12-SELF INJURES

435 24 2
                                    

Washington DC, USA

3 years ago before Psychyatrist Graduation...

Pawat yang sudah bersiap-siap untuk melaksanakan wisuda di kampus nya ini pun tengah bercermin kemudian sebuah senyuman tergaris dari wajah tampan nya itu. Tiba-tiba masuk seorang pria tinggi dengan senyum cantiknya membenarkan baju yang di pakai oleh Pawat sambil berkata, "Akhirnya adikku bisa menjadi Dokter Spesialis Psikiatri juga. Semoga ilmu nya berkah ya, Ohm."

"Terimakasih P'Win. Atas dukunganmu dan keluargamu aku tidak akan bisa sejauh ini." seru Pawat dengan kedua mata berkaca-kaca ingin menangis karena sejujurnya Pawat tidak menyangka ia lulus dengan predikat terbaik di kampus nya, sekaligus Dokter spesialis termuda di usia 22 tahun. Win menepuk bahu Pawat guna menenangkan adik sepupunya itu.

"Ohm, kamu sudah aku anggap sebagai adikku. Jadi, stop ya jangan berpikir aneh lagi dan jangan berpikir lagi kalau kamu itu yatim piatu. Aku dan Pluem menyayangimu. Ayo kita keluar." seru Win yang dijawab anggukan kepala kemudian keluar dari kamarnya untuk menuju kampus nya yaitu SUNY Upstate Medical University.

Gedung aula tempat kampus Pawat menjalani pendidikan selama 2 tahun ini pun cukup luas dari berbagai macam program studi mahasiswa/mahasiswi berkumpul disana. Namun, untuk hari ini adalah bagian nya fakultas Kedokteran Psikiatri yang akan mengadakan wisuda.

Tak lama kemudian wisuda pun di mulai dengan beberapa dosen dan rektor yang memberi sambutan hingga tiba acara yang di tunggu yaitu pemberitahuan mengenai mahasiswa terbaik di kampus SUNY Upstate Medical University. "Ladies and Gentleman. Please welcome The Best Student of Psychyatrist Majoring, Pawat Chittsawangdee." 

Pawat pun maju ke depan sambil tersenyum naik podium lalu mengambil map yang berisi sertifikat, ijazah dsb lalu topi toga di geserkan kearah kanan kemudian Pawat tersenyum sambil membawa map dan gulungan yang ia pegang. 

Setelah sesi wisuda selesai Pawat, Win, Pluem serta Chimon suaminya berfoto berempat dengan Pawat yang memakai baju toga. Kini foto 4 bersaudara itu terpampang di dinding ruang tamu rumah Win. Pawat pun tersenyum melihat foto itu sambil berkata, "P'Win, masih belum percaya aku bisa lulus secepat ini." 

"Itu rezeki dan takdirmu. Ibu dan ayahmu pasti bangga punya anak cerdas sepertimu." senyum Win yang dijawab anggukan kepala tiba-tiba Pluem mendatangi 2 saudara itu sambil merangkul bahu keduanya. "Hei, kalian. Ayo makan Chimon sudah menyiapkan makanan untuk kita berempat di dapur." 

Win, Pluem, Chimon dan Pawat pun makan bersama di meja makan lalu sebuah suara menginterupsi kearah Pawat. "Setelah ini kamu mau kerja dimana Ohm?" Pluem yang bertanya kearah Pawat yang membuat pria tampan itu sejenak berpikir lalu menjawab, "Belum ada gambaran di pikiranku, P'. Aku sambil berjalan mencari pekerjaannya biar menambah pengalaman." 

"Ide bagus tuh. Oh iya ada klinik psikiatri punya temanku di daerah 73 Cedar St, New Britain, CT 06051, USA nama klinik nya The Hospital of Central Connecticut-Behavioral & Mental Health  kalau ingin mengajukan lamaran langsung saja datang kesana karena yang melamar disana lumayan banyak per hari dibatasi untuk wawancara mengenai pengalaman kerja." Win menjelaskan secara terperinci kepada Pawat yang dijawab anggukan kepala oleh bungsu keluarga ini. 

"Terimakasih infonya, P'." Pawat tampak bersemangat untuk mencari pekerjaan esok hari. Ya, memang tidak mudah mencari pekerjaan di zaman sekarang walaupun USA negara maju tetap saja kalau dalam mencari pekerjaan harus di seleksi secara ketat dan tidak sembarangan. 

---

Keesokan harinya Pawat sudah tiba di alamat yang di tuju kemudian pria tampan itu masuk ke dalam dengan pakaian rapi sambil menghampiri customer service perempuang berambut blonde yang menyambutnya ramah. "Good morning. Can I help you? (Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?)."

HEY! FRIEND! [FINISHED✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang