Genap satu minggu ini christy tak sadarkan diri, ia masih nyaman untuk memejamkan matanya di dalam ruangan sana.
Vino, vino sangat terpukul dengan keadaan putri bungsunya ini. Shani? ketika christy dinyatakan koma, ia langsung pingsan tak sadarkan diri. Christy mengalami koma adalah kejadian yang diluar dugaan, ada apa sebenarnya ini? ada apa dengan 2 keluarga ini? kenapa tuhan memberi cobaan seberat ini? Bayi yang tak punya dosa pun sekarang belum pernah digendong oleh ibunya, belum pernah dicium, disayang oleh ibunya.
Suara alat alat yang membantu christy terdengar sangat nyaring di telinga vino, ia masih setia untuk duduk disamping ranjang anaknya ini. Ia hanya pulang untuk sekedar membersihkan diri dan akan kembali lagi kesini.
" adek ngga mau bangun? udah seminggu loh adek tidurnya, ngga kangen sama papah? mamah aja sampai ikut sakit juga sekarang sayang, mamah ikut mikirin kamu"
" kamu ngga mau ketemu anak kamu sayang? dia udah pulang loh, anak kamu ganteng banget sayang! anak kamu juga mirip banget sama zean, kayaknya cuma matanya aja yang mirip sama kamu"
" beneran ngga mau bangun dulu sayang? ngga mau gendong anak kamu? kayaknya dia juga pengen ketemu sama bundanya, kita belum kasih nama buat jagoan kamu, kita nunggu kamu bangun dulu sayang"
Dialog vino dengan christy yang sama sekali tak merespon perkataan vino. Vino pasrah, ia menundukkan kepalanya di samping ranjang christy, ia tak tahu sampai kapan putrinya ini akan bangun.
" pah" ucap chika seraya menghampiri vino
Vino mengangkat kepalanya lagi, menoleh kepada seseorang yang memanggil tadi.
" udah kesini sayang? dedenya sama siapa?" tanya vino pada chika
" tante anin sama om cio, mereka katanya mau nemenin mamah sama dedenya! terus aku disuruh kesini buat gantiin papah" jelas chika
" papah pulang aja, bersih bersih dulu! nanti balik lagi kesini" lanjut chika
Vino mengangguk, ia mulai beranjak dari duduknya.
" papah udah makan?" tanya chika lagi
Vino menggeleng
" jangan telat makan dong pah! mamah udah sakit, masak papah ikut sakit juga si? aku beliin dulu di kantin ya pah?" omel chika seraya berjalan menuju pintu
Lengan chika ditahan oleh vino tiba-tiba, chika nampak menoleh pada papahnya.
" ngga usah sayang, nanti papah makan di rumah aja" ucap vino lirih
" beneran ya? chika ngga mau kalau papah ikut sakit" ucap chika sendu
" beneran! udah ya, papah pulang dulu! kamu kesini sendirian?" tanya vino lagi
" ngga, sama aran kok! dia masih ambil handphonenya yang ketinggalan di mobil" jawab chika
Vino mengangguk paham
" yaudah papah pulang ya? titip adek kamu sebentar, nanti papah kesini lagi" pamitnya seraya mengecup singkat kening chika.
Vino keluar dari ruangan christy dengan lesu, langkahnya gontai pelan. Ia segera menuju mobilnya yang terparkir rapi di parkiran sejak tadi malam, ia segera masuk dan segera membawa mobilnya itu berbaur dengan kendaraan lainnya di jalan raya.
Jalanan yang vino lalui kali ini berbanding terbalik dengan jalanan menuju rumahnya. Ya, vino akan mampir terlebih dahulu ke pemakaman zean.
Ia menginjakkan kakinya ke dalam pemakaman yang hari ini tidak terlalu sepi, semua berlutut di hadapan gundukan tanah untuk melafalkan doa untuk seseorang yang berada di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJODOHAN PAKSA ( END )
Teen Fiction"7 tahun bukan waktu yang sebentar kan dek? kakak rasa emang kamu udah harus buka hati kamu buat oranglain, ngga mungkin kan sampai seterusnya zio hidup tanpa sosok papah?" ucap chika lagi