Malam Pertama

2.9K 205 18
                                    

Kalau berbicara tetang malam pertama pasti pikiran kalian akan langsung jatuh pada hal yang iya-iya.

Dan jika kalian pikir dimalam pertama setelah pernikahan Jeno dan Renjun digelar mereka langsung melakukan anu, maka kalian salah. Jika tidak percaya mari kita intip bersama apa yang terjadi dimalam pertama mereka setelah resmi menjadi pasangan suami-suami, ah akan lebih mudah menyebutnya sebagai pasangan suami-istri saja.

Renjun merasa badannya pegal bukan main, tenaganya terasa habis terkuras untuk menyalami seluruh tamu undangan yang hadir dari pagi hingga malam. Jangan berharap di chapter ini akan ada adegan dewasa disertai warning 18+ jika Renjun saja sudah tak memiliki tenaga untuk membersihkan badannya apalagi untuk melayani Jeno yang katanya kuat diranjang. Bisa pingsan sebelum ronde pertama selesai Renjun yang ada.

"Ganti baju dulu sayang."

"Emmm."

Bukannya beranjak dari kasur Renjun justru tetap diam dan masih memejamkan matanya, membuat Jeno terkekeh kemudian mendekati sosok yang baru saja resmi menjadi istrinya.

"Badan kamu pasti lengket sekarang, minimal ganti baju dulu kalau engga mau mandi baru tidur, ya?"

"Cape~ ngga ada tenaga buat bangun." Renjun yang sudah membuka matanya kini menatap Jeno dengan wajah cemberut yang sangat lucu.

Dengan gemas Jeno memberikan kecupan bertubi-tubi dibibir mengerucut istrinya.

"ISH JANGAN CIUM-CIUM NANTI KAMU MINTA LEBIH!!"

Bukannya takut mendengar teriakan dan juga wajah Renjun yang dibuat seseram mungkin, Jeno justru tertawa puas kemudian mengacak rambut Renjun selanjutnya membawa tubuh Renjun yang masih tetap wangi meski sudah keringetan sedari siang kedalam pelukannya.

"Galak banget."

"Biarin!! Biar kamu engga berani macem-macem!!" Renjun masih betah menatap Jeno dengan sengit, mencoba untuk membuat Jeno takut terhadap dirinya.

"Cuma satu macem aja kok." Jeno menaik-turunkan alisnya disertai dengan senyum mencurigakan yang langsung mendapat gemplakan sayang diwajahnya dari Renjun.

"Ga!! Ga ada!! Aku cape huweeeee!!!"

Sekali lagi Jeno kembali tertawa puas kemudian mencium kening Renjun dengan sayang. " Bercanda sayang, lagipula kita masih punya banyak waktu buat gituan."

"Dah ya aku mandi dulu, kamu mau mandi ngga?" Jeno bangkit dari posisi tidurannya dan juga melepaskan pelukannya dari Renjun.

Renjun menggeleng, membiarkan Jeno untuk beranjak menuju kamar mandi. Renjun hanya ingin satu hal sekarang, dia ingin tidur hingga siang untuk memulihkan tenaganya. Masa bodo dengan pakaian yang tengah dia kenakan sekarang. Yang penting dia bisa tidur sekarang juga. Renjun hanya butuh tidur, bukqn ganti baju apalagi mandi.

Jeno keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit di pinggangnya. Senyum manisnya langsung merekah ketika mendapati wajah lucu Renjun yang sudah pulas disertai dengkuran kecil dari mulutnya yang terbuka.

"Dasar bayi!"

Dengan telaten Jeno membenarkan selimut yang sudah menyingkap dari tubuh Renjun, mencium keningnya beberapa kali barulah dia berganti baju dan ikut bergabung bersama sang istri ke alam mimpi. Memeluk tubuh sang terkasih sembari menyalurkan hangat dari tubuhnya.

Keesokan paginya Renjunlah yang bangun terlebih dahulu, tepat ketika matanya terbuka dengan penuh dia hampir menjerit histeris ketika mendapati sosok Jeno yang masih tertidur didepannya. Untung saja Renjun langsung ingat jika kemarin mereka baru saja melaksanakan pernikahan yang melelahkan. Jika tidak mungkin saja Renjun sudah membuat kegaduhan di hotel pagi-pagi begini.

After Wedding || NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang