#Hal-3

328 51 9
                                    

Happy reading📌

Di lain tempat tepatnya di pesantren Kiyai hasib Al-fariz, sedang berkumpulnya para santri ikhwan dan akhwat mereka berbaris di sepanjang halaman depan pondok pesantren.

Mereka sedang menunggu kedatangannya anak dari Kiyai hasib selaku pengurus dan pendiri pesantren yang baru pulang mondok di Jawa Tengah.

Walaupun beliau pendiri pondok pesantren tapi beliau sengaja menyekolahkan anak anaknya jauh karna selain mendapat pengalaman dan wawasan yang luas juga bisa belajar hidup mandiri tanpa orang tua.

Pintu mobil terbuka orang yang di tunggu pun telah sampai ke halaman depan pesantren,
seorang laki-laki paruh baya yang biasa di panggil abah oleh para warga pondok pun turun dari mobil yang ia tumpangi, beliau adalah Kiyai hasib Al-fariz.
Tidak hanya beliau, ada juga dua laki laki muda dan tampan yang turun dari mobil yang sama dengan nya,
Tapi yang menarik perhatian adalah laki-laki yang menggunakan sarung dan jas berwarna biru.
Bajunya terbilang sederhana tapi parasnya MasyaAllah sekali.
Walaupun peria satu lagi juga tidak kalah tampan.

Ya laki-laki bersarung itu adalah anak dari pemilik pesantren yaitu anak Kiyai hasib Al-fariz.
Tampan dan berwibawa dan yang paling penting soleh mengerti akan agama itulah yang membuat para akhwat terpesona.

Dia adalah fahkri Atharazkha Al-fariz. Anak ke dua dari tiga bersaudara dia mempunyai kaka dan juga adik laki-laki. Biasa di panggil "Gus fahkri" Selain karna anak Kiyai dia juga dikenal sebagai vokalis hadroh yang cukup terkenal jadi orang-orang memanggilnya dengan sebutan Gus.

(Penyambutan Gus fahkri anggap aja vibesnya kaya di pesantren.)

Setelah sampai di depan ndalem, Gus fahkri di sambut oleh umi dan juga adiknya tidak hanya mereka ada juga ustadz dan ustadzah serta pengurus pondok lainya.
Mereka menampilkan senyum bahagianya atas kepulangan orang yang sangat di tunggu tunggu.


Umi farida segera mendekat kepada Gus fahkri dan Gus fahkri pun mencium tangan umi nya,
tidak hanya punggung tangan yang Gus fahkri cium tapi juga telapak tangan umi nya yang ia cium, umi farida pun mengulurkan tangannya dengan senang hati.

setelah itu umi farida memeluk putranya yang sangat ia rindukan, sekian lama Gus fahkri tidak merasakan pelukan hangat dari sang umi ia rindu dengan pelukan hangat ini. Keduanya saling berpelukan untuk melepas rindu.

"Udah kali mi aku juga mau kangen kangenan sama bang fahkri "ucap faizar adik dari Gus fahkri.

" Iya sampe lupa salim sama suami " Ucap abah dengan wajah yang di buat cembetut.

" Ya sabar dong umi kan kangen banget sama abang mu ini." Ucap umi farida yang masih enggan melepaskan pelukan nya dari Gus fahkri karna dari ke tiga anaknya hanya Gus fahkri yang jauh darinya.

"Abang Faisal juga jauh tapi umi ga kaya gini kalo bang Faisal pulang" Ucap faizar

"Ya beda abang mu itu kan sudah menikah dan juga sering datang ke sini." Ucap umi yang sudah melepaskan pelukannya dari Gus fahkri.

" Sehat kamu nak? Makin ganteng aja ini anak umi "ucap umi farida dengan senyum manisnya.
" MasyaAllah amin, allhamdulilah sehat ko mi, umi gimna sehat?. "Ucap fahkri dengan senyuman menawan nya.

"Alhamdulillah umi sehat, sehat sekali. " Jawab umi farida.

Setelah itu kini giliran adik bungsu nya yang memeluk Gus fahkri dan salam seperti apa yang tadi Gus fahkri lakukan adiknya itu mencium punggung dan telapak tangan Gus fahkri tapi belum juga kena Gus fahkri langsung menarik tangannya.Umi farida pun Sama ia menyalami telapak tangan sang suami.

Orang yang ada di depan ndalem Kiyai hasib tersenyum dan memberikan salam kepada Gus fahkri dan Gus fahkri membalas sapaan dan salam di sertai senyuman tipis tapi sangat manis.

"Aduh aduh meni kasep pisan mas fahkri." Ucap kang Asep selaku pengurus dan tukang bersih bersih pondok.

"Alhamdulillah amin nuhun kang." Respon Gus fahkri sambil tersenyum.

" Ya udah ayo masuk umi udah masakin makanan kesukaan kamu mas ucap umi farida."

"Ayo ayo fahkri juga udah ga sabar nyobain masakan umi." Ucap Gus fahkri

Dan mereka pun masuk ke dalam ndalem Kiyai hasib bersama dengan orang-orang yang tadi ada di depan ndalem karna abah menyuruh mereka untuk makanan bersama jadi mereka tidak enak jika harus menolaknya karna sekarang juga waktunya untuk makan siang. Jadi apa salahnya lagian masakan umi farida itu sangat enak dan juga tadi ia bilang masak banyak mubazir jika tidak habis jadi ya gas aja yakan?.

-
-
-
-
-

Huaa nanti di lanjut sekarang segini dulu okeoke makasih yang udah baca jangan lupa komen and spam ya😇

7 Juli 2022

The first and last love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang