c.k 02

2.5K 324 8
                                    

[Budayakan vote, comment dan follow terlebih dahulu. Untuk menghargai kerja keras penulis yaa..]

Let's Start 🖤

[💉💉💉]

Pintu ruangan jeno terbuka menampilkan kakak sulung nya yang hanya berbeda satu tahun diatas jeno. Mark ia juga salah satu dokter di rumah sakit ini dengan gelar Sp.PD atau yang sering dikenal dengan spesialis penyakit dalam

Sebenarnya rumah sakit swasta ini adalah milik bubu mereka atau ibu mereka berdua dan rumah sakit ini sudah berdiri sejak umur jeno menginjak usia 6 tahun, karena jung taeyong juga seorang dokter dengan gelar SpOG [spesialis Obstetri dan Ginekologi] sedang ayah dari mark dan jeno. Jung jaehyun adalah seorang pengusaha sukses yang mempunyai 5 perusahaan tambang di negara nya, akan tetapi keluarga mereka sangat tertutup pada media massa mana pun

"Dek, lo udah visite pasien belum?" Tanya mark yang masih berdiri di pintu ruangan jeno

"Ini gue udah mau pergi visite bang, kenapa?" Tanya jeno balik menatap ke arah mark yang masih setia berdiri di pintu ruangan nya

"Ga, cuma nanya doang. Tadi bubu nanyain lo, mau ngoper pasien yang habis persalinan tapi anak nya ada kelainan di jantung gitu" jawab mark

"Bubu ngirim pesan ke lo, tapi ga dibales katanya" lanjut mark

"Ooh, nanti deh gue keruangan bubu. Tadi gue ga megang hp lagi kesel sama anak koass"

"Lah kenapa, bukannya mereka baru koas hari pertama sekarang?" Tanya mark lagi

"Telat hampir setengah jam bang, temen-temen dia udah datang semua eh malah dia telat" jawab jeno yang masih sedikit kesal

"Tapi koas tahun ini nyegerin mata semua ya, bening-bening hahaaha" ucap mark sambil tertawa

"Sama aja kaya tahun-tahun yg lalu bang, gausah lebay lo" ujar jeno

"Halah, burem mata lo. Yaudah gue mau visite pasien lagi, lo jangan lupa ke ruangan bubu kalo udah visite pasien" ucap mark mengingatkan pada adiknya

"Iyeee bawel lo"

Kemudian mark kembali menutup pintu ruangan sang adik dan pergi dari sana, sebenarnya baik taeyong maupun jaehyun tidak memaksa kedua anak nya untuk melanjutkan karir milik mereka ini. Mereka cuma ingin yang terbaik bagi anak nya dan tidak ingin memaksakan kehendak mereka melalui anak-anak

Keputusan menjadi dokter pun sudah menjadi keinginan mark dan jeno sejak kecil, karena sering ikut taeyong bekerja. Jadi di dalam hati mereka tumbuh rasa ingin menyelamatkan dan menolong seseorang dengan menjadi dokter

Jeno berjalan santai memasuki ruangan rawat intensif pasca pembedahan. Dengan diikuti 2 perawat dan 4 anak koass termasuk jaemin

Semua perawat yang berjaga di ruang itu pun langsung membungkuk tubuh nya, menghormati dokter muda berprestasi itu.

"Selamat pagi dokter jeno" sapa salah satu perawat laki-laki dengan tangan yang memegang beberapa alat medis

"Pagi" balas jeno singkat

"Dih sombong banget taii, disapa orang balesnya singkat bener. Dokter bukan sih" ucap jaemin sambil bisik-bisik pada kedua teman dekatnya itu read renjun dan haechan

"Hush! Nanti dia denger berabe njir. Terserah dia aja mau bales gimana" peringat renjun menyenggol bahu jaemin pelan

Jeno berhenti di salah satu ranjang pasien yang anak usia 5 tahun dengan diagnosa kanker pada batang otak

"Boleh saya tau diagnosa pasien nya?" Tanya jeno pada salah satu perawat yang memang sudah lama visite pasien dengan jeno

"Peradangan pada batang otak sejak usia 4 tahun. Dok, dan terdapat gumpalan sel kanker yang sudah menjalar di bagian batang otak seperti telur keong" jelas perawat itu dengan seksama

"Oke, ini pasien saat masuk ke rumah sakit sadar atau tidak?" Tanya jeno lagi

"Saat di UGD pasien sadar dok, tapi setelah 3 jam di lakukan tindakan dan pengkajian penyakit. Kesadaran pasien langsung menurun sampai sekarang" jelas perawat itu lagi

Setelah itu, jeno mengecek kondisi pasien tersebut. Melihat dengan teliti atau menggunakan data objektif nya untuk melakukan tindakan apa yang akan ia lakukan kedepannya

"Lusa, siapkan ruang operasi dan tim, kita lakukan tindak pertama dulu dengan pembedahan kraniotomi. Selanjutnya setelah pembedahan saya kasih tau tindakan apa lagi yang akan kita lakukan. Oke" ucap jeno santai menatap kearah mitra kerja serta koass baru yang mengikuti visite nya pagi ini

"Baik dok, untuk persiapan waktu operasi nanti kami akan segera beritahu dengan dokter" sahut perawat yang satu lagi

"Kamu! Nama kamu siapa?" Tanya jeno dengan menunjuk tepat pada haechan

"S-saya seo haechan dok" jawab haechan gugup

" Kraniotomi itu apa? Coba jelaskan sama saya dan setelah pembedahan kraniotomi apa tindakan yang harus kamu lakukan sebagai dokter?" Tanya jeno dengan nada datar dan tetap menatap wajah haechan dengan seksama

Bukan hanya haechan saja yang deg-degan tapi semua koass yang sedang mengikuti visite bersama jeno pun. Memiliki atmosfer kelam di sekitar mereka, sedangkan perawat senior hanya diam dan memperhatikan adik-adik koass itu

"E-em, itu. Anu dok, apa ya" jawab haechan gugup setengah mati menatap konsulen nya dengan takut

"Anu kamu kenapa? Pertanyaan saya berbeda jauh dengan jawaban kamu. Seo haechan!" Ucap jeno sedatar mungkin

"Maaf dok" haechan menundukkan kepala nya takut

"Bagaimana mau jadi dokter yang bisa mengutamakan pasien nya, kan tadi kakak perawat nya sudah menjelaskan diagnosa yang terjadi sama pasien. Apa kamu ga bisa memahami? Selama 8 semester sebelumnya kamu belajar apa?" Sarkas jeno

Sungguh jeno malas dengan koass yang jika ditanya jawaban tidak tepat dengan pertanyaan yang ia berikan. Bukan maksud jeno memberikan tekanan pada koas, tapi jeno hanya ingin mereka sedikit mengetahui tentang stase yang mereka hadapi saat ini.

Jeno juga tidak berharap dengan jawaban maksimal mereka, cukup sepengetahuan saja. Menurut jeno jika mereka para koas sudah bisa memahami apa yang akan mereka pelajari selama di stase nya itu pun sudah cukup.

Kalau pun ada kesalahan sedikit dalam menjawab jeno pasti akan membenarkan jawaban para koas nya, sebenarnya jeno adalah dokter yang lumayan baik dengan penilaian yang akan ia beri pada calon dokter muda itu

"Temui saya kalau kamu sudah mempunyai jawaban kamu sebagai calon dokter muda. Dan jelaskan serinci tanpa berbelit-belit" tukas jeno, kemudian ia pindah keranjang sebelah nya untuk memeriksa pasien selanjutnya 

"Baik dok" ucap haechan pelan

Jaemin dan renjun atau koass yg lain pun sudah pasrah jika ditanya hal yang mereka tidak mengerti di stase ini, apalagi dimarahi seperti teman nya itu


*Noted : kraniotomi (pembedahan otak saat sepotong tulang diangkat dari tengkorak)

HALLO COASS vs KONSULEN  [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang