3. Abang

1.2K 107 2
                                    

~Beribu kali beruntung aku memilikimu~
-ningning

.
.
.











"Abangkuu!!" Teriak ningning berlari kecil menghampiri sang abang yang sibuk dengan hp nya, haechan melihat kearah suara melengking tersebut

"Jangan lari dek!" Ucap haechan ketika ningning sudah sampai di depannya

Ningning hanya nyengir "ayok!!" Ajak ningning mendorong abangnya masuk mobil dan dirinya menyusul dikursi penumpang samping haechan

Haechan mulai menyetir keluar dari lingkungan kampusnya

"Abang, aku kkn dua minggu lagi" ningning

"Berapa lama, dimana?" Tanya haechan yang masih fokus menyetir

"Disini aja sih bang, selama sebulan" jawab ningning

"Baguslah, abang gak perlu khawatir kamu kayak kasus kkn desa penari itu" haechan

"Ya gak lah bang" ningning menggelang cepat

Setelah percakapan singkat, mereka telah sampai ditempat tujuan, ningning dengan semangat membuka pintu mobil dan berlari ke arah rumah bernuansa eropa tersebut.

"Ckk suka banget lari, heran" keluh haechan matanya mengikuti pergerakan ningning

Senyum ningning semakin mengembang, setelah ketukan ketiga, pintu rumah terbuka dan memperlihatkan seseorang yang telah sangat ningning rindukan

"Papahhhh" teriak ningning langsung memeluk pria paruh baya di depannya

"Hai sayang" sapa seorang yg dipanggil papah tersebut membalas pelukan ningning

"Yuk masuk dulu" ajak sang papah

Ningning menggeleng "aku sama bang echan langsung pulang aja pah" kata ningning tetap tersenyum

"Abang kamu ikut?" Tanya sang papah, ningning mengangguk "ada di dalam mobil" tunjuk ningning

"Beneran gak mau mampir dulu? Ajak abang kamu, kita makan siang dulu sayang" sang papak berusaha membujuk, namun ningning masih menggeleng

Ningning kembali memeluk sang papah "ningning sama abang pulang dulu ya pah, jaga kesehatan" ningning melepas pelukannya dan tersenyum, matanya serat akan rasa rindu dan kekecewaan yang selalu berusaha ningning tutupi dengan senyum manisnya, ningning melangkah menjauh sambil melambaikan tangan, lalu berlari kecil ke arah mobil haechan

Pria paruh baya tersebut memandang kepergian mobil haechan dengan tatapan bersalah, rasa rindunya bahkan belum terbayarkan, anak-anaknya bukan miliknya lagi sekarang, bahkan haechan tidak ingin betemu dengannya lagi, bersyukur anak gadisnya masih mau menemuinya meski sangat singkat seperti tadi

"Siapa mas?" Tanya wanita paruh baya dari dalam rumah

"Bukan siapa-siapa" jawab sang suami masuk ke dalam dan menutup pintu, melewati sang istri menuju ruang kerjanya

"Papah kenapa mah?" Tanya gadis manis yang baru datang dari dapur

"Ningning haechan sepertinya kesini baru saja, makanya papah kamu murung gitu" wanita paruh baya tersebut berdecak sebal

"sekarang ka ningningnya mana?, aku kangen dia" tanya gadis itu

"Pulang" jawab sang mamah cuek dan berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan siang

"Wonyoung bantu mamah sini" teriak sang mamah dari dapur, sekarang giliran gadis itu yang mendengus malas.

Perkenalkan~

Pink Sauce || Jaemin-NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang