5

52.3K 652 0
                                    

Bian pun menyuruh Lena untuk pergi ke ruangannya setelah beberapa menit ia meninggalkan kelas. Lena hanya bisa menurut karena ia juga menyadari apa kesalahannya.

"anjing bodoh, pake tidur lagi" dumel Lena pada dirinya sendiri.

Hari ini Lena hanya memakasi dress terusan selutut dipadukan dengan cardigan. Untuk kampus sendiri karena swasta jadi membebaskan semua muridnya untuk berpakaian tetapi harus tetap sopan. Kampus milik keluarga Bian ini mengarah seperti kampus internasional yang membuat biaya untuk kuliah disini sangat mahal.

Dengan bermalas-malasan, Lena bangkit dari tempat duduknya untuk pergi keruangan Pak Bian. Pagi menjelang siang ini, ia belum sarapan hingga membuatnya lemas dan merasakan kantuk disepanjang kelas berlangsung. Untung saja hari ini bukan Miss Prita yang mengajar, bayangkan saja jika hari ini Miss Prita apa yang akan Lena dapat sebagai hukumannya.

Sampai di ruangan Bian yang sedikit lebih pojok dan terlihat lebih luas ini, Lena masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"ada apa ya pak?" tanya Lena

"kamu tau salahmu?" tanya Bian kepada Lena

"tertidur saat bapak menyampaikan materi" jawab Lena

"dan kamu tau konsekuensinya?" tanya Bian lagi

"loh bukannya udah ya pak jatahnya tadi pagi" jawab Lena

"itu untuk hukuman yang kemarin, untuk hari ini beda lagi" terang Bian

"yang buat saya kecapekan kan bapak, jadi wajar saya tidur" elak Lena

"hmm, duduk sofa sana" suruh Bian agar Lena berpindah duduk di sofa yang empuk di tengah ruangan ini.

Bian menyandarkan tubuhnya di sofa Panjang, sedangkan Lena duduk di sofa single sampingnya.

"duduk sini" tunjuk Bian kea rah Pahanya

"pak ini di kampus" jawab Lena

"duduk sini" ucap Bian kemudian menyerat tangan Lena agar duduk di depannya.

Bian kini seperti tengah memeluk Lena di depannya. Diperlakukan seperti itu membuat Lena hanya pasrah saja. Toh dosennya ini juga sudah melihat tubuhnya seutuhnya.

"kalo lagi sama klien, mereka lihat kamu bugil nggak?" tanya Bian nyeleneh

"kok bapak tanya gitu" bukan jawaban yang Lena berikan

"jawab aja, nanti hukuman kamu ngga jadi" perkataan Bian membuat Lena bernafas lega

"ngga, saya Cuma bagian blowjob aja" jawab Lena

"tapi kamu udah ngga perawan pas sama saya" ucap Bian

"yaaa dulu udah duluan sama pacar, makanya saya berani blowjob buat tambahan uang jajan" jawab Lena

"berapa untuk blowjob sekelas DPR?" tanya Bian lagi

"lumayan lah, blowjob sekitar 10-20 an tapi ya ada treatmennya juga kalo tambah buat nemenin liburan atau tugas bisa nyampe 80an lah" jawab Lena membuat Bian mengeratkan pelukannya di pinggang seksi Lena.

"kalau saya sewa kamu lima tahun gimana?" tanya Bian membuat Lena keheranan

"bapak yakin?" tanya Lena

"yakin" jawab Bian

"maksud saya, lima taun itu bapak udah umur harusnya bapak nikah aja sama perempuan yang setara sama bapak lah" jawab Lena

"ya saya mau buat kontrak sama kamu, kita win win solution deh" tetap saja Bian tegas dengan pendiriannya

"to the point deh pak, kenapa sih mau berurusan sama saya. Saya ini ngga sesempurna perempuan lain loh, bahkan bapak bisa dapet yang lebih dari saya" ucap Lena

"jadi kamu setuju atau setuju dengan kontrak yang akan kita sepakati?" pertanyaan yang tidak bisa dijawab

"bapak nanya atau kasih pernyataan sebenernya?" geram Lena

"yaa saya maunya kamu setuju bagaimanapun caranya" ucap Bian

"apa yang bapak tawarkan sebenarnya? Hubungan? Atau friends with benefit?" tanya Lena

"tidak bisa dikatakan friends with benefit. Kamu dengarkan apa yang bisa kamu dapat. Pertama tempat tinggalmu akan berada disalah satu apartemen mewah berdua dengan saya. Kedua semua biaya hidupmu akan saya tanggung selama kamu masih Bersama saya. Ketiga hutang keluargamu akan lunas. Dan yang terakhir kamu bebas hukuman tapi tidak dengan tugas. Jadi bagaimana saya butuh jawaban itu sekarang" ucap Bian

"bapak ini sebenarnya sudah tertarik dengan saya?" tanya Lena pede

"anggaplah begitu" jawaban Bian membuat pipi Lena memerah.

"Baiklah saya setuju, tapi beri saya kebebasan untuk berteman dan bersosialisasi" ucap Lena

"hanya berteman tapi bukan untuk membuka jasa bookingmu lagi. Kamu hanya milik saya jadi harusnya kamu tidak perlu menjadi Lucy penggoda" ucapan Bian membuat Lena mendelik sebal.

"dan terbukti si Lucy penggoda ini bisa menggoda dosen galaknya" jawab Lena sambil meremas penis Bian membuat sang empu mendesah

"ahhhhh" desah Bian kemudian meremas payudara Lena.

"yakhhh" desah Lena

"kamu kok ngga minum pil?" tanya Bian penasaran

"aku udah pasal kb 1 tahun sih, jadi aman" ucap Lena

"jadi kamu sama klien mu pernah masuk ke ini kamu"ucap Bian sambil meraba inti Lena dan menusuknya dengan jari tengahnya.

"aaakhhhhhh pakhhh" desah Lena

"jawab" ucap Bian

"ngga, Cuma takut kelepasan aja" jawab Lena

"awas aja ini kamu bagi-bagi ke orang lain" ucap Bian kemudian menambahkan jari manisnya ke dalam vagina Lena.

"ouhhhhhh"

"lebih dal...lemhhhh pakkhhhh" desah Lena tak karuan karena tangan berurat Bian yang mengobok-obok intinya. 




TBC!!!!!
Haiiiii aku up lebih cepet yaaaaaa.

Jgn lupa vote biar aku makin semangat nulis. Kalo kalian vote mungkin aku akan up minimal seminggu 2 kali deh wkwkwk.

CANDU (Sudah Terbit Di Playbook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang