CHAPTER 2 [ DECISION ]

955 191 21
                                    

Hari kembali gelap, nampaknya mereka harus bermalam lagi. Hayden semakin merasa frustasi karena ia belum mandi dari kemarin.

"Seandainya aku bisa mengendalikan air..." Pikir Hayden yang kini duduk termenung di sebuah batang pohon yang tumbang sembari menatap api unggun dihadapannya itu.

"Apa masih tidak ada danau di sekitar sini? " Gerutu Hayden

"Ampuni hamba Yang Mulia, sepanjang jalan menuju Silvain memang tidak ada danau... Jika Anda mau, kami bisa mengawal Anda ke kota terdekat" Ujar Fuegel

"Haaah... Jadi kau akan mengantarkanku untuk pergi mandi, dan semua pelayanku tetap disini? Haaaah, aku juga punya hati" Pikir Hayden sembari melirik ke sekelilingnya.

Semua orang ditempat itu pun belum mandi. Dan Hayden tidak tega pergi sendirian.

" Tidak.. Apakah ada rute lainnya? "Tanya Hayden

" Kediaman terdekat adalah Milik keluarga Lecrere" Ujar Fuegel

"Aku tidak akrab sama sekali dengan mereka" Ujar Hayden

"Kediaman selanjutnya adalah.. Lievremont" Ujar Fuegel dengan agak ragu

"Kau ingin aku pergi dan membuatnya meremehkanku? " Pikir Hayden sembari meliriknya kesal.

"Yang Mulia.. Bagaimana jika, kita tetap berjalan malam ini? " Tanya seorang Ksatria

"Apa yang kau usulkan pada Yang Mulia?! " Seru Fuegel

"M.. Maksudku... semua pelayan bisa naik ke kereta..

" Ya, semua pelayan bisa naik kereta dan kita akan menginap di penginapan terdekat"ujar Hayden

"Huh ?! " Seru semua orang

"Apa? Kereta ku juga tidak begitu bagus, kalian juga bisa berganti pakaian... Ingat, kita adalah rombongan pedagang" Ujar Hayden

"Yang Mulia sangat pandai! " Ujar Fuegel

"Memang" Ujar Hayden sembari buru-buru masuk ke dalam keretanya.

Malam itu, akhirnya semua orang bisa tidur di kasur. Dan Hayden tentu saja bersedia membayar untuk semuanya.

"Nanny, kau tidak perlu tidur di kursi hanya untuk menjagaku, aku bukan bayi lagi" Ujar Hayden

"Yang Mulia, nyawa Anda lebih berharga dari semua harta di Gratia. Bahkan Yang Mulia Ratu pun akan rela tidak tidur semalaman jika Anda sakit" Ujar Sang pengasuh

"Ibuku itu... Manusia paling aneh di dunia" Ujar Hayden

Sang pengasuh hanya bisa tersenyum lebar menatapnya seolah-olah mengiyakan kalimat itu.

"Selamat malam Nanny" Ujar Hayden pelan sembari terlelap begitu saja.

Semalam berlalu dengan begitu mulus, tidak ada yang terjadi, dan tidak ada yang mencurigai mereka.

Mereka pun kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju Silvain.

.

.

.

Nampaknya rombongan itu bisa tiba lebih cepat dari yang diperkirakan, karena semuanya jauh lebih bertenaga saat ini.

4 hari di dalam kereta, Hayden pun tak banyak tidur lagi seperti sebelumnya dan mulai menikmati perjalanannya itu. Di siang hari bahkan sesekali keluar hanya untuk menunggang kuda. Jika ia lelah, ia akan kembali ke dalam keretanya.

Tinggal beberapa jam lagi mereka tiba di Silvain, jadi malam ini Hayden meminta semua orang untuk beristirahat dan mengisi kembali tenaga mereka untuk melanjutkan perjalanan keesokan harinya.

When The Crazy bitch Meet The Crazy Bastard 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang