"Pakai!" ujar Evan memberikan paperbag kepada Anne dan membuat kening gadis itu berkerut sembari menatap Evan penuh dengan tanda tanya.
"Ini apa Pak?" Dengan bodohnya Anne melontarkan pertanyaan itu ketika bahkan gadis itu bisa melihat nama dari brand tersebut yang tercantum di paperbag itu.
"Jangan banyak tanya. Pakai!" ujar Evan kemudian berjalan meninggalkan gadis itu untuk menuju ke ruang ganti tanpa merasa khawatir karena meninggalkan barang-barangnya di area privat yang memang sudah disewanya.
"Eh?" Anne bingung sendiri karena ia tidak ingat untuk membeli apapun ketika menimbang kalau harga yang dipatok di toko pakaian tadi lumayan, hmm, menguras dompet dan otak.
Gadis itu sontak saja membuka paperbag itu dan mengintip apa yang dimaksud Evan dan juga barang apa yang ada di dalam paperbag itu, "Astaga! Ini kan baju renang yang aku pegang!" seru Anne tertahan ketika melihat apa yang ada di dalam paperbag itu.
Setelahnya bukannya merasa senang karena mendapatkan pakaian renang yang sangat sesuai dengan keinginannya semula, gadis itu malah merutuki dirinya yang terlihat jelas tertarik dengan pakaian itu hingga membuat Evqn membungkusnya, "Anne bego! Pasti potong gaji ini! Udah minta ke pantai dituruti malah mahal banget! Ini nggak mau renang dibeliin mahal banget! Padahal uang saku yang dikasih perusahaan mau aku buat bayar SPP ke sekolah Adek."
Tapi mau bagaimana lagi. Menolak juga sudah tidak bisa karena barang itu bahkan kini sudah ada di tangannya. Sehingga Anne tidak memiliki pilihan lain selain melangkah dengan sangat berat hati menuju ke kamar ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian renang yang sudah diberikan oleh Evan ini.
"Astaga! Aku kira one piece! Kok ternyata two pieces!" ratap Anne yang lagi-lagi dibuat kaget ketika melihat kalau pakaian renang yang tadinya dilihatnya, atau mungkin lebih tepat kalau dikatakan dikiranya sebagai pakaian renang one piece yang sedikit sopan dibandingkan banyak pakaian renang lainnya di toko tersebut ternyata adalah pakaian renang two pieces.
"Astaga, Mami! Gimana ini? Masa Anne pake sih! Kalau nggak pakai nanti Pak Bos marah lagi, udah dibeliin kok nggak dipake. Tapi kalau dipake kok terbuka banget!" gumam Anne panik atau lebih tepatnya malu kalau sampai dirinya harus mengenakan pakaian ini. Apalagi di depan Evan dan juga Tian serta ajudan pria itu yang notabenenya adalah rekan kerja bahkan atasannya.
"Mau gimana lagi, Anneliese. Udah pasrah. Tahan malu tahan diri aja! Aduh Pak Bos ini juga, kenapa kalau inisiatif mau bungkusin nggak dilihat dulu kayak gimana baju renangnya! Kalau kaya gini kan aku juga yang repot!" Ujar Anne yang kini menyalahkan Evam karena pria itu lah yang memiliki inisiatif untuk memberikan dirinya baju renang tanpa keinginan ataupun sepengetahuan Anne.
Kurang lebih dua puluh menit gadis manis itu habiskan di dalam kamar ganti sembari menimbang nimbang apakah dirinya harus keluar atau tidak. Sungguh, Anne memang punya pakaian pakaian anak muda seperti crop top atau hotpants. Tapi tidak seperti ini juga.
Untung saja Evan juga tidak lupa memberikan dirinya sebuah bathrobe sehingga setidaknya Anne bisa menahan perasaan malunya sebelum dirinya memutuskan untuk main air atau tidak sama sekali nanti. Untuk saat ini otak Anne sama sekali tidak bisa memikirkan mengenai berapa rupiah yang nanti aku harus dibayarkan nya melalui potongan gaji untuk bisa membayar perlengkapan yang diberikan oleh Evan ini.
Yang ada dipikirannya hanya, bagaimana ia sangat berharap untuk bisa memajukan waktu lebih cepat supaya dirinya tidak harus berpenampilan seperti ini di depan 2 atasannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/314616338-288-k80603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasihku Sang Tuan Muda
RomanceEvander Theodore Winston. Sang Tuan Muda. Satu satunya putra lelaki yang akan mewarisi dan mengelola kerajaan bisnis keluarganya. Usianya yang baru 27 tahun sama sekali bukan hambatan untuknya bisa mengembangkan Winston Enterprises, menjadi mega-cor...