3. Prince of wolf

29 8 1
                                    

Di saat ketiga putri itu mulai panik, mereka tak menyadari adanya bahaya yang menatap mereka.

"Beraninya masuk ke wilayah kita, apa mereka tak tahu perjanjian 1000 tahun lalu?" Sinis seorang pria dengan tatapan tajamnya.

"Kupikir mereka tidak tahu, dari wajahnya, mereka bukan dari Jepang." Sahut satunya sambil mengasah katananya.

"Salah satunya dari Jepang." Timpal yang lain.

Yang mengasah katana menoleh, "Dari mana kau tahu?"

"Lihat saja wajahnya, beda dari dua lainnya."

"Asahi benar, satunya memang berasal dari Jepang." Sang pangeran berambut merah mengangguk setuju.

"Lalu, harus kita apakan mereka?" Asahi menyeringai.

"Bermain-main sedikit?" Usul Haruto sambil menatap pantulan wajahnya dari katananya yang mengilap.

Yoshi tertawa kecil, "Usulmu bagus juga."

🐾🐾🐾

"Hyunjin akan menemukan kita."

Kata itu sedari tadi keluar guna untuk menghangatkan keadaan.

Di sini dingin, gelap. Tidak banyak yang bisa mereka lakukan selain bersandar pada pohon dan berharap akan ada bantuan yang datang.

Aauuuuuuuu

Ketiganya terlonjak kaget.

"A-aku salah dengarkan?" Gugup Minju.

Sakura menggeleng dengan gemetar, "Terlalu jelas untuk dibilang salah dengar."

Chaewon menggenggam kedua tangannya yang berkeringat dingin.

Dingin angin terasa menusuk tulang.

Aaauuuuuuu

Auman itu kembali merobek keheningan malam.

Sakura, Chaewon dan Minju berdiri, namun belum sempat berlari, keluar yang mereka takutkan.

3 ekor srigala putih muncul dari balik semak.

Chaewon meneguk ludahnya kasar.

Tangannya gemetar.

Geraman serigala itu terdengar jelas.

Minju mundur perlahan, namun tak bisa lari, mereka di kepung dari segala sisi.

Sakura jatuh terduduk, kakinya tak kuat menahan tubuhnya.

Tatapan tajam serigala-serigala itu terlihat menakutkan. Minju ikut jatuh di sebelah Sakura.

Serigala-serigala itu berjalan mengelilingi Sakura, Chaewon dan Minju.

Aauuuuuuuu

Minju berteriak histeris ketika salah satu serigala itu mengaum. Chaewon menangis pasrah jika malam ini menjadi malam terakhirnya.

"K-kumohon, biarkan kami hidup, kami tidak mengganggu kalian." Lirih Chaewon.

Salah satu serigala itu mendekati Chaewon, Sakura memejamkan matanya sembari membuang muka, hanya 5 cm jarak mereka.

Terdengar jelas geraman rendah serigala putih itu.

"Kumohon." Lirih Chaewon lagi. Matanya meneteskan cairan bening.

Akhirnya serigala itu menjauh, dan pergi.

Sakura menghembuskan napas dengan terengah-engah, tangannya yang gemetar meraih tangan Minju dan Chaewon.

Merasakan tak ada reaksi apapun dari Chaewon, Sakura dan Minju dengan gemetar mendekati Chaewon dan memeluknya.

Hanya bisa memeluknya, tak ada yang bisa mereka lakukan lagi.

Hingga akhirnya dua gadis itu tertidur di tengah gelapnya hutan dan dinginnya udara yang menusuk.

🐾🐾🐾

Sinar mentari akhirnya membangunkan Sakura.

Pagi menjelang, panas matahari mulai menghangatkan tubuh mereka yang hampir beku.

Minju ikut terbangun dengan tubuh sakit, posisi tidur mereka tidak nyaman.

"Chaewon?" Minju menggerakkan tubuh sang kembaran.

"Badanmu sakit, Sakura?" Minju beralih kepada Sakura, Chaewon masih pingsan.

Sakura mengangguk, "Pegal."

"Badanku terasa tidak enak." Ucap Minju.

"Itu karna kembaranmu pingsan." Sakura menghembuskan napas.

"Kau tunggu di sini, aku cari buah-buahan, perutmu pasti belum terisi, jangan sakit juga." Sakura berdiri walau sedikit takut, takut serigala menyeramkan itu datang lagi.

Minju menggeleng, "Jangan, jangan berpecah Sakura."

"Tapi kau perlu makan, Minju, hanya kau yang tidak makan buah semalam."

"Aku tidak lapar, duduklah, pikirkan saja jalan keluar untuk sekarang." Minju menatap Chaewon yang masih terbaring, wajahnya pucat, tubuhnya dingin, namun napasnya masih ada.

Sakura berdiri lagi, "Aku akan kembali, percaya padaku Minju, aku akan mencari tanaman herbal apapun itu, percaya padaku Minju, kau tidak bisa melarangku."

Gadis itu berlari tanpa sempat di cegah.

Minju menunduk, meneteskan air matanya lalu menggenggam lembut tangan dingin kembarannya.

"Kumohon, siapapun yang ada di sini bantu kembaranku!" Teriaknya dengan isakan menyedihkannya.

Matahari mulai berada di puncak, sinarnya menyengat, tidak seperti pagi.

Minju sekuat tenaga mengangkat tubuh Chaewon menuju pohon terdekat, meneduh di bawah pohon.

Dengan isakan dan berkali-kali jatuh, akhirnya Ia berhasil pindah.

Matanya menatap sekeliling, Sakura... dimana Sakura? Kenapa dia tak kembali?

Minju jatuh terduduk, pasrah dengan keadaan.

🐾🐾🐾

Rose Stalk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang