9%

40 2 0
                                    

"maaf ya mika."

seenggaknya itu hal terakhir yang bisa mika denger setelah tau aryatama satria gak benar-benar mencintainya.

sakit? sakit banget. ulu hati mika rasanya tercekik karena omongan satria yang ga bisa dipercaya, bener-bener bangsat. walaupun gak selingkuh, tapi jatohnya mika yang dibodohi terus menerus.

"yang lo maksud di perpustakaan itu apa sih sat?" tanya mika geram. pelupuk matanya terlihat berair dan memerah. "lo pikir gue bisa dimainin?" lanjutnya.

"gak gitu, mika. gue selama ini gak jujur ke lo karena ada hal yang gak seharusnya lo tau sekarang. gue gak bisa jadi pacar yang baik, gue mati rasa, mik. gue gak merasa ada hal yang bikin kupu-kupu bakal beterbangan setelah sama lo, bahkan setelah gue jalan dan pulang bareng sama lo pun, gue-"

omongan satria terpotong setelah tamparan keras dari tangan mika menyerang wajahnya.

"kalo lo lanjut ngomong lagi, gue bakal nampar pipi lo yang sebelah kiri. pilih mana, hah?"

si tersangka cuma menunduk, entah ada perasaan bersalah dan berkecamuk di dadanya atau gimana tapi mika yakin, aryatama satria itu manusia yang gak punya hati.

"LO PIKIR SAT, LO PIKIR GUE CINTA MONYET LU HAH? KITA PACARAN BARU SEMINGGU ANJING SADAAAAR LO!" mika mengangkat kerah satria, si tersangka gak melawan. wajahnya memerah karena bekas tamparan sedangkan wajah mika menatapnya nanar, emosi meluap dari matanya.

deru nafas mika bisa didengar satria, cepat dan tidak beraturan, mika benar-benar marah padanya.

*****

shasha dan sagara. ibaratkan bumi dan matahari, hitam dan putih, kanan dan kiri. beriringan tapi arahnya selalu berbeda. tapi yang mereka punya hanya satu titik cahaya, berjuang.

"sha...." di tengah derai hujan, shasha cuma bisa menangis, berlomba-lomba keras dan derasnya dengan air yang jatuh ke bumi. "GUE SAYANG SAMA LOOOOO."

"SHASHA...." suara itu... bahkan shasha gak mampu mengutarakan perasaannya yang sebenarnya.

tapi suara itu, mendekat dan tubuh itu juga mendekap vinka erat.

"lo belum pernah ya disayang sampe segininya?" tanya sagara sambil mengusap air hujan yang menghujam pipinya dengan keras.

"lo tau sendiri, ga.. gue gak bisa kasih lo apa-apa selain perasaan gue, selain diri gue, selain apapun yang lo mau dari gue. orang orang cuma liat gue dari luar, gara. gue percaya lo bukan yang kaya gituㅡ"

"liat gue sha, liat gue." sagara memotong racauan shasha menangkup pipinya namun shasha masih tidak bisa berhenti menangis. menangis bahagia karena tidak pernah ada manusia yang mencintai ketidaksempurnaannya.

beberapa hari lalu ia meracau, bermimpi sagara mempunyai maksud lain untuk mencoba memenangkan hatinya. jauh di lubuk hatinya, shasha hanya takut akan jatuh dengan orang yang salah dan segala pikiran yang tak akan pernah terjadi lainnya.

"gue... pacaran sama lo, bukan buat main-main sha. gue.... gak pernah begini sebelumnya, ini pacaran pertama gue sha. dan gue... udah segini gilanya, bukanㅡ udah segini cinta matinya sama lo, sha. gue siap jadi tempat curhat lo, apapun itu sha. manusia gak ada yang sempurna. dan gak ada yang sesempurna lo, selengkap lo, buat mewarnai hari-hari gelap gue sha." sagara mulai memberikan banyak afirmasi kepada vinka.

"shavinka, gue doang yang dari dulu manggil lo shasha karena lo beda sha, lo punya keberanian yang orang orang gak punya. lo adalah cewek terkuat yang pernah gue temuin sha. silahkan nangis di bawah hujan ini sha, gue gak akan menghalangi lo buat melampiaskan itu semua. lo gak sendirian buat jalanin ini semua, sha.

ada gue. yang bahkan dari dulu diem-diem nitipin perban ke temen tk kita dulu pas lo jatoh dari ayunan. ada gue, yang bantu lo ngerjain pr matematika dan lo puji karena gue berhasil sha. gue bahkan ngelawan orang yang bully lo dulu pas lo mau dilelepin di wastafel, lo sendiri bahkan gak inget.... gue udah suka sama lo sha, bahkan dari lo gak mengenali eksistensi gue sendiri."

hujan malam itu jadi saksi, bahwa tidak selamanya menjadi sendiri itu baik dan sempurna. sagara paham sekali shasha mungkin kesepian karena beberapa kali mengalami fase hidup yang rumit. dan pada malam itulah, di bawah dinginnya hujan, ada hangatnya hal pertama di antara mereka berdua, seperti berada di bawah mistletoe pohon natal.

******

"bib, lo ngerasa gak sih keadaan kelas kayanya banyak yang kasmaran? apa cuman gue ya?" gumam jusuf di balik telfonnya. malam itu sedang hujan jadi mereka memutuskan untuk telponan melalui discord.

anggota di dalam aplikasi itu ada jusuf, saddam, habib, dan julian, nama discordnya blackpink karena mereka ada 4, bisa ditebak idenya siapa? ya betul, arsaka habib biangnya.

"lo doang sih yang ngerasa cup soalnya gue malah ngerasa belakangan gloomy banget dah auranya, padahal belum halloween dah" kata habib sambil terbahak dengan candaannya sendiri.

"ahelah emang dah lu si paling caur."

"ngomong-ngomong saddam mana dah dia tuh udah lama gak keliatan ya?" julian nongol lalu bertanya ke seluruh anggota.

"kemaren lo liat gak sih dia sama hanin berantem?" habib memulai pergibahan duniawinya.

"ah lu kaya gak tau aja kan gosipnya hanin mirip sama ibunya saddam?" ucup menimpali lagi.

"segitunya ya saddam sama si bunda, bener-bener he/him kalo kata anak twitteㅡ IYA IBUUUUKKK INI JULIAN TIDUR YA." julian terdistraksi dan sontak membuat mereka tertawa.

"AIH SIAAA GOBLOKKK ngatain si paling bundaa, lu juga begitu panjuullll" habib tertawa dalam jeda waktu yang cukup lama.

"gue lagi di rumah ibu gue ini makanya gue kecilin emang gede bener ketawa lu semua." julian cekikikan.

hari ini memang sesuai rencananya yaitu pergi ke rumah ibundanya dan besok ke rumah ayahnya, sedangkan julian sendiri tinggal di rumahnya sendiri yang sudah menjadi warisan. memang mudah menjadi orang kaya, namun konflik di dalamnya cukup serius. tetapi julian memang sudah terbiasa dan tidak kaget dengan itu semua.

berbicara soal julian, dia memang sedang banyak pikiran baru-baru ini. selama berbincang dengan ucup dan habib, walaupun ramai dengan personil seadanya, tetapi ada sesuatu yang janggal di hatinya

rara.

sejak kejadian itu, rara jadi lebih tertutup dan pendiam. padahal jika ditelisik, memang semua kesalahan dilimpahkan si julian yang sompral dan seenaknya. hal ini ternyata mengusik pikiran julian, bahkan tanpa ia sadari.

"woy jul....." habib membuyarkan lamunannya.

"hah apa?"

"tumben lu lemot padahal biasanya si adam tuh yang lemot" habib bergumam.

"adam mah suaminya inul ego, panggil saddam aja." timpal ucup.

"WEH ADA GOSIP APENIIIII." saddam tiba-tiba muncul dan mereka tenggelam dalam percakapan dari malam hingga larut tanpa memedulikan pr dari guru sosial.

******

"dhiajeng shareva, i have a crush on you." setidaknya itu bacaan dari tulisan di secarik kertas di lokernya pagi ini. tulisan ini, tulisan ceker ayam ini, pasti tidak jauh jauh dari oknum rivandra jusuf.

"cringe banget dah selera dia." shareva tersenyum tanpa disadari lalu meremat kertas itu dan melemparnya masuk ke dalam tong sampah, tidak ingin membiarkan semua orang tau bahwa jusuf memenangkan hatinya selama 3 bulan terakhir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

huru hara ; millenium sqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang