CHAPTER 11 [FIRST MOVE]

245 53 19
                                    

Kebingungan Hayden dan Cain kini terjawab sudah. 

Pagi-pagi sekali, setelah diperiksa lagi oleh beberapa priest yang didatangkan dari kuil kota-kota terdekat, kelihatannya kondisi Hayden tidak bisa dikatakan baik-baik saja.

" Anda... akan kesulitan memiliki keturunan ..atau... b-bisa jadi Anda tidak akan memiliki keturunan, Yang Mulia "ujar Priest yang memeriksa Hayden itu

" Namun, ada sesuatu di rahim Yang Mulia pangeran" ujar Priest keluarga Duke Winterglass, Oliver Barker.

" Ya, Priest Oliver benar, namun yang terkumpul adalah penyakit yang menggerogoti rahim Yang Mulia, bukan Janin " ujar Priest lainnya.

Mendengar hal itu, Hayden pun kemudian berdiri dari kursinya dan segera keluar dari ruangan itu tanpa mengatakan sepatah katapun.

" Bagaimana... menyembuhkannya?"tanya Cain pelan. Jika berhadapan dengan bangsawan lain, mungkin mereka sudah dibunuh karena dengan santainya membicarakan apa yang sedang terjadi pada seorang Duchess, terlebih lagi Hayden juga seorang pangeran.

Para priest pun kemudian menyarankan beberapa cara untuk Cain. Bukannya tidak ada harapan, namun sepertinya akan memakan waktu yang lama.

" Aku akan mencari Yang Mulia... Kalian... Berdiskusilah, dan... kalian berdua bekerjalah untuk Winterglass. Aku akan memastikan semua kebutuhan kalian terpenuhi "ujar Cain sembari buru-buru keluar dari ruangan itu juga 

Ia mencari Hayden di setiap ruangan dalam rumah itu namun tak dapat menemukannya.

Rupanya Hayden kini sibuk mengusap-usap perut Lavi dan Faye serta memberi mereka makan.

" Eden...

" Hm?"

Cain tak bersuara dan kini ikut-ikutan mendekati Lavi dan Faye.

" Mereka ... Sangat sehat " ujar Cain

" Tentu saja... Aku orang tua yang baik. Aku tidak akan membiarkan mereka kelaparan " ujar Hayden.

" Kita akan mencari cara —

" Duke Winterglass. Aku tidak berniat untuk punya keluarga yang sesungguhnya denganmu. Sudah kukatakan bukan ?!" Ujar Hayden. Tangannya kini gemetaran sepertinya ia ingin menangis namun ia bersikeras menahannya.

" Beruntung sekali kita mengetahuinya lebih awal... Anda bisa menikmati hari-hari perawatan yang menyenangkan dan tidak perlu bekerja terlalu keras " ujar Cain sembari menarik Hayden dan berdansa dengannya.

" Ap—

" Jangan khawatir... Aku tidak akan membiarkannya "

" Aku akan memastikan, Anda bahagia. Jika...Anda bersama count Lievremont nanti, Anda tetap bisa mengandung anaknya " ujar Cain

Hayden kini tak menjawabnya dan hanya bisa terisak dalam pelukan Cain.

" Tadinya aku sempat senang, kupikir ia mau menyentuhku dengan serius " pikir Hayden

" Apa yang kupikirkan?!?!!"

" Yang Mulia? Eden ?"

" Aku akan membuat pakaianmu penuh ingus " tangis Hayden

" tidak masalah .. "ujar Cain masih sambil memeluknya dan melangkah seolah-olah ada musik yang mengiringi mereka

Saking sedihnya dan terus memikirkan kalimat Priest, ditambah lagi perasaan-perasaan lainnya  membuat Hayden menangis hingga ia kehilangan kesadarannya.

.

.

" Aku tidak bisa bekerja hari ini. Tolong kirimkan beberapa orang mengawasi ladang untukku" ujar Cain pada sekretarisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When The Crazy bitch Meet The Crazy Bastard 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang