Chapter 2

2.1K 186 10
                                    

oOoOo






Sudah 3 hari aku tinggal disini dengan penuh penderitaan yang sangat menyiksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 3 hari aku tinggal disini dengan penuh penderitaan yang sangat menyiksa.

Aku juga sangat kesal mendengar setiap gosip yang Naomi berikan padaku, tentunya itu dengan bayaran.

Aku selalu berfoya-foya dengan lelaki di luar Inazuma dengan memakai Mora klan dengan tak tau diri.

Wanita nakal, jahat, perhitungan dengan orang tua sendiri.

Mendengarnya saja membuatku ingin mengamuk di satu inazuma tujuh hari tujuh malam.

Bukan hanya gosip miring tentangku saja yang selalu kudengar setiap harinya, tapi mendengarkan setiap makian orang bau tanah itu juga tak pernah absen mana habis memakiku ia langsung meminta Mora lagi.

Sebenarnya di Inazuma aku sedang apa??

Gila kerjaku juga selalu kambuh, setiap melihat apapun selalu inginku bisniskan tapi selaluku tahan sungguh menyiksa.

"(Name)-sama" aku melirik Naomi yang sepertinya sudah bosan melihatku hanya termenung.

"Bagaimana jika kita minum sake sambil bermain judi" tentu saja idenya langsung disambut semangat olehku yang sedang sekarat karena bosan.

"Ayo pergi" aku pun langsung beranjak dari dudukku.

"Tapi moranya (name)-sama" pupil mataku memutar bosan melihat wajahnya yang terlihat sangat jelas seperti rubah.

"Jangan pernah menanyakannya lagi"

"Hehehe baiklah (name)-sama" ia pun memakaikanku tudung hitam tak lupa juga bersamanya.

Next saat sampai ditempat judi.

"Aku bertaruh 5 juta Mora lagi" aku membanting sekantung Mora dimeja judi dengan keras, Naomi yang berdiri di samping terus menyemangatiku dengan semangat karena aku sudah menang 7 ronde.

"Apa kau gila? kau pasti telah berbuat curang tak mungkin jika selama 7 ronde kau menang terus" orang yang sedang bermain denganku sepertinya tak terima karena ia terus kalah.

"Hei jaga mulutmu, kau tak tau sedang berbicara dengan klan zenin yang terhormat" Naomi sepertinya terlihat tak terima, bagaimana pun nonanya telah menang banyak yang pastinya ia juga akan mendapatkan bagiannya.

"Aku tak bermain lagi" ia itu pun beranjak dari kursinya meninggalkan permainan.

"Hey jika ingin menyerah setidaknya bayar 500 ratus Mora" Naomi meneriakinya tapi orang itu tak memperdulikannya.

"Siapa lagi yang ingin bermain dengan nonaku" perkataan Naomi sepertinya tak mengundang satupun orang untuk berminat bermain denganku.

"(Name)-sama bagaimana ini" ia menatapku, membuatku sedikit kasihan.

"Ambillah bagianmu" aku melemparkan sekantung Mora padanya yang berisi kira-kira 4 juta Mora.

"Arigatao (name)-sama" wajahnya seketika berseri merasakan Mora di kantung itu.

"Jadi apa seterusnya yang akan kita lakukan (name)-sama" Naomi juga sejujurnya sudah sangat ingin pulang untuk menghitung jumlah Mora yang baru saja ia dapatkan.

"Kau pulanglah, aku akan minum sake disini sebentar"

"Ta.."

"Pergilah"

"Baiklah 2 jam lagi aku akan menjemput (name)-sama"

"28 botol" aku mengangkat tanganku seorang pelayan pun mengangguk.

Jangan tanya di dunia sebelumnya pun aku juga selalu minum banyak agar bisa mabuk.

Botol sake menghiasi setiap sisi mejaku membuat siapa saja yang memandangnya ngeri.

CRUSH

Suara sake yang tertuang di gelas kaca terus saja terdengar berkali-kali.

Padahal sudah 14 botol yang ku minum tapi tetap saja tanda-tanda mabuk belum terlihat dariku.

Hingga botol 23 barulah aku mabuk tapi tetapku teruskan hingga semua botol habis.

HIK

HIK

HIK

"Sampai kapan orang tua bau tanah itu akan terus menyusahkan ku??"

HIK

HIK

HIK

Aku pun bangkit dari dudukku, walau sedang mabuk tapi aku tetap saja berjalan dengan baik-baik saja seperti orang normal.

HIK

HIK

Terlihat seorang pemuda di gang sempit sedang mengeluarkan isi perutnya, sepertinya ia juga mabuk sama sepertiku.





-To Be Continued-


Hak cipta milik: Rin
Publikasi: kamis tanggal 7 Juli
Ketikkan : 556 kata

𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 𝐭𝐨 𝐲𝐨𝐮 ᴷᵃᵐⁱˢᵃᵗᵒ ᵃʸᵃᵗᵒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang