CHAPTER 8 [WINTERGLASS]

213 42 7
                                    

Nampaknya, perjalanan menyenangkan itu tiba-tiba saja berubah haluan, ketika sang Pangeran kemudian menyatakan ingin Istirahat sebentar dan mengisi perbekalan ditempat terdekat, dan tempat itu adalah wilayah Lievremont.

Tentu saja Cain tidak banyak berkomentar. Begitu sang Pangeran mengutarakan keinginannya, pemandangan hutan itu sekejap berubah menjadi gerbang masuk ke dalam kota Lievremont.

" Selamat datang Yang Mulia Pangeran Hayden" ujar penjaga gerbang yang tak asing dengan beliau

Nampaknya, berita tentang kehadiran sang pangeran pun cepat sekali menyebar hingga ke telinga sang Count, sehingga sang Count pun langsung saja mengundang rombongan itu untuk beristirahat di kediaman.

" Yang Mulia dan Duke akan menempuh perjalanan jauh, aku akan memastikan semua perbekalan untuk Anda bisa tersedia"

" Anda sangat baik Count, aku menghargai kebaikan Anda" ujar Hayden

Suasana di meja makan pada saat makan malam itu sangat suram. Keempat orang yang duduk bersama dimeja makan itu punya hubungan yang saling terkait satu sama lain.

" Jadi, apakah Yang Mulia Duke telah menemukan hal yang cocok untuk dilakukan di dataran beku?" Tanya Carl

" Aku masih perlu waktu untuk memutuskannya " ujar Cain

" Jika Anda tidak segera memutuskannya bukankah persediaan makanan untuk kediaman Anda akan berkurang " ujar Carl sembari tersenyum dan memperbaiki letak kacamatanya.

" Aku sudah menemukan cara mengatasinya, Count Lievremont tidak perlu khawatir " ujar Cain

" Kudengar tidak ada satupun penduduk disana Yang Mulia, dan tempatnya sangatlah dingin ... Karena Anda berasal dari Winterglass, maukah Anda menceritakan sedikit tentang Winterglass?" Ujar Sierra yang kini ikut-ikutan memulai pembicaraan

" Ada banyak pemukiman warga di sana Madam, dan saat ini mereka hidup dari hasil berburu dan menjual hasil berburu ke kota terdekat seperti Calendor di wilayah Silvain atau Seymour di wilayah Vermillian " ujar Cain

" Ooh ... Lalu, apakah mansionnya juga terbuat dari Es ?"tanya Sierra lagi

" Tentu saja tidak. Mansionnya adalah mansion biasa seperti ini, dan bahkan lebih sederhana dari mansion ini" ujar Cain sambil tersenyum.

" Anda mungkin perlu mempertimbangkan beberapa perabotan menarik untuk Yang Mulia , Duke " ujar Carl

" Aku akan mempertimbangkannya Count " ujar Cain

Cain nampaknya semakin tak nafsu makan karena pertanyaan selanjutnya lebih banyak ditujukan pada Sang Pangeran.

Tengah malam itu...

Nampaknya seseorang tidak dapat tidur dengan nyenyak.

Ia menelusuri taman mansion itu untuk sekedar mencari udara segar.

" Aku melihat Anda dari ruanganku. Anda perlu menggunakan pakaian tebal agar tidak masuk angin " ujar Carl sembari menunjuk ke arah tertentu dan kemudian menyodorkan selimut pada Hayden

" Ya..." Ujar Hayden sembari menerima selimut itu

" Bagaimana kabarmu ?"tanya Carl membuka pembicaraan

" Seperti yang kau lihat... Aku baik.." ujar Hayden

" Aku ... Merasa sangat egois. Maafkan aku " ujar Carl sambil membungkuk

" Tidak..tidak..."

" Aku, hanya butuh waktu untuk menenangkan pikiranku " ujar Hayden sembari kembali berjalan perlahan-lahan.

When The Crazy bitch Meet The Crazy Bastard 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang