2 tahun berlalu sejak hari itu, saat ini Bastian sudah duduk di kelas 2 SMA. Dia di kenal guru sebagai murid yang rajin serta baik. Banyak teman sekelasnya juga datang kepadanya kalau ada soal pelajaran yang kurang mereka pahami. Bastian juga sering membagi-bagikan kue hasil buatannya ke teman-teman sekelasnya. Kue kering, spons cake hingga tart sudah pernah Bastian berikan. Dia ingin teman-temannya memberikan masukan bila ada kekurangan pada masakannya.
Suatu hari di dalam kelas, Bastian sedang bercanda dengan Bona dan Budi. Lalu, datanglah seorang siswi perempuan mendekati mereka bertiga.
"Tian!" Panggil siswi perempuan itu.
"Oh Bella. Ada apa?" Tanya Bastian.
"I...ini.. kemarin aku baru buat kue. Ku dengar kau suka kue coklat kan? Ini ambilah." Kata Bella malu-malu sambil memberikan sebuah bungkusan yang di hiasi dengan pita.
"Wahh... makasih ya. Tapi, kau dengar dari siapa?" Tanya Bastian sambil menerima bungkusan itu.
"Oh itu dari aku. Kemarin dia tanya sambil kasih aku....Humphhh..." Tak selesai Budi berbicara, Bella langsung menutup mulut Budi dengan roti di tangannya.
"Po...po... pokoknya cepat di makan dong kue nya. Aku ingin tahu enak atau enggaknya." Kata Bella terburu-buru.
"Hmm... enak! Apalagi saus coklat nya ini. Kau memang hebat." Kata Bastian setelah memakan kue coklat itu sambil tersenyum.
Melihat senyuman Bastian, muka Bella menjadi memerah dan seluruh wanita di kelas itu juga memerah wajahnya.
"Aduhh...irinyaa.." Kata para siswi itu.
"Ehemm... hemm.. syukurlah kalau kamu suka. Lain kali akan aku buatkan lagi." Kata Bella sambil menyadarka dirinya.
"Tapi, bagaimana caramu membuat saus coklat ini? Ajarin aku dong." Kata Bastian dengan mata bercahaya.
"Umm...itu...coklat di masukin ke dalam susu. Lalu... aku lupa.."
"Jangan-jangan kau tidak membuat kue itu, Bel?" Tanya Bona mencurigai gelagat Bella yang tampak gugup setelah Bastian menanyainya.
"A...aku juga bantu kok oops." Kata Bella yang kecoplosan sambil menutup mulutnya.
"Nahh.. sudah kuduga kan. Kau kan tidak bisa masak dari dulu." Kata Bona.
Mendengar perkataan Bona, Bella hanya terdiam. Dia sangat malu karena rahasianya terbongkar.
"Bona, jangan meledek Bella terus dong. Bel, aku suka banget sama kue nya. Niat mu buat kasih aku kue itu saja sebenarnya sudah cukup buat aku senang kok. Lain kali kalau kamu mau, aku bisa ajarin cara buatnya. Kita buat bersama. Gimana?" Kata Bastian sambil tersenyum hangat untuk menghibur Bella.
Semua siswi meleleh melihat senyum Bastian termasuk Bella. Bella lalu mengangguk dan berjalan pergi mendekati temannya yang sudah menunggu di pintu kelas.
"Dia baik banget.", "Iya tidak seperti anak lelaki lain."
"Tian, kayaknya Bella itu suka deh sama kamu." Kata Budi setelah Bella pergi.
"Hahaha... mana mungkin Bud. Bella kan primadona di sekolah kita. Tidak mungkin dia suka aku yang biasa-biasa ini." Kata Bastian mengelak.
"Kamu ini kalau urusan perkuean aja cepet. Kalau percintaan, lambatnya minta ampun." Kata Bona sambil memangku kepalanya dengan lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice Of Happiness
Teen Fiction"Akan aku tunjukan aku bisa mewujudkan apa yang aku impikan!" Semua berawal dari sebuah toko kue kecil. Dimana seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang datang bersama ibunya bermimpi untuk bisa menjadi seorang baker dan membuka toko kue nya sendi...