2-1ST DAY VISITE

694 66 0
                                    

Nanon dan Pawat sedang makan nasi goreng udang di pinggir jalan, sesekali mereka melihat lalu lalang mobil yang lewat. Pawat melirik arloji mahal yang melingkar di tangannya sambil berkata, "Kamu datang agak malam ke Rumah Sakit tidak masalah?"

Nanon menganggukkan kepala, "Tidak masalah, Dokter. Lagipula di Nurse station aku dengan P'Jan."

"Jan? Jam segini sudah tidak ada di ruangan, kalau kamu butuh bantuan saya untuk ikut jaga disana tak masalah," seru Pawat yang membuat Nanon mengernyitkan dahi nya karena terkejut dengan ucapan Pawat, bagaimana bisa seorang Kepala Divisi D.I.D menawarkan diri untuk ikut jaga di ruangan. Tolong kasih tahu Nanon, kalau mau terpesona jangan terlihat sekali di mata Pawat 🤭

"Kamu ada masalah saya menemani kamu?" tanya Pawat lagi yang dijawab menggelengkan kepala olehnya, "T-tidak sama sekali. Tapi, saya tidak enak dengan teman saya yang lain, Dok. Mereka semua sudah mulai praktek internship sedangkan saya enak-enakan di luar, baru internship sudah menjadi asisten Seminar, Dokter Pawat. Saya tidak mau ada kecemburuan sosial nanti nya." cerocos Nanon tanpa sadar yang membuat Pawat seketika terkekeh dengan tingkahnya.

"Sejak tadi kamu diam saja, bicara saja tidak. Kenapa sekarang jadi cerewet?"

"Maaf, Dok." Nanon menunduk tapi dijawab senyum oleh Pawat sambil mengusak puncak kepalanya.

"Mulai sekarang kalau di luar, panggil saja saya, Pawat. Jangan bawa nama jabatan kalau di luar Rumah Sakit," jelas Pawat yang membuat Nanon tertegun dengan ucapannya namun lebih dulu, ia menyadarinya. "Tapi, Dokter Pawat itu senior saya. Jadi, tidak mungkin saya kurang ajar memanggil dengan nama." jawab Nanon yang membuat Pawat tertawa kecil dengan omongan nya.

"Okay. Tapi, bisa kan kamu kabulkan permintaan saya? Kalau di luar jangan bawa nama jabatan, cukup panggil saya Pawat." Pawat dengan nada penekanan di sela senyumnya yang meneduhkan jiwa.

"Baiklah. Pawat." jawab Nanon tersenyum tanpa menoleh kearah pria di sebelah nya yang tampak tersenyum dengan tingkahnya.

Bagaimana mungkin aku bisa menemukan pria menggemaskan seperti dia batin Pawat sambil menikmati makan nasi goreng nya lagi.

-----

Pawat mengantar Nanon sampai pintu Nurse station 2, ternyata disana ada Sing yang sedang mengobrol bersama Dew, dokter Divisi Skizofrenia. Pawat biasa saja menanggapi kedua teman sejawat nya, berbeda dengan Nanon dirinya hanya diam malu.

"Nanon? Kamu disini?" Sing tiba-tiba menghampiri Nanon membuat dokter magang itu terkejut, bagaimana mungkin ia bertemu dengan kedua senior bucin nya di tempat ini. Dunia memang sempit.

"Iya, P' Sing. Tadi aku juga ketemu P' Jan." jawab Nanon malas.

"Kamu jaga disini? Ada temannya tuh." nunjuk Perawat yang berdiri di sebelah Dew, yaitu Aye.

Nanon menganggukkan kepala, "Iya, P' Sing. Aku mau siap-siap dulu. Ada pasien yang harus aku visite hari ini atau tidak?" tanya Nanon pada perawat bernama Aye yang sedang menyiapkan perlengkapan untuk menyuntik phenobarbital 5mg dan obat minum Zolpidem 1mg dengan box nomor Ruangan 502.

" Sudah tersedia, Dok. Mau sekarang?" tanya Aye yang dijawab anggukan kepala oleh Nano sambil memakai jas putih dan mengalungkan stetoskop di lehernya mengikuti Aye menuju ruang 502.

Tersisa Dew, Pawat dan Sing. Pawat bersikap biasa saja namun tidak dengan kedua temannya terutama Dew yang bertanya langsung ke intinya, "Mangsa baru?"

"Sembarangan kalau ngomong," tambah Sing.

"Ya, aku tanya. Tidak salah kan?" datar Dew.

"Bukan mangsa. Dia hanya dokter magang saja, tidak anggap dia mangsa sama sekali.".

HEY! FRIEND! [FINISHED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang