Manager

3.5K 244 55
                                    

BRAK

BODOH!!

Seketika ruangan yang berisi beberapa orang itu hening seketika, semua masih mencerna apa yang tengah terjadi. Termasuk seorang pemuda manis yang saat ini masih terdiam mematung, ini adalah hari pertama ia berada di sini dan sekarang dia sudah dibentak seperti itu?

Pemuda manis itu menunduk takut, saat tak sengaja bertatapan dengan orang yang digadang-gadang sebagai seorang yang menyeramkan bagi semua orang. Terlebih untuknya sendiri.

"Apa kalian tuli? Bukankah saya sudah membicarakan ini sebelumnya? Saat saya sedang berbicara, tolong kalian semua diam dan memperhatikan. Belajar saling menghargai, kalian bukan lagi anak SMA."
Sang manager itu berbicara dengan suara yang ditekankan, dan terlihat begitu marah.

"Saya sudah ingatkan berapa kali? Sadar posisi, saya pimpinan kalian. Saat sedang berbicara dengan saya, gunakan bahasa formal! Saya bukan teman sebaya kalian, saya pemimpin kalian!"
Tatapan tajam itu menelisik satu persatu karyawan baru yang sedang di seleksi itu.

"Jika kalian memang tak niat bekerja di sini, kalian bisa pergi."
Entah kenapa suasana saat ini terasa begitu menegangkan. Pemuda manis itu berkali-kali mencoba untuk menetralkan nafasnya yang terasa memburu.

Pemuda manis itu terkesiap saat ia tak sengaja bertatapan kembali dengan sang manager. Dan ia tambah takut saat orang itu bangun dari duduknya dan berjalan ke arah dirinya. Ia menahan nafasnya saat manager itu tiba tepat di depan dirinya.

"Kau, siapa namamu."
Tanya manager itu.

"S-saya... Junkyu."
Junkyu meremat tangannya saat merasa rasa gugup mendominasi dirinya.

Manager itu mengamati Junkyu dengan tatapan dingin dan tajam khas miliknya.

"Angkat kepalamu."
Perintah itu tak langsung dituruti oleh Junkyu.

"Kau tuli? Apa perlu saya yang mengangkatnya?"
Buru-buru Junkyu menggeleng dan menegakkan kepalanya hingga mata itu saling beradu.

Pemuda manis yang baru lulus SMA itu menatap takut pada atasannya. Ia menelan ludahnya susah payah.

Junkyu takut saat mendapat tatapan tajam itu yang seperti akan mengulitinya. Apa kesalahannya? Bukankah ia di sini selalu melakukan apa yang diperintahkan oleh atasannya. Ia juga menurut, tidak main-main di sini.

"Bagus."
Setelah mengatakan itu, dia pergi begitu saja dari ruangannya.

Junkyu menghembuskan nafasnya lega, keringat dingin seperti berlomba-lomba keluar dari tubuhnya. Ia menyekanya pelan, managernya benar-benar menyeramkan.

"Junkyu, kau tak apa?"
Ia menoleh saat mendengar panggilan itu dari teman kenalannya.

"Eoh, aku? Aku tak apa..."

"Benarkah? Tapi wajahmu pucat sekali."
Junkyu memegang wajahnya, benarkah?

"Tak apa, tak usah khawatir. Tuan Watanabe mungkin hanya bercanda, dia mungkin hanya ingin tahu namamu."
Junkyu tak menjawab.

"Emm... Tapi kau harus hati-hati dengannya, dia suka menandai orang"
Teman Junkyu berbisik saat mengatakan itu, membuat Junkyu mengerutkan alisnya bingung. Maksudnya..

"Ya nanti kau tahu sendiri, pokoknya harus tetap hati-hati padanya. Apalagi kau cantik..."
Junkyu mendengus saat mendengar itu, astaga sudah berapa kali ia mendapat kata itu untuk dirinya?

"Aku laki-laki kalau kau lupa."
Ucap Junkyu jengah.

"Yah... Aku tahu, tapi memang benar begitu kok"

HARUKYU? [One Shoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang