M = -p/q

148 26 1
                                    

   Meluruskan kedua kakinya yang rasanya ingin putus sejak tadi, tubuhnya terasa pegal usai pelajaran olahraga hari ini, Sasuke, duduk dibawah pohon dengan napas ngos-ngosan,  tulang-tulangnya seakan hancur, ia berpikir, apakah tulangnya tidak retak seusai berolahraga se-melelahkan itu?

"Shineu." Gumamnya, masih terus mengatur napasnya.

Diliriknya lapangan yang masih ramai oleh siswa siswi yang berolahraga, hingga matanya tak sengaja bertemu dengan siluet merah muda, Sakura tengah berdiri di koridor, menatapnya, dengan tumpukan buku di pelukan gadis itu.

Sasuke merasakan kedua sudut bibir Sasuke berkedut begitu mengetahui Sakura tengah memperhatikannya dari atas sana. Ia ikut menatap balik Sakura, keduanya saling melempar tatap beberapa lama, hingga Sakura yang memutuskannya.

Gadis itu nampak tertawa, matanya menyipit, entah siapa yang menghampirinya.

.

Bughhh

Bughh

"Sialan kau buruk rupa!!"

Buggh

Darah keluar dari mulut Sasuke seusai perutnya diinjak kencang oleh Shikamaru.

"Cih, kau sudah sangat membuatku kesal, pembangkang!" Shikamaru menginjak wajah Sasuke dengan kaki berbalut sepatu modisnya. Sasuke terlihat begitu lemas di bawah kakinya, kondisinya benar-benar mengenaskan

"Sialan sialan sialan, siapa kau? Berani sekali membuat Hinata dikeluarkan dari sekolah!" Shikamaru kembali melayangkan tinjunya pada wajah Sasuke yang hampir tak berbentuk lagi.

Naruto mencoba melerai, Shikamaru sudah hampir melewati batas wajar saat membully. Laki-laki keturunan Nara itu memang sangat emosi saat mendapat kabar Hinata dikeluarkan dari akademi tempo bulan, kabar itu membuat Shikamaru menjadi lebih brutal dalam membully dan hal-hal keji lainnya.

Sikat gigi.

Naruto membulatkan kedua saphire nya saat benda tersebut keluar dari saku celana Shikamaru, masalahnya adalah, ujung sikat giginya runcing.

"Tidak, Shika aku tau kau tidak se gila itu." Cegah Naruto.

Shikamaru terkekeh, "Kau tau aku Naruto."

"Dan kau tau aku memang gila." Lanjutnya.

Jlebbb

Kejadiannya begitu cepat, hingga Naruto pun tidak bisa mencegahnya, sikat gigi runcing itu berhasil menancap dalam pada perut kiri Sasuke.

"ARGGHHHHH!!!"

"SHIKAMARU KAU GILA!!"

Menggedikkan bahu, Shikamaru menekan lebih dalam sikat gigi itu, kemudian meloncat melalui jendela gedung berlantai dua itu.

Naruto gelagapan, dia shock, se-nakal apapun dirinya, tak pernah melakukan ataupun berhadapan dengan korban penusukan seperti ini.

Ibu... Tolong aku.

Naruto dengan segala keberanian yang coba ia kumpulkan, mendekati Sasuke yang menangis sambil terus berteriak, di gedung kosong itu, tak ada siapapun yang bisa mendengar teriakanmu.

"h-Hei, aku akan coba membantumu okei?" Ucap Naruto, ia mengelus pelan bagian perut lain yang tidak terluka.

"Aku tau ini akan sangat sakit, cobalah untuk menahannya sebentar, aku akan berusaha mencabutnya." Ucap Naruto, ia mengelus surai berantakan Sasuke sebentar, kemudian kedua pandangannya beralih menatap sikat gigi yang menancap tegak pada perut kiri Sasuke.

Jlebbb

"AKHHHH!!" Teriakan kesakitan Sasuke terdengar memenuhi penjuru gedung, segera Naruto tenangkan dengan cara mengelus kepala Sasuke, sekarang yang ia perlu lakukan adalah menghentikan darah yang terus mengalir keluar dari luka tusuk tersebut.

Variabel | Gift from GodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang