(Kalau mau baca usaha kan follow dulu)
Gak jago bikin deskripsi^^
Kalau penasaran baca aja
Warning bxb
Homophobic minggat aja sono
Toxic
Mpreg
Pict by pinterest
Haechan bangun merasakan ada yang mengecupi seluruh wajahnya "eummh" Haechan meregangkan otot-otot nya dan duduk menyandar ke headbord, sambil mengucek-ucek mata
"Lucuyaa" Ucap laki-laki yang tadi membangun kan si bungsu seo
Haechan baru sadar ini bukan di kamar nya, ia mulai menerawang ke peristiwa tadi malam
Ahh dia ingat tadi malam dia di jodohkan dengan si sulung Jung dan nyonya Jung menyuruh dirinya menginap di rumah Jung
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kamar yang di tempati haechan)
Dan laki-laki yang sekarang sedang menguyel-uyel pipinya adalah mark Jung tunggu MARK JUNG?!!
"Yakk" Mereka berdua menoleh ke arah pintu dan mendapati seorang laki-laki cantik "Jung minhyung berhenti bermain-main dengan pipi menantu ku" Teriak nyonya Jung atau kita sebut aja taeyong
Mark pun melepaskan tangannya dari pipi sang calon tunangan, ya calon tunangan karena minggu depan mereka baru akan tunangan dengan acara tunangan yang tertutup tanpa ada yang mengetahui
sekalipun pengusaha² yang bekerjasama dengan perusahaan seo corp dan jjh company
Taeyong menghampiri calon menantu dan anak nya "cepat lah mandi dan turun, kita makan bersama" Ucap Taeyong sambil mengusap kepala haechan lembut dan melangkah kan kakinya keluar dari kamar mark
Ya semalam haechan tidur bersama mark, sengaja siapa tau kalau mereka tidur bersama akan membuah kan cucu untuk keluarga seo dan Jung
"Mandi sana" Mark beranjak dari duduk nya dan mengecup pipi haechan sebelum keluar dari kamar
Pipi haechan merona, dan dia berlari kearah kamar mandi
(๑˃̵ ᴗ ˂̵)و
Saat ini keluarga Jung dan si bungsu seo sedang sarapan bersama "haechan, mark" Panggil kepala Jung -Jung Jaehyun- kepada anak dan calon menantu nya
"Ya dad" Saut mereka berdua "hari Jum'at nanti kalian pilih cincin di toko perhiasan yang daddy pilih" Taeyong dan Jeno hanya memperhatikan obrolan mereka bertiga
