Sarah POV
Cewe itu. Cewe sialan. Cewe yang ngerebut semua dari gue. Cowo, harga diri, sampe perhatian anak-anak di sekolah!
MAU TARO DIMANA MUKA GUE HAH?.
Ilang semua kebanggan gue. Ilang!.
Disekolah ini, gaada lagi yang bisa gue banggain.
Gue malu! Apalagi ketika sebelum Revan nembak Clarissa, dia ngasih gue foto disaat gue lagi jalan sama selingkuhan gue.
ARGHHHH!! ANJING SIALAN LO CLARISSA!! BAKAL GUE BALES LO!
"Kasiann gapunya bebeb Revan lagii" kata cowo yang lewat di depan gue.
Gue tersadar dari lamunan. Gue liat dipojokan, ada segerombol anak cewek-cewek. Gue deketin mereka.
"Eh iya, masa kemaren si Revan mergokin Sarah lagi selingkuh tau" kata salah satu dari segerombolan anak-anak itu.
"Ihh iyaa tau apalagi dia ngasih fotonya sambil dilempar ke lantai di depannya Sarah" kata anak yang lain.
"Ih parahnya ya, pacarnya itu om-om!"
"Tapi kaya ege"
"Punya lamborgini"
"Behh anaknya pejabat tajir juga"
"Tapi ya gituu, umur 20 keatasan lah hahaha"
Dan masih banyak gosip-gosip yang mereka bicarakan.
Gue diem. Gue gasuka. Gue gak terima. Tapi apadaya, Gue sendirian. Geng gue entah kemana.
Ini semua gara-gara lo SETAN!.
Bel pulang berbunyi....
Gue bertekad hari ini untuk bales dendam. Ya, hari ini juga!
Gue bawa salah satu temen cowo gue Gerard. Dia bakal nyari perhatian Revan supaya dia gak kesini dan gue bisa dengan mudahnya bales dendam.
"Gerard. Inget 50 juta. Deal?" kata gue..
"Deal baby" katanya dengan gaya khasnya.
Kami saling menjalankan misi masing-masing.
KETEMU!! Gue ngeliat Clarissa duduk sendirian di kantin yang sepi.
Perf!
Clarissa POV
"EH SETAN KECIL" panggil seseorang sangar tapi dalam berbisik.
"Maaf ada apa ya?" jawab gue sambil nengok dan ternyata itu....
KAK SARAH!!
"LO LIAT HM??? GUE SEKARANG GAK BAHAGIA. GUE SENGSARA GARA-GARA LO!! GUE MAU LO SEKARANG TINGGALIN REVAN, DASAR IBLIS!!" katanya membentak.
Deg....
Revan kamu dimana?
"Saya gak ngerti apa yang kakak omongin. Tolong jelasin sejelas-jelasnya. Tolong." kata gue.
"ALAH SEGALA GAYA LO NJING" katanya sambil menarik kerah baju gue.
Rev...
"Gue minta ke lo, Jauhin. Revan. Sekarang. Juga." ancamnya dengan nada berbisik.
"Saya gabisa jauhin dia. Saya cinta sama dia. Kalo mau kakak bilang aja ke Revan" jawab gue tenang.
"Dasar iblis ya otaknya juga iblis. Revan gabakal denger gue karna matanya udah ketutup pake godaan lo!" katanya sambil mendekatkan mukanya ke muka gue.
"JAUHIN DIA SEKARANG JUGA ATAU LO GUE SIKSA!" ancamnya.
"Disini ada ham, gue gatakut." kata gue berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love
Teen FictionGue sayang bahkan cinta sama dia! Tapi kenapa kisah cinta gue harus rumit dan banyak cobaan? Gue harus berusaha untuk kuat. Menghadapi seorang yang dulu pernah jadi miliknya. Sialan, cewe itu bener-bener sadis.
