"ortu gue cerai sob."
setidaknya itu yang julian bilang di kantin tadi. membuat teman-teman di sekelilingnya kelimpungan juga.
masalahnya, julian tidak dapat mengendalikan emosi dikarenakan masih masa pubernya.
namun bagi mereka, ini masalah serius.
"serius lo, yan?"
"yan, sumpah sih kalo masalahnya kaya gini gue juga bingung deh nyelesainnya gimana?"
"kok bisa sih lo baru tau yan, kemaren-kemaren perasaan lo gak ada cerita."
kali ini julian yang kelimpungan.
***
sagara sedang memonitor jalannya pembukaan sebuah acara di hotel ternama. selaku ketua bina vokalia sekolah, itu memang sudah bagian dari tanggung jawabnya.
sagara sedang mengecek perlengkapan di belakang panggung lalu tiba-tiba seseorang meneriakinya.
"woy, sagaaaa!"
rasa-rasanya saga mengenali suara ini.
suara yang begitu familiar
"vinka!" ia tersenyum sambil memunculkan deret giginya. bisa dibayangkan betapa senangnya saga saat itu.
shavinka yuanita, orang-orang boleh memanggilnya shasha, tapi tidak dengan sagara. vinka adalah orang pertama yang sagara buatkan surat cinta berisi diksi yang bisa dibilang menggelikan. ah masa itu.
dapat disimpulkan, vinka adalah cinta pertama sagara, atau mungkin yang terakhir.
"lo kok sendirian? panitianya mana? kok malah lo yang ngecek?" tanyanya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar mencari panitia yang lain
"gak masalah kok vin, kan gue emang lagi ngitungin nih partiturnya lengkap apa nggak, kalo lengkap ya bagus, ga lengkap kan tinggal gue tegur."
"wkwkwk sip lah, emang lo temen gue yang paling bertanggung jawab. besok-besok jadi ketuplak event osis boleh nih." kata vinka sambil memukul pelan bahu sagara
"hahahaha keteteran woy kalo gue ikut yang sekolah juga. ini aja dispen doang kelamaan, eksekusinya mah kaga ada." kata sagara sambil tertawa meringis.
"wkwkkw plis, gue butuh sagara pradipta buat jadi ketuplak event osis, gak ada lo tuh, mereka kerjanya leha-leha. like what you've already said lah ga, eksekusinya kaga ada."
"wkwkwk tapi gue pengennya jadi ketua di hati lo vin." batin sagara.
*****
"saddam liandra?" tanya seorang dara berambut sebahu yang secara tiba-tiba mengejutkan saddam yang sedang tidur di bawah pohon taman sekolah.
sekilas saddam terbangun, membuka mata dan menyambut netra gadis tersebut.
"kenapa?" tanyanya sambil bangun dari posisi tidurnya dan mengambil posisi duduk.
"eh, gimana ya. gue suka sama lo."
saddam menautkan alisnya, bingung dengan pernyataan cewek ini. asli, apa orang jaman sekarang berperilaku kaya gini sama orang yang ga dikenal?
si dara hendak kabur dari taman itu. namun sayang, tangan saddam lebih cepat dari gerakan dara itu sendiri.
"apa lo bilang barusan?" tanyanya.
si cewek hanya diam tapi saddam yakin hatinya sedang panik sekarang.
"gue.. gue.. suka sama lo.. hehe." katanya.
ni cewek bilang suka sama gue tapi kok gaada takut-takutnya.
"lo ini siapa sih?" katanya lalu matanya melirik papan nama murid tersebut. namun sayangnya, dia memakai seragam baru yang bersih.
"ga perlu tau gue siapa. yang jelas, gua hanya menyampaikan amanah, karena gua lagi main truth or dare."
"lo yakin darenya ke gue?"
"semacam itu, gimana lagi."
"dan lo mau?"
"ya mau lah. daripada gue gak ada temen. dah ya baaay!" tuturnya lalu lari ke kantin lagi.
dasar cewek aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
huru hara ; millenium sq
Fanficdan disinilah mereka berdiri. pemuda dan dara 17 tahun, berkumpul tanpa tujuan, dan hidup tanpa mimpi.