BAB 4

1.9K 180 5
                                    

•••

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Setelah makan siang bersama dikantin, mereka kini telah kembali keruangan untuk melanjutkan pekerjaan mereka yang entah kenapa seperti tak ada habisnya.

Taeyong sangat fokus dengan komputer didepannya, kali ini dia sedikit lebih hidup setelah mendapat ceramah dari Ten tadi.

Pintu ruangan Yuta terbuka, menampilkan sosok pria Jepang dengan beberapa dokumen ditangannya, tidak menjadi pusat perhatian karna semua orang yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Pria itu kemudian menghampiri meja Taeyong. "Taeyong-ssi, bisa tolong aku?"

Taeyong mendongakkan kepalanya lalu berdiri ketika melihat Yuta didepannya, "Iya Pak, apa yang bisa kubantu?"

Yuta kemudian menyerahkan dokumen yang dibawanya kepada Taeyong, "Ini, bisakah kau berikan ini pada Presdir Jung? Biasanya sih Ten yang memberikan, tapi dia akan ikut rapat bersamaku jadi aku meminta bantuanmu."

Taeyong sedikit kebingungan, para pegawai disini sepertinya bukan hanya dia. Lagipula Taeyong melihat rekan setimnya ada yang tak terlalu sibuk.

Melihat kebingungan Taeyong, Yuta sedikit kelabakan, "A-ah, ini, aku emm.. Aku hanya mempercayakan dokumen ini padamu karena kau sahabat dekat Ten. Aku harus pergi rapat sebelum terlambat, aku pergi dulu Tae!"

Yuta menyerahkan paksa dokumen itu pada Taeyong lalu cepat-cepat pergi dari hadapan lelaki manis itu sambil menyeret baju Ten yang sudah menunggunya didepan pintu.

Taeyong masih melongo tak percaya dengan kelakuan atasannya itu. Ditatapnya dokumen-dokumen itu ditangannya, ia akan mengantar dokumen itu pada Presdir Jung.

Ingat. Presdir Jung!

Astaga, apa ini hari sialnya atau beruntungnya.

Tapi mau bagaimana pun ia tetap harus pergi mengantar dokumen ini, ia harus bersikap seperti biasanya. "Jangan gugup, tetap tenang. Tarik nafas, buang, bagus Tae ayo lakukan!" ucapnya pada diri sendiri.

Taeyong kemudian merapihkan penampilannya dulu sebelum pergi, setelah dirasa cukup ia pun mulai melangkahkan kakinya keluar ruangannya.

Disinilah ia, tepat didepan pintu besar ruangan milik sang bos besar. Presdir Jung Jaehyun.

Taeyong menatap pintu dihadapannya sembari jemarinya meremat erat dokumen ditangannya, sekertaris Jaehyun sudah mempersilahkan Taeyong untuk masuk, namun lelaki cantik itu masih diam tak bergeming dan hanya memandang pintu didepannya.

Love Theory | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang