—🦩—
—🦩—
•
•
•Should we start this?
•••
For the beginning this NOT warning area—hope you enjoyed—
____________________________Brilliantza menatap dengan tajam dua mahluk dihadapannya sekarang. Menunggu jawaban atas keheranan yang dimilikinya terhadap dua mahluk tersebut. Hanya satu pertanyaan, kenapa?!
Sejak tadi Ibunya terdiam meringkuk di dekapan seekor unggas! Katakan padanya kenapa. Matanya mendelik pada Doflamingo, yang dibalas dengan delikan lebih tajam sambil mengeratkan pelukannya pada [Name]. Hanya satu kata, sakit.
Wanita hiperaktif dalam hal kekerasan itu dilanda demam tinggi. Jika bertanya apa akibatnya, maka itu disebabkan karena seekor unggas yang terus-terusan menggempurnya semalaman habis-habisan.
"singkirkan pandanganmu bocah..."
"Grrrrrrhhhhh...."
Brilliantza menggeram, yang diinginkan adalah dia yang merawat ibunya. Bukan seekor unggas aneh yang malah seenaknya mendekap ibunya. Perlukan dia menarik bulu itu dan membawa ibunya pergi secara langsung?
[Name] hanya terdiam memejamkan matanya, peduli setan dia ada di pelukan doflamingo. Saat ini tubuhnya benar-benar turun drastis, jika sehat ingatkan dia untuk menendang unggas ini. Matanya yang berair menyipit melihat bagaiamana putrinya dan doflamingo melakukan tatapan dengan sinis.
"apa kalian tidak punya kegiatan lain selain melakukan hal bodoh...."
"Kaa-sama!"
"berisik kau bocah!"
Sekarang katakan siapa yang bilang bahwa anak perempuan akan selalu dekat dengan ayahnya. Mata itu kembali berkilat, sepertinya akan terjadi perang jika masing-masing dari mereka di berikan pedang. Darimananya ini dapat dikatakan dekat ketika seorang anak berencana membunuh ayahnya sendiri tanpa diketahui ibunya.
Doflamingo mengabaikan geraman bocah di depannya. Tidak tau, dia tidak kenal. Dirinya sibuk dengan dunianya, seharusnya dia bisa menyingkirkan bocah itu begitu saja dengan benangnya. Tapi wanita di dekapannya ini pasti akan marah dan membuat kesehatannya memburuk.
"kenapa kaa-sama harus duduk diatas unggas aneh itu sih..."
"protes kau bocah?"
"Tentu saja!"
"sudah kuduga kalian tidak akan bisa akur, doffy lepaskan aku..." [Name] beranjak dari duduknya, menyingkirkan tangan doflamingo yang sebelumnya mendekapnya dengan hangat. Badannya di paksakan berdiri mengabaikan bahwa kepalanya begitu pening saat ini.
Doflamingo dan Brilliantza sama-sama mengerutkan dahinya, melihat apa yang dilakukan [Name] tentu saja keduanya heran. Wanita itu seharusnya beristirahat dan meninggalkan pekerjaan sementara waktu. Lagipula mereka kan punya banyak bawahan yang bisa di manfaatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Doffy x Reader | Oneshoot Collection
RandomHanya kisah mereka berdua, tanpa ada orang lain di dalamnya. Kisah sebagai pasangan iblis yang sesungguhnya. Sesuatu hal yang humoris bahkan dewasa romantis mungkin akan disajikan di buku ini, harap berhati-hati saat membaca. ⚠️ 21++ Story by : awri...