Chapter 9

1.1K 133 4
                                    

oOoOo



Pupil (name) melotot horor bak sedang melihat mahluk astral yang sangat menyeramkan, tidak bagi (name) orang ini lebih menyeramkan dari mahluk astral

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pupil (name) melotot horor bak sedang melihat mahluk astral yang sangat menyeramkan, tidak bagi (name) orang ini lebih menyeramkan dari mahluk astral.

"A...ya..to-...kun" tatapan ayato semakin tajam, ukh kenapa aku bisa menjadi seceroboh ini.

"Tsaritsa-sama" (name) mengutuk dirinya karena sempat bergumam karena takut.

"Ikut aku" ayato pun berbalik berjalan (name) menghela napas lega karena ayato tak dapat mendengarnya tadi.

(name) bangkit lalu mengebas-ngebas kimononya yang menurutnya sedikit  kotor karena terjatuh tadi, lalu mengejar ayato dengan sedikit berlari.

Apa ayato akan menghukumku ehem ehem??

Atau hukumanku akan ditambah, seketika wajah (name) gelap memikirkannya.

Kenapa ayato sangat mengerikan seperti berungan yang baru bangun dari tidur panjangannya.

BRUK

Kata-kata yang berputar dipikiran (name) seketika buyar karena menubruk ayato lagi.

"Ittaii" (name) pun hanya bisa mengiris karena jidatnya lebih tambah merah karena ayato.

"Apa ayato-kun selama ini robot" (name) binggung sampai membuat opinin karena badan ayato sangat keras bukan bawahnya, ia juga tak pernah tertarik denganku yang notabenya wanita cantik, anggun, cerdas, dewasa, dan berwasasan.

Kurang apa coba (name), seluruh pria di teyvat saja sangat mendambakan (name) kecuali ia robot.

(Name) pun melangkah masuk di ruang kerja ayato yang biasanya penuh dengan kertas yang bertempukkan tapi sekarang tidak ruang ini terlihat lebih rapi dari terakhir kali (name) masuk.

Ayato pun duduk di tempat yang biasa ia pakai untuk menandatangani kertas, (name) juga mengikutinya duduk berhadapan dengan ayato.

Ia pun mengambil penanya dan melihat-lihat kertas yang berada di mejanya, (name) juga hanya diam memperhatikan.

"Katakan alasanmu kali ini" ayato sempat mengalihkan perhatiannya pada (name) lalu kembali menandatangani kertasnya.

"Bosan" (name) menjawab apa adanya dengan jujur.

"Di tengah malam buta??"

"Aku memiliki penyakit susah tidur lagi pula ayato-kun memperlakukan ku bak kriminal dengan menaruh 2 penjaga di depan pintu kamarku naomi juga tak berani masuk karena itu" ayato menghela napas dengan tingkah (name).

Tapi ia kembali bergelud dengan kertasnya "itulah kenapa aku berniat ingin mengganti semua penjaga"

"Kenapa?? Bukankah akan merepotkan" ayato menatapku membuatku penasaran dengan sedikit semburan merah.

"Akan lebih merepotkan jika memiliki prajurit ceroboh, kau kabur saja mereka tak menyadarinya apalagi jika ada pencuri masuk" seharusnya jangan salahkan mereka tapi (name)lah yang harus dipermasalahkan.

Walau jujur ia agak kesusahan menghindari tabrakan dengan para penjaga yang sedang berpatroli dengan jumlah agak sedikit dari biasanya karena pekan hari.

(Name) merasa bersalah karenanya orang-orang yang tak bersalah harus kehilangan pekerjaannya "bukankah tak ada yang berani mencuri disini?? Siapa yang berani mencuri disini sama saja dengan masuk ke kandang singa" perkataan (name) benar adanya karena informasi dari Shin ayato bukanlah pemuda sembarangan.

"Kau susah tidurkan??" Ayato terlihat sangat kentara sedang mengalihkan topik.

"di kamar sangat membosankan ayato-kun" (name) mengeluh dengan alibi agar masa hukumannya tak ditambah.

"Kalau begitu temani aku menyelesaikan ini" ayato melirik kertas yang tinggal sedikit untuk ia kerjakan.

"Memangnya apa yang ayato-kun kerjakan" (name) berpindah duduk di sebelah ayato sambil mengintip kertas yang sedang ayato tanda tangani.

Seketika perasaan (name) berubah melihat kertas itu "Aku bisa mengerjakannya" (name) merebut pena ayato dengan tidak sopan lalu mulai mengerjainya.

Sepertinya gila kerja (name) kambuh, ayato pun hanya bisa pasrah melihat (name) yang langsung bisa menirukan tanda tangannya dengan sangat persis.

tanpa sadar bibir ayato terangkat sedikit menunjukkan senyum tipis "akanku pastikan rumor buruk tentangmu bersih sampai ke akar-akarnya"






-To Be Continued-




Hak cipta milik: Rin
Publikasi: Senin 1 agustus
Ketikkan: 560

𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐞𝐝 𝐭𝐨 𝐲𝐨𝐮 ᴷᵃᵐⁱˢᵃᵗᵒ ᵃʸᵃᵗᵒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang