~07~

495 69 0
                                    

pagi tiba matahari mulai menyinari kamar gun, hari ini off libur karna putrinya sedang sakit walaupun dia tau ada gun disamping pra tentu nanti pra akan menangis jika ia tinggal kekantor.

off duduk memulai mengumpulkan nyawa nya, melihat kearah samping masih terdapat pra dan gun yang tertidur pulas, dengan pra yang memeluk gun erat dan gun yang membalas pelukan pra.

itu membuat off hangat dan indah untuk dilihat, off mengecup pipi putrinya membuat gun yang ingin bangun kaget.

"AAA!!." teriak gun membuat off juga kaget, gun hampir jatuh tapi tangan nya ditangkap off sehingga gun tidak jadi terjatuh.

"gun kau kenapa?."tanya off.

gun menggeleng, "tidak p', tadi hanya kaget tiba' p'off ada didada gun." jelas gun.

off terkekeh mendengar jawaban gun lalu dia menarik gun ketengah kasur supaya tidak jatuh lagi.

"sudah tidak apa, tadi aku hanya ingin mencium nong saja, aku tidak tau kalau kau akan terkejut." balas off menjelaskan.

tiba' pundak nya dipukul keras oleh gun, "apa p' sering membuat jantung orang tidak karuan? tidak baik tau p' dari kemarin p'off selalu membuat jantung gun berdetak tidak karuan." ucap gun membuat off terdiam.

'apa? aku membuat jantungnya tidak karuan? apa dia tau jantung ku juga tidak karuan kalau didekatnya?' balas off didalam hati.

off tersenyum, "aku juga." jawab off.

kali ini gun yang terdiam, 'hah? jadi dia juga merasakan hal yang sama?.' tanya gun dalam hati.

hari ini apart sepi bukan karna tidak ada orang hanya saja mereka semua terdiam tidak ada yang berbicara sampai akhir nya simungil yang berbicara.

"p'gun, kenapa pipi p'gun dan papii sama' memerah?." tanya pra.

gun reflek memegang pipinya, "apa sangat merah?." tanya gun langsung pada pra.

pra mengangguk dan gun pun menghadap belakang dan menutup wajahnya menggunakan tangan, 'malu.' itu katanya.

off yang memperhatikan kedua orang tersebut hanya bisa tertawa kecil, 'ternyata wajahku bisa merah juga ya karna seorang pria.' kata off juga dalam hati.

gun melanjutkan perkerjaan nya yang sedang menyuapi pra bubur buatan nya sendiri, keduanya asik bermain sedangkan off tentu asik juga tapi bedanya off asik dengan laptopnya dan perkerjaan nya.

"tidak boleh sayang tunggu sembuh dulu baru boleh makan eskrim." ucap off memberitahu putrinya yang menginginkan eskrim.

pra menggeleng kuat dan mulai menangis, " tidak papii, nong ingin itu sekarangg.. berikan eskrim nya, papii jangan nakal sama nong hiks. " off terkekeh mendengar putrinya berkata seperti itu.

"yang nakal itu nong, sudah tau sedang sakit kenapa makan eskrim?."ucap off lagi, gun yang mendengar keributan didapur pun segera kesana.

"kenapa sih ini? kenapa ribut'." ucap gun mengomeli ayah dan anak itu.

pra berlari dan loncat kepelukan gun, dengan sigap gun menggendong pra dan menuju off.

"papii tuh nakal ga mau ngasih nong eskrim nya." adu pra pada gun.

"kan lagi sakit ga boleh makan eskrim gimana kalau sakitnya malah tambah parah?." balas off tidak mau kalah dari putrinya.

"sudah kalian jangan bertengkar, nong besok ya makan eskrim nya sekarang nong baru turun panasnya ga boleh makan eskrim dulu." jelas gun kepada pra.

pra tambah menangis karna ternyata rencana mengadu ke gun adalah hal yang salah, pra turun dari gendongan gun dan menuju balkon menutup serta mengunci pintu balkon itu.

"sudah biarkan dia memang seperti itu susah dibilangin." ucap off memberitahu gun, gun hanya mengangguk.

"boleh aku memeluk mu?." bisik off sangat pelan disamping telinga gun, membuat gun menegang dan memerah.

tiba' saja tangan sudah melingkar sempurna dipinggang ramping nya, gun berbalik menatap off yang sedang memeluknya, sangat dekat hampir tidak ada jarak diantara mereka.

"p-p'off ba-bagimana kalau nong melihat?. "tanya gun sangat gugup pada off.

off mengeratkan pelukan nya pada gun, gun semakin memerah disana entah dia harus memalingkan wajah kemana karna off benar' didepan wajah nya.

"dia tidak akan melihat, dia sedang marah, tenang saja." jawab off.

"aku ingin menciummu, boleh?." izin off lagi pada gun.

belum mendapatkan izin dari gun dia langsung menempelkan bibirnya dibibir merah gun, gun terkejut ciuman pertamanya telah diambil oleh off.

ciuman itu menjadi lumatan dan membuat gun terbawa dan membalas ciuman off, off yang merasa kalau ciuman nya dibalas oleh gun pun merasa senang.

"papii? p'gun?." tanya pra yang ternyata sudah ada didekat mereka.

mendengar suara pra membuat mereka berdua terkejut dan segera melepaskan tautan bibir mereka.

"a-aa? iy-iya nong kau butuh sesuatu?." tanya gun pada pra.

"apa yang kalian lakukan?." tanya pra kepada off dan gun, membuat off maupun gun terdiam tidak menjawab.

"sedang menyalur kan rasa cinta sayang." jawab off.

gun terkejut, 'hah? cinta? jadi dia mengungkapkan cinta?.' tanya gun dalam hati.

pra hanya mengangguk dan izin kekamar ingin bermain, setelah nya gun dan off canggung.

"jawab perasaan ku gun, jangan membuat hati ku menunggu lebih lama." ucap off pada gun.

gun yang mendengar itu terdiam, apa yang harus dia lakukan? menolak atau menerima? dia masih belum yakin akan perasaan nya, bisa kah dia meminta waktu?.

|| TBC.

jangan lupa vote dan komen yaa

aku ga jadi up malam sekarang aja up nya tangan nya selalu gatel mau up hehe

DADAH SEE YOU

[MYSTORY] {OFFGUN} -ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang