Rumah Renjunie

934 83 2
                                    





Halo I'm come back 😁😁👋👋
Okay, gak usah lama-lama,mari kita mulai
🐻Let's start🦊




"Diem aja dari tadi,kenapa??. Biasanya rame banget teriak-teriak,gak sakit kan??."Haechan heran kenapa Renjun mendadak jadi pendiam.

"Diem bagong!gue lagi siapin mental,moga aja gak di gorok gue sama emak bapak gue!."Ketus Renjun yang memang lagi uring-uringan sendiri.

"Hahaha saya kira kenapa, udah tenang nanti saya yang ngomong sendiri sama orang tuamu,gak usah dipikirin.Sampai tegang banget itu muka."

"Bangsat!ketawa lo!.orang lagi ketar-ketir malah di ketawain, minta di tampol ya?!!."Renjun tambah sewot dan bersiap kasih bogem kearah Haechan.

"Ehh jangan!, yaudah saya minta maaf."Haechan refleks menghalangi wajah dengan satu tangan.

"Yaudah sih, nyetir aja yang benar my babu, awas nabrak gue splet lo ke bulan!!"Ya benar, sekarang mereka ada di dalam mobil dan dalam perjalanan ke rumah orang tua Renjun.

"Saya suami kamu lo, tega banget suami sendiri di bilang babu."

"Gak usah sok manis, gak membantu sama sekali!. Gila banget hidup gue, orang pulang liburan bawa oleh-oleh, lah ini bawa suami.amajing banget!,semoga mereka gak serangan jantung."Renjun terus misuh-misuh sepanjang perjalanan, Haechan cuma senyum tipis tidak tau harus respon apa,yang di bilang Renjun memang benar.

Dia memang gila, tapi dia tidak menyesal dengan keputusannya.Lima belas menit kemudian, mobil berhenti di depan rumah sesuai petunjuk Renjun.

"Kenapa diam?ayo masuk!,"Haechan noleh ke arah Renjun yang masih diam di tempat duduknya.

"Bentar, gue lagi siapin mental ini!."

"Udah ayo!, aturan saya yang begitu,kenapa jadi kamu??"Haechan terkekeh.

"Ya mana gue tau!lo juga santai amat jadi orang?kek gak punya salah gitu,niat tanggung jawab gak sih?!."Entah kenapa Renjun selalu darah tinggi.

"Kan memang saya gak salah apa-apa?.Saya juga ga menghamili anak orang, kenapa harus tanggung jawab??!."

"Babi, bangsat emang!.YA LO GA BUNTINGIN ANAK ORANG TAPI LO MAKSA NIKAHIN ANAK ORANG YANG SAMA SEKALI GAK LO KENAL!.MASIH BILANG GAK SALAH LAGI!!.GUE PITES SINI LO ANAK MONYET BIKIN DARAH TINGGI SUMPAH!!."Nah loh maungnya keluar.

"Aduh! Ya maaf, saya cuma bercanda tadi, lepas saya sesak ini!"Renjun menggunakan bantal lehernya untuk menutup wajah Haechan. Haechan berusaha melepaskan bantal leher milik Renjun dari wajahnya.

"Gak akan! Mampus lo makan Nih makan biarin sesek, is dead sekalian gue ikhlas!."Entah sejak kapan Renjun berada di pangkuan Haechan, dan Renjun sendiri tidak sadar dengan posisi mereka. Hingga...

Sret!!

Bantal tadi melayang setelah Haechan berhasil melepaskannya.Mereka berdua membeku, seketika menyadari bagaimana posisi mereka sekarang.Mata Renjun melotot, nafasnya tercekat melihat wajah Haechan yang begitu dekat.

Cup!

"Manis,"Haechan tersenyum Tanpa dosa setelah mengecup bibir plum di hadapannya. Tangannya memeluk pinggang Renjun agar tidak terjatuh.

Renjun menatap horor Haechan,

Plak!!

"Akh! kenapa mulut saya di pukul!?"Haechan memegang bibirnya yang terkena tamparan maut dari sang istri.

"Makan tuh siapa suruh punya bibir baperan, suka banget curi-curi kesempatan!!".Ketus Renjun yang langsung beringsut dan turun dari mobil.

"Apa salahnya cium istri sendiri juga?"Haechan keluar menyusul Renjun.

"Berisik!!"Renjun berjalan ke arah pintu tanpa perduli dengan Haechan.

"Ehh tunggu!"











Mendadak istri?! (HyuckRen/Renhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang