Pertemuan

108 9 13
                                    

"ini memang berat, tapi harus tetap ku lakukan demi kedua orang tuaku."
-Maryam.

"-Maryam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"assalam-" ucapanku terhenti saat melihat beberapa orang terduduk diruang tamu rumahku.

"mu'alaikum," lanjutku beberapa detik kemudian.

Di ruang tamu, kini sudah ada seorang yang tidak pernah diriku kenal sebelumnya. Dua orang sepasang suami istri paruh baya, ditambah satu orang pria dengan jas hitam. Perkiraan ku pria itu lebih tua dariku.

"Waalaikumsalam, eh, anak mama udah dateng," mamaku seperti biasa menyambut kepulangan anaknya ini dengan sumringah.

Mama menghampiri aku yang berdiri terpaku dengan segera, lantas dengan segera aku pun meyalami punggung tangan orang yang telah melahirkan ku ini.

"kamu salim sama mereka, gih," ucap mama sedikit berbisik ditelingaku.

Aku mengangguk dan menuruti perintah mamaku. Lantas menyalami kedua orang paruh baya itu.

Tak lupa ku pasang wajah ramah terhadap keduanya.

Sengaja aku tak menyalami pria yang bersama kedua orang paruh baya itu. Pasalnya, dia bukan mahrom ku.

Aku melirik papa yang sedari tadi melihat gerak gerik ku, lantas ku salami beliau sebagai tanda kecil bakti ku terhadap beliau.

"kamu ganti baju dulu ya, sayang," ucap mama lembut, setelah selesai ku salami semua.

Aku hanya mengangguk menurut, lalu berlalu dari ruang tamu tanpa sepatah kata pun.

Aku berjalan kearah kamarku sambil melamun. Otakku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya belum pernah ada diotakku.

Aku tak tahu siapa tamu yang ada ruang tamu itu.

Apakah mereka yang papaku bicarakan kemarin? Kalau saja iya, aku belum siap untuk bertemu dengan mereka saat ini.

Aku menaiki tangga satu persatu dengan perlahan, sengaja mengulur waktu agar terasa sangat lama.

Ku buka pintu kamarku perlahan, lalu kembali ku tutup saat diriku sudah masuk kedalamnya.

Kriekk..

Lemari terbuka, ku ambil baju yang sekiranya pastas tuk dipakai saat ini.

Berlalu ke kamar mandi, aku mengganti baju seragam yang ku kenakan saat ini dengan baju yang aku ambil dari lemari pakaian.

Tok.. Tok.. Tok..

Aku Muslimah HinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang