c.k 14

2.2K 301 7
                                    

[Budayakan vote, comment dan follow terlebih dahulu. Untuk menghargai kerja keras penulis yaa..]

Let's Start 🖤

[💉💉💉]

Mata jaemin sembab sejak kejadian keributan tadi ia selalu menunduk ketika tamu mereka sampai. Dan betapa terkejutnya jaemin yang melihat para konsulen muda nya datang sebagai tamu. Bahkan salah satu dari mereka yang akan menjadi calon suami nya nanti

"Nana kamu gapapa kan?" Tanya taeyong khawatir melihat jaemin yang menunduk dengan mata yang sembab

Sejujurnya taeyong yang memberikan acc untuk calon koass dari kampus jaemin yang ingin magang di rumah sakit nya. Karena ia tahu jaemin salah satu dari mereka ya sudah langsung saja taeyong acc kerjasama dengan pihak kampus jaemin

"Gapapa ko" jawab jaemin dengan senyuman paksaan di wajah nya

Jeno yang melihat itu juga ikut penasaran, tadi sore saat bertemu dengan jaemin di toke cake wajah anak itu terlihat baik-baik saja tidak ada sembab sedikit pun matanya.

"Jadi ini udah diterima ya. Jeno dan jaemin resmi tunangan ya" ucap jaehyun semangat. Ia sangat bahagia ketika sahabat nya itu mau menjodohkan anak nya dengan dia

"Udah kok" jawab yuta dengan senyum

Winwin hanya mampu tersenyum palsu, sebenarnya ia bahagia karena calon untuk anak nya itu bukan sembarang orang bahkan anak dari sahabat nya dulu. Tapi yang buat winwin sedih adalah sikap yuta yang tidak berubah sejak 12 tahun lalu

"Ini cincin nya silahkan dipakai ya ke pasangan nya" ujar taeyong dengan nada bahagia

Jeno mengambil kotak cincin itu memasang kan ke jari manis jaemin dan begitu pula dengan jaemin yang ikut memasang kan cincin di jari manis jeno

Acara dilanjutkan dengan perjamuan hidangan dari keluarga na. Terlihat mereka asik berbincang dengan para kerabat, jaemin menjauhkan dirinya dari keramaian ia pergi ke taman belakang rumah nya

Dejun melihat jaemin pergi pun ia mengikuti sang adik. Jujur saja dejun sangat merasa bersalah dengan membentak adik nya itu tadi. Semua ucapan dejun yang keluar dari mulut nya itu sangat spontan, maka dari itu ia harus minta maaf pada jaemin

Meminta maaf bukan berarti menurunkan derajat dia sebagai kakak disini. Sungguh xiaojun sangat sayang pada jaemin demi apapun

"Na" panggil dejun lembut

"Kenapa" balas jaemin lirih. Ia tidak marah dengan kakak nya kok. Tenang saja, mana mungkin ia bisa marah terhadap sosok yang sering membantu nya ini

"Maafin kakak ya. Tadi ngomong kasar ke kamu" mohon xiaojun

"Gapapa kok kak, yang salah juga aku kok. Kan aku yang marah-marah ga jelas ke kakak awalnya"

"Engga na. Kamu pantes buat marah, maaf kakak gak bisa nolong kamu dari perjodohan ini. Ayah keras na, kamu tau sendiri kan"

"Iya kak aku paham. Makanya aku bilang mana bisa aku nolak kemauan mereka" ujar jaemin lirih ia menatap kolam ikan kecil milik keluarganya itu

"Sini peluk kakak. Udah lama kita ga pelukan" ajak dejun merentangkan kedua tangannya agar sand adik bisa masuk ke dalam dekapannya

"Kakak. Aku kangen ayah.. hiks, aku kangen di peluk ayah kak. Kenapa ayah selalu nyalahin kita" tangis jaemin pecah saat di dalam pelukan dejun

Dejun yang mendengar itu pun ikut menangis, hati nya sakit ketika adik kecilnya ini selalu bertanya kenapa sikap ayah nya begitu. Kenapa ayah mereka berubah tidak menyayangi mereka lagi

"Sama kok na. Kakak juga kangen ayah kok bukan kamu aja. Mungkin ini belum saat nya kita dapat pelukan ayah lagi, tapi kita harus kuat ya demi bunda" balas dejun ikut lirih

Keduanya menangis tersedu-sedu sambil berpelukan. Yuta yang tidak sengaja mendengar dan melihat kedua anak nya yang berbicara itu pun. Memasang raut wajah sedatar mungkin tidak ada yang tau apa isi hati serta pikiran laki-laki yang sudah lanjut usia itu

Ternyata di belakang yuta ada winwin yang sudah menetes kan air mata nya sedih melihat kondisi kedua anaknya itu. Serta pusing dengan sikap suaminya ini

"Kamu liat sendiri kan kak! Gimana sakit nya mereka atas apa yang kamu lakuin. Kamu mikir ga sih kak, anak kita meninggal bukan karena kakak-kakak nya. Tapi takdir tuhan. Aku mohon. Stop buat nyalahin mereka" lirih winwin. Membuat yuta sedikit terkejut

"Kamu mending diam aja win. Kamu gatau apa yang aku pikir saat ini" sela yuta

"Terserah, jangan aja kamu nanyi nyesel udah berbuat seenaknya sama anak kamu. Tuhan itu adil kak, kamu buat mereka merasa kehilangan sosok ayah nya. Suatu saat nanti tuhan akan balik kan semua itu ke kamu" hardik winwin. Kemudian ia pergi dari hadapan yuta

Dan yuta hanya mematung mendengar ucapan istrinya barusan. Bagaimana nanti lihat saja yuta juga bingung dengan dirinya sendiri.

Balik lagi dengan jaemin dan dejun, keduanya melepaskan pelukan mereka

"Na ayo masuk. Ga enak sama tamu nanti ayah tambah marah sama kita kalo ga ada di dalem" ajak dejun

"Iya kak" dengan cepat ia menyeka air matanya. Lalu keduanya bergegas masuk ke rumah mereka lagi tentunya dengan senyuman yang dipaksakan

Taeyong menghampiri jaemin dengan membawa satu kotak kue coklat untuk nya

"Nana.. ini bubu punya hadiah buat kamu, ini kue jeno loh yang beli" ucap taeyong gembira memberikan satu paper bag kepada jaemin

"Eh makasih bubu" balas jaemin sambil tersenyum

"Mata sama hidung kamu kenapa merah na? Abis nangis?" Tuduh taeyong menatap calon menantu nya itu

"Engga kok bu. Ini aku mau flu jadi gatel-gatel semua" bohong jaemin

"Oohhh gitu. Yaudah jangan lupa minum obatnya ya nanti, kalo gitu bubu ke yang lain dulu ya. See you jadi mantu Jung minggu depan ya sayang" pamit taeyong dengan mencubit pipi gembul milik jaemin

Benar. Satu minggu lagi jaemin akan menikah, dan itu sudah keputusan resmi dari pihak keduanya. Sekali lagi sudah dikatakan baik jeno dan jaemin tidak ada yang bisa menolak satu pun. Karena memang tidak bisa ditolak apalagi melihat orang tua mereka tersenyum bahagia saat berbicara tentang masalah pernikahan mereka Minggu depan nanti

"Jangan nangis. Saya tau kamu ga suka sama perjodohan ini" sahut seseorang yang tiba-tiba berdiri di belakang jaemin

"Maaf dok" lirih jaemin kaget saat tau jeno sudah ada di belakang nya

"Jalanin aja. Saya kasih kamu kebebasan, besok temui saya di ruangan ada yang perlu saya bahas sama kamu" ucap

"Baik dok"

"Satu lagi jangan panggil saya dokter. Kalo di luar jam kerja, saya bukan dokter pribadi kamu" sarkas jeno

Jaemin hanya mengangguk saja untuk persetujuan yang jeno ucapkan barusan. Lalu jeno memberikan tisu pada jaemin kemudian pergi

"Gue ga tau gimana hidup gue kedepannya nanti. Bahagia atau semakin hancur haha" monolog jaemin tertawa sedih

HALLO COASS vs KONSULEN  [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang