Chapter 6

19.9K 1.3K 5
                                    

°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°

Harun dan Salimah menyambut kedatangan Gus Hafizh bersama dengan Khadijah dan juga Fahri. Mereka baru saja tiba di rumah kediaman keluarga Harun dengan selamat.

"Gimana di perjalanan, Nak? Lancarkan?" Tanya Harun.

"Alhamdulillah lancar, Om,"jawab Gus Hafizh dengan sopan.

"Alhamdulillah."

"Ijah ke dapur dulu ya, Bun, Bah. Mau bikin minuman," ucap Khadijah. Harun dan Salimah hanya mengangguk.

"Apakah Fahri susah diatur selama dia belajar di pesantren?" Tanya Salimah pada Gus Hafizh.

"Alhamdulillah nggak, Bu. Bahkan Fahri sangat mematuhi peraturan yang ada," jawab Hafizh dengan jujur.

Salimah mengulum senyumnya. "Alhamdulillah, syukurlah kalo gitu," ucapnya.

Tidak lama kemudian Khadijah datang dengan mambawa sebuah nampan yang berisi minuman dan cemilan untuk di nikmati bersama.

"Silahkan di nikmati," ujar Khadijah pada semua orang yang berada disana.

Mereka mengangguk pada Khadijah sebagai jawaban dan segera menyantap yang sudah di hidangkan oleh Khadijah.

"Apakah besok saya boleh membawa Khadijah?" Tanyanya Gus Hafizh saat ia baru saja menyeruput teh hangat buatan Khadijah.

"Mau kemana, Gus?" tanya Khadijah kembali.

"Kata Umi, sendal buat acara belum dibeli. Umi, Abi ataupun saya tidak ada yang tau ukuran kaki kamu. Jadi saya berniat untuk membawamu dan sekalian kamu pilih sesuai selera kamu," jelas Hafiz.

Hafizh beralih menatap semua orang yang ada disana secara bergantian, sedangkan Khadijah hanya menatap kedua orang tuanya.

"Bunda dengan Abah sangat mengizinkan kalian pergi," ujar Salimah.

"Bukannya ingin menolak ajakan Gus, tapi Khadijah udah ada janji dengan Rizka dan Tita besok. Lagi pula kalo pergi berduaan bisa menyebabkan dosa," tutur Khadijah pada semua orang yang berada disekitarnya.

Gus Hafizh megangguk paham. "Saya besok pagi juga ada urusan sebentar dipesantren. Kamu pergi dengan temanmu jam 10 kan? Kita bisa pergi setelah selesai sholat zuhur kalo kamu mau," ucap Gus Hafizh yang tadi mendengar perjanjian Khadijah dengan sahabatnya.

"Soal pergi kesananya, kamu jangan takut, kita bisa bertiga sama Fahri kesana. Apakah Fahri mau?" Tanya Gus Hafizh pada Fahri.

"Boleh, Gus," jawab Fahri dengan tulus.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang