6.

2.7K 32 0
                                    

Suara tepuk tangan ramai terdengar saat seorang pria tampan blasteran indonesia America menggunting pita sebagai peresmian cabang kafe nya yang ke 10.

Setelah itu ia juga memberikan ucapan sebagai bentuk terimakasih nya kepada tuhan dan keluarga nya serta kepada semua orang yang sudah datang ke opening kafe miliknya.

Ucapan pria yang tengah bahagia itu seketika membuat Reina terkejut saat nama nya disebut dan diperkenalkan di tengah-tengah orang banyak.

"Perkenalkan semua dia adalah Azelia Reina jika ada yang mau bertemu atau ada urusan sama saya soal pekerjaan atau diluar pekerjaan segera hubungi dia terlebih dulu sebagai asisten pribadi saya. " Semua orang menatap ke arah nya membuat cewek itu tersenyum kikuk, kemudian menoleh ke samping yang juga tengah menatap nya.

Gausa tanya jantung Reina gimana, rasanya udah mau copot.

🌺🌺🌺🌺

Setelah peresmian kafe berjalan lancar, kedua nya langsung menuju ke hotel terdekat.

Mereka tiba di Bali sekitar pukul jam satu siang dan langsung menuju ke grand opening kafenya yang dimulai jam dua siang tadi.

"Aku mau nanya deh," Reina melirik sekilas Zefi yang sedang menyetir.

"Heem,"

"Kok diluar pekerjaan kamu tetep tanggung jawab aku si?" Ucapnya sedikit kesal dari tadi ia menahan diri untuk mencari waktu yang pas menanyakan pekerjaan nya.

"Ya emang udah tugas kamu." Jawabnya tenang.

"Jalanin aja, udah keputusan kamu kan mau berkerja dengan saya." Lanjutnya tanpa mengalihkan pandangannya.

Reina yang disampingnya mendengus melirik sinis mendengar ucapan atasannya itu. Tanpa dia sadari, Zefi tengah memperhatikan nya lewat cermin diatas.

Hanya butuh waktu dua puluh menit mereka sudah sampai di bangunan mewah itu. Reina dan Zefi turun bersamaan saat keduanya sudah sampai didepan pintu loby. Tak lupa Zefi memberikan kunci mobilnya ke satpam hotel itu untuk dibawa ke parkiran.

Zefi berjalan menuju resepsionis untuk mengambil kunci kamar nya yang sudah ia pesan secara online.

"Atas nama Azefi Dagamaxa nomor 203." Zefi mengangguk kemudian mengambil kunci yang diberikan oleh mbak-mbak resepsionis.

Reina yang daritadi dibelakang pria itu tak banyak protes saat mengetahui dirinya akan sekamar dengan atasannya.

Mau irit maybe.

"Eh.." Gumam Reina begitu masuk kamar melihat kasur king size di depan nya sudah banyak bertaburan bunga berbentuk love dan dua handuk berbentuk angsa menyatu jadi terlihat berbentuk love juga.

"Vibes nya kaya lagi honeymoon, please." Ucap nya dalam hati.

"Hotel berbintang memang seperti ini pelayanan nya. Guasa mikir kemana-mana." Ujar Zefi melirik Reina yang masih berdiam diri memandang setiap sudut kamar.

Tanpa memperdulikan omongan Zefi,  Reina memilih untuk mengeluarkan barang-barang nya di dalam tas serta mengambil satu baju ganti untuknya.

Dengan enteng Reina mengambil satu handuk yang berbentuk love kemudian melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Semua itu tak luput dari penglihatan Zefi.

🦋🦋🦋🦋🦋

Reina keluar hanya mengenakan piyama satin dimana lekuk tubuhnya terlihat begitu seksi. Sebenernya Reina juga agak risih memakai nya namun apa daya gadis itu tidak membawa baju lain selain baju formal.

"Kamu mau menggoda saya?" Suara serak Zefi mengangetkan Reina yang tengah melamun.

"Ga ada niatan sedikit pun menggoda kamu." Ucap Reina tanpa menoleh hanya melihat Zefi dari pantulan kaca di depan nya.

"Kalo saya menggoda ga?"

Zefi mendudukkan bokongnya di sofa kemudian menyalakan laptop nya untuk bekerja mengingat ada rapat dengan clien besok.

"pipi kamu merah padahal saya cuma nanya aja," ucap pria itu usil.

Reina daritadi hanya diem terpaku mendengar ocehan boss nya yang tidak jelas. Jika aja dirinya tidak memakai piyama sialan ini pasti ia akan langsung menjambak rambut pria itu.

Awalnya Reina pikir ia akan tidak akan satu kamar dengan Zefi makanya cewek itu asal aja memasukan baju tidur nya. Jika tau nya seperti ini ia akan membawa Hoodie nya sebagai baju tidur sekalian.

"Ada yang perlu dibantu ga? Kalo ga ada aku mau tidur." Tidak ada sautan dari Zefi artinya cowok itu tak membutuhkan nya. Namun baru beberapa langkah menuju kasur tangan Reina ditarik kemudian dibopong dan ditidurkan di atas ranjang membuat gadis itu terkejut bukan maen.

"Ka--kamu ngapain?" Tanya Reina gugup.

Bersambung..



Oiya soal part sebelumnya yg bilang tinggal di villa, ralat yaa maksudnya bener rumah Zefi bukan villa.

Beloved Boss (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang