Damai

2.3K 163 10
                                    

Hello apa kabar?
~Happy Reading~
-
-
-
-
-


Setelah kejadian tak mengenakkan dimalam hari itu, kini hubungan keduanya semakin renggang.

Jaehyun lebih sering menghabiskan waktunya diruang kerja miliknya untuk melupakan sejenak permasalahan mereka walau dia masih diliputi rasa bersalah.

Sedangkan Lee Taeyong , anak itu lebih sering menghabiskan waktunya diluar, seperti pergi ke mall , menghabiskan waktu untuk belajar bersama bahkan ia pernah pergi ke club malam bersama Mingyu dan Ten.

Jika kalian bertanya bagaimana bisa anak dibawah umur bisa masuk ke dalam Club? tentu saja bisa karena pemilik club malam tersebut adalah ayah dari Kim Mingyu .

Mingyu akan mengancam seluruh pegawai jika mereka tidak diijinkan. Tentu saja para pegawai disana menuruti permintaan anak bos mereka karena Mingyu adalah anak kesayangan sekaligus anak tunggal dari Tuan Kim.

Kembali ke topik saat ini. Kini Jaehyun sedang menunggu Taeyong yang sama sekali tidak terlihat batang hidungnya.

Sudah sejak sore ia melihat Taeyong keluar dari apartemen tanpa mengatakan apapun kepadanya, tentu saja ia cemas karena ini sudah pukul 10 malam.

" Sebenarnya kau pergi kemana Taeyong." gumamnya pada diri sendiri.

"apa ku coba telepon lagi saja?." ia pun kembali mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.

tut
tut
tut

Namun nihil panggilannya tidak diangkat.

"arrghhh." ia pun menggeram frustasi dan melemparkan polselnya ke sembarang arah.

ceklek

Ia pun menolehkan kepalanya ke arah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. Ia menghela nafasnya lega karena ternyata sang pelaku merupakan orang yang ditunggunya.

" Kau darimana saja Lee?." tanya Jaehyun dengan nada rendah dan terkesan dingin.

" Apa kau perlu tahu? kurasa tidak penting." jawab Taeyong dengan nada acuh.

" Lee Taeyong apa kau tak tahu jika aku sedari tadi cemas menunggumu.?" jelas Jaehyun geram.

" Lalu apakah aku menyuruhmu untuk menungguku Jaehyun hyung.?"

Jaehyun memejamkan matanya untuk meredam emosinya agar tak kelepasan seperti kemarin.

" Taeyong apa kau sudah makan malam?." Jaehyun kembali bertanya dengan suara yang dibuat sehalus mungkin.

" Sudahlah hyung , kenapa kau terlalu banyak bertanya?! aku sudah lelah ingin beristirahat!." bukannya menjawab dengan sopan Taeyong malah menaikkan nada bicaranya tepat didepan wajah Jaehyun.

Saat Taeyong berbicara tepat didepan wajah Jaehyun. Jaehyun merasa emosinya sudah tidak bisa terkendali tapi ia mencoba untuk tenang.

Ia emosi bukan karena Taeyong yang bertindak tidak sopan, melainkan karena ia mencium aroma alkohol yang menyengat dari mulut Taeyong.

" Apa kau pergi dari sore hingga malam begini hanya untuk mabuk mabukan Taeyong?!." tanya Jaehyun yang masih menekan emosinya.

" Kau bahkan masih dibawah umur Taeyong! bagaimana jika orangtua mu tahu bahwa kau suka mabuk mabukan seperti ini??! mereka akan kecewa Taeyong!!."

" Tapi aku tidak mabuk hyung!!! aku hanya ingin menenangkan pikiran ku saja tidak lebih!!." bantah Taeyong.

" Apa kau tahu Taeyong tindakanmu saat ini hanya akan merugikan dirimu saja Taeyong! apa kau tahu bahkan kau bisa menjadi pecandu miras ! tidakkah kau berpikir bahwa masa depanmu masih panjang? kau masih terlalu muda , jika kau memiliki masalah selesaikan dengan cara yang baik bukan malah bermabuk-mabukan seperti ini." jelas Jaehyun dengan kalimat panjangnya.

Younger brother-in-law [Jaeyong] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang