Guyssss, sorry bgt ya baru bisa up, kemarin aku mendadak jenguk kakakku, makanya ga sempet up, maaf bgt yaa, gantinya aku hari ini double up.
I'm sorry :(
Perapian terlihat menyala di ujung ruangan, menghangatkan siapapun di dekatnya.
Ada sofa kuno, meja antik, dan beberapa lukisan... hutan?
Dindingnya berwarna gelap dan kusam, lilin-lilin terlihat menyala di banyak tempat, menerangi ruangan di tengah gelapnya malam.
"Minju!"
Minju yang sedang menatap lukisan antik itu menoleh dan berlari mengikuti Pria asing yang sudah menaiki tangga.
Ruangan ini luas dan megah, seperti kastil milik pamannya. Apa pria-pria itu seorang pangeran? Jika di teliti lagi, lantai itu memang terlihat seperti kastil Raja pada umumnya.
Tangga dengan karpet merah itu mulai di pijak Minju yang menggenggam erat tangan Sakura.
"Kalian tunggu di sini."
Haruto membawa Chaewon masuk ke sebuah kamar.
"Biarkan salah satu dari mereka masuk, Haruto." Ucap Yoshi, menghentikan langkah Haruto.
Haruto menatap tajam Yoshi
"Sampai kapanpun aku tidak memercayaimu Haruto, lagipula yang kau bawa masuk itu anak kembar, kuyakin kembarannya tak akan tinggal diam dia sendirian di dalam bersamamu." Yoshi membalas tatapan tajam Haruto dengan tatapan datar.
"Kau, masuk." Perintah Asahi sambil menatap Minju.
Minju mengangguk, setelah meyakinkan Sakura, Minju mengikuti Haruto masuk keruangan.
Seperti di kastil yang Ia tempati saat sampai di Jepang, kamar ini sebenarnya jauh lebih dingin dan lembab.
Ada sebuah ranjang yang muat satu orang di pojok, juga jendela.
Tak banyak furnitur yang ada di kamar ini.
Hanya ranjang reyot, laci dan sebuah kursi kusam.
Minju dapat melihat bulan purnama yang bersinar terang dari jendela.
"Menyusahkan, harusnya aku bisa keluar malam ini, kalian benar-benar merepotkan." Sinis Haruto sambil meletakkan Chaewon di atas ranjang.
Minju bingung harus melakukan apa, tentu saja tidak pernah ada yang berbicara sekasar ini dengannya. Ia putri Raja!
Haruto mengambil sebuah botol kecil dari laci. Dalam botol itu ada cairan bening.
Minju menggigit kukunya, Ia ingin bertanya, namun takut menyinggung perasaan Pria yang menggendong Chaewon itu.
"Aku tidak sebaik itu membunuh orang dengan racun." Niatnya ingin memberi tahu Minju bahwa itu bukan racun, namun malah membuat Minju menyadari sesuatu.
"K-kau psikopat?" Pertanyaan polos itu lolos begitu saja dari bibir merah muda Minju.
Haruto tak menjawab, Ia membuka penyumpal botol itu dan memasukkan cairan itu ke tenggorokan Chaewon.
5 detik
10 detik
15 detikTidak ada reaksi apapun, namun di detik ke 20, Chaewon mulai kejang-kejang.
"Kau, pegang tangannya, mungkin dia butuh kembarannya." Haruto menjauh, membiarkan Minju yang sudah bersimpuh di sisi ranjang, menggenggam tangan Chaewon.
"Kau pasti bisa bertahan." Bisik Minju penuh harap.
🐾🐾🐾
Sinar matahari menerobos masuk melalui jendela yang terbuka lebar.
Mata Minju menyipit, lalu menyesuaikan dengan cahaya.
Ia mengedarkan pandangannya. Ia masih menggenggam tangan Chaewon. Chaewon masih dalam keadaan mata tertutup, di belakangnya ada Sakura yang sedang menatap kosong di bibir jendela.
"Sakura?"
Sakura menoleh. "Kau sudah bangun?"
Minju mengangguk perlahan.
Tubuhnya terasa sakit tidur dengan posisi itu.
"Dimana mereka?" Tanya Minju dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Entah, 2 dari mereka pergi entah kemana pagi-pagi tadi, 1 nya sepertinya ada di bawah, aku tidak keluar sejak semalam." Sakura menggeleng.
Minju menatap Chaewon.
"Mereka bukan manusia, Sakura."
Sakura mengangguk, "Aku merasakannya, Minju, mereka punya taring yang tidak biasa."
"Setelah Chaewon sadar, kita harus pergi sejauh mungkin." Ucap Minju.
Cklek
Minju dan Sakura berdiri.
"5 detik lagi kembaranmu akan sadar."
Minju mengerutkan dahi. Apa pangeran rambut merah itu peramal?
1
2
3
4
5
"Eungh?"
Minju dan Sakura mendekat pada ranjang.
Jemari lentik Chaewon mulai bergerak. Suhu tubuhnya kembali meningkat.
Wajah Minju dan Sakura bahagia tidak terkira, mereka kira mereka akan kehilangan Chaewon di tengah hutan gelap tanpa bantuan menolong mereka.
Sakura mengusap sudut matanya yang berair saking bahagianya.
"Dia sadar, dan semua pertolongan itu tidak gratis." Ucap Yoshi yang sukses membuat Minju menegang.
Apa yang makhluk itu akan minta dari mereka?
🐾🐾🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Stalk [HIATUS]
Fanfiction"Semakin kau genggam, semakin kau terluka, semakin kau bersinar, semakin besar juga bayangan hitammu." -Prince of wolf (Cerita ini terinspirasi dari vidio tiktok kak @Lian_noona) Cover by: @shafnai17