya kok bisa disini ya." ucapnya ketika sadar kalau dasi miliknya ada di lehernya yang di ikat asal olehnya

"Sini thata rapiin." sambil narik kerah baju arga.

Melihat wajah thata yang dekat dengannya membuat arga deg degan.

"Thata" panggil arga.

"Hmm" jawab thata yang sibuk membenarkan dasi arga

Tangan arga tidak tinggal diam dia memeluk pinggang thata supaya thata lebih dekat dengannya, memang tinggi thata hanya seleher arga membuat dia nyaman dipeluk di dalam dekapan arga.

"Gaga jangan nakal ih, ini susah masangnya kalau gini."

"Cepat tha benerin." ucapnya ditelinga thata

"Selesai, ayo ga turun kita sarapan 15 menit lagi jam 7 kita masuk jam setengah 8 masih cukup kalau untuk sarapan dan berangkat kesekolah" ucap thata sambil melepaskan tangan arga yang ada dipinggangnya memeluk erat.

"Tunggu Tha" ucap Arga sambil mengambil sesuatu dilaci mejanya.

Thata hanya dia melihat arga mengambil sebua kotak merah di laci itu.

"Ini oleh oleh Gaga buat Thata, semalam Gaga ambil dari rumah Gaga"

"Yah kenapa diambil kan mau kerumah gaga juga mau ketemu bunda dan ayah" ucapnya

"Nanti kita tetap jadi kesana kok tha"

"Ini buka dulu hadiannya" ucap arga sambil memberi kotak itu kepada thata.

Thata membuka kotak merah itu dia melihat kalung yang berbandul bulan sabit yang begitu indah ketika dilihat.

"Ih lucu, bagus baget, makasih gaga-nya thata" sambil memeluk arga erat

me??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang