1. Jangan kesana

43 7 2
                                    

Setelah perjalanan dengan kereta kuda, rombongan Putri raja Kim itu sampai di Jepang.

Chaewon menatap bunga sakura yang berguguran, "Kupikir tak seindah ini." Decaknya kagum.

"Ini belum musim gugurnya, Chaewon, kalau sudah masuk musim gugur... sksksk, kau rasanya tak akan ingin kembali ke Korea." Sakura menyeringai.

"Omong-omong kita akan menginap di mana?" Celetuk Minju.

Saat itu, abad ke 12, tentu belum ada hotel bintang 5 seperti sekarang.

"Raja Kim sudah menyewa kastil untuk tempat tinggal kita selama di sini." Balas Sakura.

"Kenapa kau lebih tau?" Chaewon menaikkan sebelah alisnya.

Sakura tertawa, "Diberi tahu pengawal tadi, kalian bisa bahasa Jepang?"

Kedua putri Kim itu mengangguk, "Guru Mina yang mengajari."

Gadis berdarah Jepang itu ber oh pelan.

Setelah berjam-jam perjalanan, mereka sampai di kastil yang sudah di sediakan Raja Kim.

"Silahkan, Nona."

Pintu kereta kuda di buka, Chaewon turun pertama, di susul Minju dan Sakura.

"Arigatou." Minju tersenyum.

Ketiga gadis bergaun itu menatap sekitar, lalu, dengan 20 pengawal dan 5 dayang, mereka masuk ke kastil yang lumayan besar itu.

"Ayah menyewa kastil 3 lantai untuk 28 orang? Sebenarnya sedikit berlebihan, tapi ini ayah, aku tidak heran." Komentar Minju, membuat Chaewon dan Sakura tertawa.

"Ini kamar untuk Nona Minju, ini untuk Nona Chaewon dan ini untuk Nona Sakura." Ucap salah satu dayang sambil menunjuk 3 kamar yang bersebelahan di lantai 2.

"Ah, nee, " Chaewon mengangguk.

"Aku ke kamar dulu, kita mulai jalan-jalan nanti sore." Chaewon melambaikan tangan dan masuk ke kamarnya, di ikuti Ji Wo pelayan yang bertugas menjaganya.

"Aku juga." Minju melambaikan tangan dan masuk ke kamarnya dengan So Hyewon yang sedikit kerepotan membawa tas berisi baju Minju.

Di susul Sakura.

"Sshh."

Chaewon sedikit meringis merasa udara dingin dan lembab dalam kamar itu.

Lantainya terbuat dari kayu kokoh, kamar itu cukup luas, ada kasur besar, sebuah jendela, meja dan kursi, lemari baju dan lemari buku.

"Kau tidur dimana?" Tanya Chaewon pada Ji wo yang merapihkan baju Chaewon ke dalam lemari.

"Saya, Yoon Sok, Hyewon, Min-ah dan Kepala Lim ada di lantai 3, Nona, sisanya di lantai 1." Balas Ji Wo.

Chaewon mengangguk-angguk, lantas berjalan menuju jendela yang memperlihatkan pemandangan indah.

"Ah, aku tak melihat lilin, apa orang sebelumnya tidak memakai lilin di sini?"

"Kastil ini terakhir di pakai 50 tahun, Nona, mungkin mereka tidak stok lilin, tapi kepala Lim membawa lilin, nanti saya bawakan."

Chaewon mengangguk.

Tak lama, Ji Wo pamit keluar karna sudah selesai merapihkan baju Chaewon

Sedangkan di kamar Minju...

"Hyewon?"

"Ada apa Nona?"

"Kau membawakan pena dan buku ku?" Tanya Minju sambil menarik kursi tua di sudut kamar.

"Bawa Nona, Nona mau menulis?"

Minju mengangguk.

Hyewon yang sedang merapihkan baju Minju bergerak membuka tas satunya dan mengambil pena dan buku sang putri.

Gadis 17 tahun ini membuka halaman yang kosong, dan menulis 'Start' dengan beberapa tetesan tinta yang berceceran.

"Saya sudah selesai Nona, ada lagi yang harus saya kerjakan?" Tanya Hyewon.

Minju menggeleng, sibuk mencoret-coret kertas putihnya.

"Baik, saya permisi Nona." Hyewon menunduk dan keluar dari kamar Minju.

Minju menatap sekitarnya bosan. Gadis itu berdiri dan mengangkat sedikit gaunnya.

Ia keluar kamar dan berjalan turun.

"Nona? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya pengawal yang menjaga tangga.

"Tidak, aku hanya ingin sedikit berjalan-jalan."

Minju menapakkan kakinya di lantai 1.

"Hyunjin? Kau bisa temaniku berjalan-jalan?"

Hyunjin yang menjaga tangga kanan mengangguk dan berjalan teratur mengikuti Minju dari belakang.

Gadis itu berjalan menuju taman belakang yang dilihatnya dari jendela.

"Biasanya kalau bepergian, Ayah hanya mengirim Kepala Lim, Hyewon, Ji Wo dan 10 pengawal, kenapa kali ini lebih banyak?" Tanya Minju sambil membelai kelopak mawar.

Hyunjin terdiam, tak berani menjawab.

"Kau mendiamiku?" Tanya Minju.

"T-tidak Nona, h-hanya saja di kota ini sedikit berbahaya, makanya Raja Kim mengirim lebih banyak pengawal." Balas Hyunjin takut-takut.

"Kudengar ada taman bunga indah tak jauh dari sini, mau temani aku? Aku bosan, Chaewon bilang kami akan mulai jalan-jalan nanti sore."

"Jangan kesana, Nona Minju!" Seru Hyunjin panik, membuat Minju mengrenyitkan dahinya heran.

🐾🐾🐾

Kedikitan ya?? Aku up nya sengaja dikit2, soalnya kalau kepanjangan takut bosenin, tp aku usahain up terus kok❤ see you next chapter❤

Rose Stalk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang