Bagian III • Putri di Jaman Modern

Chapter 876 - 880

Wei Jin tidak meminta Mu Feng untuk melambat, jadi Mu Feng mempertahankan kecepatannya. Setelah mengemudi untuk waktu yang lama, mereka akhirnya tiba di halaman kecil seorang petani di pinggiran kota.

Tepat ketika mobil tiba di tujuannya, telepon Mu Feng berdering.

“Hei, Nona Xia, jangan khawatir. Aku tidak akan melakukan apapun pada adikmu.”

Tidak diketahui apa yang dikatakan Xia Wanyuan, tetapi Mu Feng mengangguk sebagai jawaban, tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Kemudian, dia menutup telepon. Merasakan tatapan Wei Jin, Mu Feng mengangkat alis padanya. "Yo, Nona Wei, kamu tahu cara mengadu?"

“…” Menghadapi mulut Mu Feng, Wei Jin yang fasih selalu terdiam.

"Kurasa kamu belum pernah makan ini sebelumnya." Mu Feng membawa Wei Jin ke halaman. Ada api unggun di dalamnya, dan serangkaian item barbekyu telah disiapkan.

Wei Jin melirik dengan rasa ingin tahu pada hal-hal di halaman dan mencoba yang terbaik untuk mempertahankan ekspresi tenangnya. Namun, cahaya dari sudut matanya masih mengkhianatinya. Dia memang belum pernah makan ini sebelumnya. Wei Jin melirik Mu Feng. Dia tidak berharap Mu Feng begitu teliti.

Mu Feng mengangkat alisnya ke arahnya dengan puas. Dia merasa bahwa biaya penyelidikannya yang ratusan ribu yuan tidak sia-sia.

Dia mempekerjakan seseorang untuk menyelidiki sejarah Wei Jin dan preferensi hariannya.

Kemudian, dia menyadari bahwa kehidupan orang ini dapat digambarkan sebagai "tolak ukur kesehatan".

Sejak dia masih muda, dia telah hidup sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh keluarga Wei. Dia tidak pernah melewati batas dan tidak pernah memiliki preferensi sendiri. Makanan yang dia makan dengan ketat mengikuti berbagai kombinasi ahli gizi. Dia bahkan tidak minum minuman sejak dia masih muda.

Memikirkan hal ini, Mu Feng tidak bisa tidak bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apakah kamu pernah minum Coke sebelumnya?"

Menerima tatapan bingung Wei Jin, Mu Feng mengacungkannya. "Menakjubkan."

Selama sisa makan, Wei Jin tidak makan dengan tenang. Namun, yang mengejutkannya, Mu Feng tidak melewati batas lagi. Dia menemaninya makan barbekyu dengan patuh dan mengantarnya kembali ke Universitas Qing.

Bahkan ketika mereka berpisah pada akhirnya, Mu Feng tidak secerdas yang Wei Jin bayangkan. Dia hanya tersenyum dan melambai padanya. "Selamat malam, Guru Wei."

Wei Jin mengambil beberapa langkah ke dalam rumah dan tiba-tiba berbalik. Mu Feng belum pergi. Dia bersandar di pintu mobil dan rambut peraknya berkibar. Melihat Wei Jin menoleh, Mu Feng melambai padanya.

Wei Jin panik tanpa alasan. Dia berbalik dan tidak melihat ke belakang.

Mobil di luar halaman baru menyala ketika lampu di kamar Wei Jin menyala. Di malam yang tenang, entah kenapa itu menarik hati sanubari seseorang.

Di manor, Xia Wanyuan menutup telepon. Meskipun dia merasa bahwa Mu Feng bukan orang yang tidak dapat diandalkan, dia masih sedikit khawatir bahwa dia telah salah menilai dan menyakiti Wei Jin. Oleh karena itu, dia mengaitkan Jun Shiling dengan kakinya.

Jun Shiling awalnya mengajari Xiao Bao pelajaran mencuri permen. Ketika dia merasakan gerakan itu, dia sementara membiarkan Xiao Bao pergi.

Xiao Bao mengambil kesempatan itu. “Aiya, aku sangat lelah. Selamat malam, Ayah, Ibu. Selamat malam, Paman, Bibi! Saya akan tidur!" Kemudian, Xiao Bao menyelinap ke lantai atas dari ruang tamu tanpa menunggu jawaban Jun Shiling.

1

"Hmph, kamu hanya memanjakannya." Jun Shiling melirik Xia Wanyuan dan berjalan mendekat. “Kenapa kau mencariku? Apakah kamu tidak membawa kucingmu untuk menemanimu?"