"Selamat datang menantuku" Victoria berjalan mendekati Meiqi yang berdiri di depan pintu rumahnya bersama Wang Yibo Sang putra, wanita paruh baya itu memeluk menantunya ketika keduanya saling berhadap-hadapan
Meiqi balas memeluk, bibirnya melengkung membentuk senyuman. Meskipun jauh dari Ibu kandungnya namun dia masih mendapat kasih sayang yang sama dari Ibu mertuanya, dulu saat dia remaja sempat terbesit dalam pikirannya jika kelak dia menikah, apa mertuanya nanti akan menyayangi dirinya atau sebaliknya
Victoria melepas pelukan yang berlangsung tak sampai semenit itu, kemudian kembali bertanya pada Sang menantu. "Apa kau tidak keberatan tinggal di sini?" ujarnya seraya menatap mata Meiqi dalam
Sedangkan Meiqi merasa tidak enak di tatap dengan pandangan seperti itu, tapi di segera menampik pikiran buruknya. Bibir berwarna pink itu tersenyum kembali, kemudian menjawabnya, "Aku tidak masalah Ma"
Victora ikut mengembangkan senyuman mendengar ucapan Meiqi barusan, tangannya menarik lengan Meiqi menarik wanita itu semakin masuk ke dalam rumahnya. Meiqi melihat para maid berlalu lalang sembari menundukan kepalanya ketika berpapasan dengan mereka berdua
"Aku tidak bisa jauh dari putra-putraku" ujar Victoria dengan suara lirihnya
Meiqi menatap prihatin ke arah Ibu mertuanya, "Aku tahu Ma. Tidak masalah bagiku tinggal di mana saja asal bersama suamiku" Meiqi mengatakan itu sambil mencuri pandang pada Yibo di sebelahnya yang masih setia tidak bersuara sedari tadi
Victoria melirik putranya, "Bagaimana Yibo kau tidak masalah kan? Maksud Mama apa kau tidak masalah jika acara bermesraan kalian sedikit terganggu nantinya" ujarnya dengan nada candaan
Masalahnya Yibo tidak suka dengan candaan seperti itu, benar-benar tidak lucu baginya. Jika dia menikahi Xiao Zhan mungkin Yibo akan memilih tinggal sejauh mungkin dari keluarganya agar ketika mereka bermesraan tidak ada seorang pun yang mengganggu
"Aku lebih suka tinggal di sini" jawab Yibo, dia masih mengikuti Ibunya dan Meiqi tanpa banyak bicara
Setelah puas melakukan home tour dadakan. Akhirnya Victoria menyuruh Meiqi dan Yibo beristirahat di kamar. Yibo dengan cepat melangkah meninggalakan Meiqi di belakang setelah melihat Ibunya sudah meninggalakan mereka berdua
Meiqi membulatkan matanya terkejut, melihat Yibo yang semakin menjauh darinya
"Yibo tunggu!" wanita itu berjalan tergesah dengan koper di tangannya, cukup sulit baginya menyamai langkah kaki Yibo.
Yibo menoleh ke belakang, dia masih bisa melihat Meiqi yang masih berusaha mengejarnya tanpa kenal leleh. Sengaja Yibo meninggalkan koper itu di sana agar Meiqi kesulitan mengikutinya
"Sial! Kenapa dia masih mengikutiku" gumam Yibo dengan kaki yang melangkah semakin lebar. Pria itu berbelok setelah netranya tidak lagi melihat Meiqi
"Akhirnya dia pergi' Yibo mengembangkan seringai di bibirnya, dia berjalan santai sembari bersiul pelan, namun ketika mengingat mereka akan bertemu kembali di kamarnya, Yibo menghentikan langkahnya, "Sialan. Kenapa aku tidak berpikir ke sana?" tanyanya pada dirinya sendiri
Yibo buru-buru berbalik arah, berlari pelan menuju kamar Feiyu yang letaknya sedikit jauh dari kamarnya, segera saja pria itu memasuki kamar adiknya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
Ceklek!
"Sial! Feiyu apa yang kau lakukan" seru Yibo, dengan cepat pria itu membalikan badannya
Feiyu menoleh terkejut begitu pintu kamarnya di buka dengan paksa, "Keluar!" pemuda itu berteriak histeris
"Tidak bisa" balas Yibo dengan tubuhnya yang memunggungi Feiyu
YOU ARE READING
Unfaithful
Fanfiction[YiZhan] Siapa yang menyangka, orang yang terbaring di samping tubuh seorang Wang Yibo dengan keadaan telanjang. Bukanlah sang istri, melainkan adik iparnya yang notabenenya seorang lelaki