4

52.6K 792 0
                                    

Setelah selesai keduanya pun bersiap untuk pergi. Lena pun berucap.

"Pak makasih" ucapnya kemudian berlalu. Tapi sebelum itu suara Bian membuat langkahnya terhenti.

"Nanti malam lagi" ucap Bian.

"Wah pak ngga bisa harus buat janji dulu" elak Lena

"Setelah kelas saya temui saya diruangan" ucap Bian membuat Lena mendengus kesal.

"Ayolah pak kita sudahi saja sampai disini" pinta Lena

"Baiklah tapi temui saya diruangan nanti" jawab Bian tak terelakkan.

Lena hanya mengangguk karena ia malas berlama-lama berada kamar dosennya ini. Ia harus berangkat lebih pagi untuk mengganti bajunya dan berdandan seperti biasa.

Selain itu dosen pagi yang galak kedua setelah Bian akan mengajar kelasnya.

Lena mengambil mobilnya yang masih terparkir rapi di area parkir depan.

Tak butuh waktu lama, kini Lena telah sampai di kampusnya. Ia duduk paling belakang dekat pintu masuk kelas. Kedua temannya duduk disampingnya.

"Len lo tau ngga katanya Pak Bian itu anaknya Rektor sekaligus yang punya kampus ini gila tajir ngga sih" ucap Sita

"Biasa aja, kan yang punya kaket buyutnya" jawab Lena

"Ya tapi bakal diwarisin ke siapa lagi kalo ngga cucunya, orang kakaknya pak Bian udah dikasih rumah sakit swasta di Malang" jawab Sita

"Lo tau banget sih sama Pak Bian?" Kini Lena yang kepo

"Sumpah lo tau kan gue ikut grup kampus dan isinya ya gitu banyak ghibahan tentang pak Bian. Asal lo tau info-info yang nanti masuk ke instagram kampus pasti bocor dulu di grup itu" pamer Sita.

"Emang Sita rajanya deh buat info kampus" ucap Eve

Lena hanya memutar bola matanya. Ia sangat lelah pagi ini karena salah satu dosennya. Permainan mereka memang cepat, tapi tempo Bian dalam melancarkan spermanya itu sangat membuat tubuh Lena capek.

"2 hari ini muka lo lesu amat" ucap Eve

"Sumpah capek gue mikir kerjaan apa buat nyambung hidup" alibi Lena

"Lo mau nyoba ngga jadi asdos, biasanya kalo dosennya royal bakal digaji tuh" ucap Eve

"Pak Bian royal ngga sih, soalnya kalo kampus ngadain event pasti orangnya nyumbang paling banyak" ucap Sita

"Yee, kata lo dia anak yang punya kampus jadi wajarlah nyumbang" ucap Lena menonyor kepala Sita

"Yaa siapa tau kan" ucap Sita lagi

"Oh atau ngga lu mau freelance aja jadi model, atau mau ngajar private" ucapan Eve membuat Lena kembali berpikir keras.

Ia butuh pekerjaan yang menjanjikan pasalnya ia harus segera melunasi hutang keluarganya dan membayar apartemennya.

"Guysss miss Pritaaa absen hari ini" ucapan penanggung jawab kelas membuat semua mahasiswa mendengus sebal pasalnya mereka telah merelakan tidur pagi mereka untuk menghindari amukan dosen mereka.

"Eitsss tapi pak Bian yang bakal ngambil alih kelas" ucapan tersebut membuat mereka semua menghelas nafas pasrah, kecuali para pengagum Bian yang akan bersukarela dengan itu.

Tak lama Bian pun memasuki kelas dari arah kanan Lena. Semua yang melihat Bian memasuki kelaspun duduk tegap menghadap depan tak berkutik.

Sedangkan Bian, ia hanya menatap muridnya sekilas kemudian tanganya menyentuk pundak Lena hingga sang empu menoleh kepadanya.

"Apa" ucap Lena tanpa suara

"Wangi" sahut Bian tanpa suara yang membuat Lena kembali merinding.

Dosen galaknya berubah menjadi dosen mesum sekarang ini. Banyak yang mengagumi sikap tegas dan wajah tampan dosen itu tanpa tau bahwa sebenarnya dosen tersebut merupakan dosen mesum.

Bahkan klien Lena hanya mengenal Lena sebagai Lucy dan tak pernah menggodanya ketika jam booking mereka habis.

Bian melangkah ke depan dan duduk di kursinya. Ia mulai mengabsen nama-nama mahasiswanya.

"Eilena Miranda" ucap Bian

"Hadir Pak" jawab Lena saat namanya dipanggil

"Dospemmu siapa?" Tanya Bian lagi

"Miss Runa" jawab Lena

"Oh" kemudia Bian melanjutkan kembali sesi absennya.

Kali ini Lena harus bisa membuat fokusnya kembali ke Bian karena ia tau dosennya ini sedang menjelaskan dan biasanya akan memberikan pertanyaan dadakan kepada mahasiswanya.

"Apakah penjelasan saya sudah dimengerti?" Tanya Bian

"Mengerti pak" kompak semua menjawab

"Saya lanjut materi berikutnya" ucapan Bian membuat mereka semua menghela napas lega.

Saat materi kedua ini, mata Lena sudah tidak bisa diajak bekerja sama. Lena beberapa kali tertidur sekejap dan kembali fokus. Namun dewi keberuntungan tak berpihak padanya. Lena tertidur pulas sekali saat materi masih berlanjut, bahkan Sita dan Eve beberapa kali mencoba untuk membangunkannya.

"Oke saya akhiri kelas pagi ini, silahkan tinggalkan ruangan" ucapan Bian membuat mereka berdiri.

Sita dan Eve terus membangunkan Lena agar tak terlihat oleh Pak Bian. Namun sayang Bian telah menyadari hal tersebut dari awal.

"Jangan bangunkan dia, biar saya" ucap Bian mutlak. Sita dan Eve pun berulang kali mengucap maaf sebelum pergi meninggalkan Lena.

Setelah semua mahasiswa keluar, Bian sedikit menutup pintu dan mendekat kearah Lena.

"Capek banget habis ngasih jatah saya" ucapan Bian di dekat telinga Lena.

Cup

Cup

Cup

Cup

Bian mencium seluruh wajah Lena hingga membuat Lena bangun.

"Bangun baby girl" ucap Bian serak dengan tatapan sayu.


TBC

haiii vote komen yaaa

CANDU (Sudah Terbit Di Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang