erat 06

363 32 0
                                    

happy reading!















Tendangan pertama di bulan kelima dari sang anak adalah kebahagiaan tak terkira bagi Halilintar.

Dia bahkan tidak absen buat elus perut istri nya cuma buat merasaka tendangan si baby.

Gemas sekali bukan?

"Nanti aku ajak baby main bola deh Gem, di lapangan komplek. Enggak perlu sewa stadion buat latihan atau lapangan futsal punya Blaze. Walaupun aku mampu, tapi kita perlu memanfaatkan fasilitas yang ada kan?"

"Iya ayah, jangan lupa om Blaze nya suruh dateng biar ngajarin baby main bola"

"His, ku juga sering ikut futsal yang waktu sma. Kan kamu nemenin"

Gempa terkekeh. Suami nya ini mudah merajuk ya?

"Selain main bola, mau di ajak kemana lagi baby nya?"

Halilintar tampak berpikir, buat Gempa gemas dan berakhir mengecup dahi suami nya. Posisi mereka seperti biasa, Gempa di atas kursi dan Halilintar di bawah.

"Kamu inget jembatan Kintai Bridge enggak?"

Gempa mengangguk sambil menyisir rambut suami nya yang halus banget dengan tangan lentik nya.

"Aku mau ajak ke situ, nanti aku ceritain. Dulu bunda mu sama Tante Yaya pernah bantu anak - anak yang kurang beruntung. Bunda keren ya? Hati bunda mu dari masih muda udah baik banget kayak malaikat, sampai ayah yang enggak tau apa itu sedekah, apa itu menolong, apa itu cinta mendadak kepincut. Nanti aku ajarin dia berbagi juga, kalau kita ada lebih ada baik nya di bagi ke yang kurang".

Sekelibat ingatan saat mereka masih muda Gempa yang sering berbagi hal yang dia punya kepada seseorang di khalayak umur remaja, tua, dan anak - anak melihat dan sesekali membantu si gadis manis itu. Bahkan saat membantu saja Gempa terlihat manis, Halilintar tidak berhenti kagum dengan sifat mulia Gempa nya ini, bahkan sampai sekarang pun.

"Bahkan kamu masih inget kata - kata aku"

Hali terkekeh lalu menggesek pipi nya ke telapak tangan Gempa.

"Karena kamu aku bisa jadi kayak sekarang Gempa, makasih ya?"

Gempa mengangguk.

"Nanti baby aku buat kaget, jembatan itu sekarang enggak ada apa - apa nya karena kita berhasil bangun sekolah layak buat mereka. Biar baby bangga, orang tua nya bisa berbagi dengan cara yang luar biasa. Semoga baby nanti bisa sering berbagi ya? Jangan pelit, dulu ayah pelit jadi nya malah miskin".

"Ssssuttt"

Halilintar ketawa pelan lalu kembali mengelus perut Gempa.

"Sehat - sehat ya? Ayah enggak sabar ketemu kamu"

"Nanti kita eksplor dunia bareng ya? Cari pengalaman bareng, belajar bareng. Sehat - sehat anak ayah, jadi orang yang membanggakan! Hidup itu cuma sekali, jadi lakuin apa yang kamu mau sebelum terlambat".




























































TBC.

Jangan lupa VotMent nya♡

erat || halilintar x fem.gempa & gentarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang