2-

364 40 4
                                    

"Dimana sarapan kita?! Lo gak lupa buat beli kan?!"

Beberapa siswa berjalan setengah berlari menuju Ezvyer yang sedang memandang mereka dengan tatapan dingin.

"Gak! Siapa Lo nyuruh-nyuruh gua? Bapak gua aja bukan." Ezvyer menepis tangan siswa itu yang berada di pundaknya "Minggir! Gua males ngeladenin anak-anak kayak kalian."

"Waw! Ezvyer sekarang berani ngejawab ya, punya nyali berapa lu?" Ezvyer menatap tajam siswa itu serta beberapa anak dibelakang nya, mungkin anak buahnya.

"Ngapain lo liatin gua kayak gitu?! Mau gua bogem muka lu hah?!" Ezvyer melayangkan tamparan kerasnya kepada anak yang ber name tag 'Deandra Harrison' itu yang hampir saja membogem wajahnya, jika ia tak langsung menampar anak itu.

"Gak usah bikin mood gua hancur, Brengsek!." Ucap Ezvyer ketus, lalu melangkah pergi masuk ke kelasnya, sedangkan Deandra menatap kepergian nya dengan penuh amarah. tak lama setelah itu guru pun datang, memulai pelajaran.

sepanjang jam pelajaran Ezvyer hanya tidur. Ia berada di barisan paling belakang, menutupi kepalanya dengan buku seolah-olah sedang membaca, namun nyatanya tidak.

saat jam istirahat sepertinya Ezvyer tidak akan merasakan ketenangan. beberapa menit lalu bel berbunyi dan sekarang Daniel dan teman-temannya sudah ada di dalam kelas Ezvyer, untuk apa mereka dikelasnya? Tentu saja untuk membully Ezvyer.

"Ez!" teriak Daniel dengan suara lantangnya "malah enak enakan tidur Lo! Beliin gua cemilan sana, Cepet!" titah Daniel dengan angkuh yang hanya dibalas tatapan sinis Ezvyer.

"Manis, kaki kamu masih utuh kan? jadi, silahkan pergi sendiri." balas Daniel dengan nada malas, ia kembali menelungkupkan kepalanya dimeja dengan bantalan tangan.

'Njir! Berani bener tu bocah—mungkin seperti itulah batin siswa-siswi yang melihat Ezvyer membantah Daniel.

"Oh, udah berani rupanya, ya?!" Daniel tersenyum miring, ia sedikit terkejut saat Ezvyer berani membantahnya, sedikit tersipu juga dengan kata Manis yang Ezvyer ucapkan.

Daniel memandang teman-temannya, memberi isyarat. "terserah kalian mau diapain! " Titah Daniel, ia berjalan menuju meja guru lalu duduk di meja guru dan bersiap melihat pertunjukan Ezvyer dan teman-temannya, yang akan menyenangkan menurut nya. Namun beberapa detik kemudian ia begitu terkejut saat melihat teman-temannya yang tumbang karena ulah Ezvyer.

Ezvyer berjalan mendekati Daniel yang masih terkejut, dengan menyunggingkan senyum miring nya "Jangan mencoba untuk mencari masalah dengan ku, Cantik" tutur kata formal dengan nada dingin. Ezvyer mengusak surai Daniel sebentar lalu pergi meninggalkan kelas dan anak-anak yang masih kaget dengan perubahannya yang berbeda dari Ezvyer sebelumnya.

'Daniel Alexander, nama yang bagus. Lihat apa yang akan ku lakukan nanti'

••••••

"Bye Dan! Gua cabut dulu, kapan-kapan lagi traktir lagi ye?!"

"Hmm.. Hati-hati dijalan" Daniel berpisah dijalan, ia baru pulang dari tempat karaoke setelah berpesta dengan teman-temannya dan tentu saja ia yang menanggung biayanya.

saat ia menuju jalan raya untuk menunggu jemputannya, Daniel merasa ada yang mengikutinya, tanpa pikir panjang lagi ia langsung menambah kecepatan berjalannya, saat akan berbelok tiba-tiba ada sebuah tangan yang menariknya dan membekap mulutnya.

Daniel berusaha melepaskan diri, namun lama kelamaan ia kehilangan kesadarannya. Daniel pingsan.

orang itu memasukkan Daniel kedalam mobil "apartement crown" ucap pria itu, lalu supir mengangguk dan segera menjalankan mobilnya ketempat yang sudah diberitahu oleh tuan muda nya.

"Shhh... ughh! sakit... " Daniel memegangi kepalanya yang terasa berat dan pusing, ia melihat sekeliling dengan mata terbelalak kaget, tadi ia masih berada di jalan, lalu sekarang? dimana dia? ini bukan kamarnya, ini bukan rumahnya "aku dimana?"

"kau sudah bangun kitten?" ucap pria yang duduk di sofa

"Sia—EZ?!"

"Hai, kita bertemu lagi cantik" ucap Ezvyer dengan seringaian khas nya.

Ezvyer lah yang membawa Daniel, atau lebih tepatnya menculik Daniel, dan membawanya ke apartemen milik nya

"Sialan! brengsek!" Daniel turun dari kasur lalu berlari menuju pintu, ia berusaha membuka pintu itu, tapi tidak bisa, pintu itu menggunakan Sidik jari Ezvyer.

"Mau kemana hm? Kamu gak bisa lari dari sini, Manis." senyum miring tercetak dibibir tipis Ezvyer, tangannya terulur menyentuh pipi mulus dan berisi milik Daniel, namun sayang, tangannya ditepis oleh si Manis.

"Awas! jangan berani-berani lo nyentuh gua!." Teriak Daniel geram. Daniel menepis kasar tangan Ezvyer yang akan menyentuhnya

namun perbedaan kekuatan antara Daniel dan Ezvyer berbeda, Ezvyer menarik tangannya.

semakin Daniel berontak semakin erat juga cengkraman Ezvyer ditangan nya.

"Akkhh—Sakit! Ez, Lepas!"

Ezvyer tersenyum miring, ia membanting tubuh Daniel kekasur, ia melepas kemeja yang ia kenakan lalu menindih tubuh Daniel.

Ezvyer mengukung tubuh kecil Daniel di bawah nya dan menunjukkan senyum smirk nya yang terlihat menyeramkan dimata Daniel.

"Lep—hmphh!" Daniel terkejut saat tiba-tiba ada benda kenyal yang menempel dibibirnya. Ezvyer menggigit kasar bibir Daniel hingga berdarah, ia memasukkan lidahnya dan mengabsen deretan gigi Daniel, mengobrak-abrik isi mulut Daniel yang terasa manis.

Daniel kaget dan berusaha untuk melepaskan diri, namun tangannya yang di cengkram erat oleh Ezvyer, membuatnya mengurungkan niatnya.

Tenaga Ezvyer bukan tandingannya. Ezvyer lebih kuat dari dirinya, lama kelamaan Daniel lelah sendiri karena terus-menerus memberontak, tangan nya terasa sakit, dan bibirnya berdarah karena gigitan Ezvyer, ia bisa merasakan rasa asin.

"Bisakah kau diam?!!" Bentak Ezvyer kasar lalu merobek kaos yang dikenakan oleh Daniel dalam satu tarikan, ia langsung menjilat, dan menyesap dua tonjolan di dada Daniel dengan rakus, serta membuat tanda merah keunguan disekitar dada Daniel.

Daniel hanya bisa pasrah dan menangis memohon.

"Ughh—Hngghh..l–lepas—hikss" Ezvyer berhenti saat mendengar isakan tangis Daniel, Ezvyer menatap wajah Daniel yang sudah sembab karena menangis. Ia tersenyum simpul, mengecup kedua mata Daniel dan mengusapnya.

TBC.

Vana.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang