Ketika berada di kamar Xiao Zhan duduk termenung di atas kasur, mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang luar biasa lelah setelah seharian berlatih tarian sekligus vokal
"Haruskah aku mandi?" gumam Xiao Zhan, ia menegluarkan banyak keringat hari ini, tubuhnya sedikit lengket, pemuda itu tidak bisa tidur tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu
Xiao Zhan berjalan keluar kamar, membuka pintu kamarnya sedikit guna mengintip keadaan di luar, namun yang ia lihat ruang tamu sangat gelap
"Sepertinya Lao Wang sudah tidur"
Kaki jenjangnya melangkah dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara yang akan membangunkan Wang Yibo, jarak antara dapur dan ruang tamu hanya beberapa meter, saat berada di dapur Xiao Zhan masih bisa melihat tubuh besar Yibo yang berbaring dengan tidak nyaman di atas sofa, bahkan kaki pria itu menjuntai ke lantai yang dingin
Xiao Zhan mengambil panci besar, kemudian mengisinya sampai penuh dengan air dan meletakkanya di atas kompor, tangannya dengan cekatan menyalakan api
Beberapa menit berlalu, air mulai mendidih, merasa jika airnya cukup hangat Xiao Zhan mulai mengambil serbet untuk membawa panci panas itu
Xiao Zhan terburu-buru menangkat panci berisi air panas it uke dalam kamarnya saat melihat tubuh Yibo bergerak di tengah kegelapan, belum sampai mengangkatnya tangan Xiao Zhan tidak sengaja menyentuh pinggiran panci yang panas
Ia berteriak dengan kencang saat merasakan rasa terbakar di atas kulitnya. Yibo yang tertidur pulas langsung terjaga mendengar suara jeritan Xiao Zhan dari arah dapur, pria itu segera berlari menuju Xiao Zhan yang memegangi tangannya dengan wajah kesakitan
"Ada apa?" tanya Yibo, terlihat sekali ia sangat panik
Xiao Zhan menatap Yibo lalu memperlihatkan tangannya yang terluka. "Sakit" cicitnya pelan, suaranya terdengar bergetar seolah menahan tangisannya
Yibo meraih tangan putih pemuda itu, menariknya menuju wastafel, membasuh tangan yang memerah itu dengan perlahan, Xiao Zhan tidak berani melihat tangannya sendiri, ia takut jika lukanya sangat parah
Setelah membasuhnya Yibo membawa tangan Xiao Zhan ke depan bibirnya, meniupnya beberapa kali mencoba meringankan rasa perih akibat luka bakar itu
"Masih sakit?" tanya Yibo khawatir
Xiao Zhan menggeleng pelan, "tidak terlalu sakit" pemuda itu mengulum bibirnya, masih tidak mau melihat keadaan tangannya sendiri. Guna memuaskan rasa penasarannya ia bertanya, "Apa lukanya parah?"
Yibo tertawa pelan melihat tingkah Xiao Zhan yang menurutnya sangat menggemaskan, bahkan anak kecil saja tidak setakut itu pada lukanya sendiri
"Kau bisa melihatnya sendiri" ujar Yibo pura-pura tidak mengerti
"Ti-tidak bisa" gugup Xiao Zhan
Wajah Yibo mengernyit di buat-buat, "kenapa tidak?"
Bibir merah jambu itu mengerucut, "katakan saja apa lukaku parah? Apa kita harus ke rumah sakit?" desak Xiao Zhan, lama kelaman ia di buat kesal, karena Yibo sama sekali terlihat tidak paham betapa takutnya Xiao Zhan
Yibo memutuskan berhenti menggoda Xiao Zhan sebelum pemuda itu marah padanya. "Baiklah-baiklah, tidak perlu marah seperti itu. Tanganmu tidak kenapa-napa, lihatlah sendiri jika kau tidak percaya"
"Kau yakin?" Xiao Zhan bertanya kesekian kalinya, guna memastikan, takut jika ia melihat luka yang mengerikan di punggung tangannya
Yibo menangguk dengan yakin, "tidak apa-apa, tangan mulusmu tidak lecet kok, tenang saja" ujarnya dengan sedikit candaan yang membuat Xiao Zhan agak relaks
YOU ARE READING
Unfaithful
Fanfiction[YiZhan] Siapa yang menyangka, orang yang terbaring di samping tubuh seorang Wang Yibo dengan keadaan telanjang. Bukanlah sang istri, melainkan adik iparnya yang notabenenya seorang lelaki