Stasiun kereta api pasar turi Surabaya.
Bastian melangkahkan kakinya keluar dari gerbong kereta. Dia lalu membawa tasnya dan berjalan menuju pintu keluar stasiun itu.
"Akhirnya setelah 5 tahun aku bisa ada di kota ini lagi." Kata Bastian sambil menatap langit yang cerah di atasnya.
"Tian!" Panggil sebuah suara yang sangat familiar di telinga Bastian.
"Pak Ronny!"
Bastian lalu memasukkan tasnya ke dalam bagasi mobil pak Ronny. Setelah itu, dia membuka pintu dan duduk di kursi depan di sebelah pak Ronny.
"Bagaimana kabar bapak? Sehat?" Tanya Bastian.
"Yah begitulah. Kalau kamu gimana di Jakarta?" Tanya Pak Ronny lagi.
"Di sana menyenangkan pak. Banyak hal-hal baru, bertemu orang-orang baru. Lalu, bagaimana istri bapak? Maaf waktu itu saya tidak bisa hadir karena harus mengerjakan event penting di hotel." Kata Bastian.
"Tak apa. Lagipula pernikahanku sudah 2 tahun yang lalu dan kau masih saja minta maaf. Hahh... ucapanmu waktu itu sudah cukup. Teman-temanmu pasti senang kamu sudah pulang." Kata Pak Ronny sambil terus menyetir.
"Hehe... aku sangat kangen pada mereka. Aku penasaran bagaimana mereka sekarang. Apalagi besok salah satu sahabatku akan menikah besok. Tentu aku harus menyisihkan waktu ku untuk datang." Kata Bastian bahagia.
"Berarti kamu setelah pernikahan itu akan kembali lagi ke Jakarta?" Tanya Pak Ronny.
"Iya. Saya hanya bisa 3 hari di sini. Soalnya akan ada lomba internasional bulan depan dan saya di wajibkan ikut sebagai salah satu wakil Indonesia. Jadi saya harus banyak berlatih." Jelas Bastian.
"Wah sekarang mantan muridku ini sudah sangat sibuk."
"Hehe begitulah."
Bastian lalu melihat ke luar jendela. Dia melihat kota tempat tinggalnya dulu sangat berbeda dengan sekarang. Mereka lalu melintasi sebuah toko kue di ujung jalan. Toko kue dengan plank 'LEZAT' itu terlihat sudah lama berdiri dimana bangunannya sudah banyak retak dan menguning, namun masih terawatt dengan baik.
Toko kue itu merupakan saksi biksu perjalanan hidup Bastian. Dan juga merupakan kunci utama di dalam kehidupannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice Of Happiness
Teen Fiction"Akan aku tunjukan aku bisa mewujudkan apa yang aku impikan!" Semua berawal dari sebuah toko kue kecil. Dimana seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang datang bersama ibunya bermimpi untuk bisa menjadi seorang baker dan membuka toko kue nya sendi...