11.

1.7K 30 5
                                    

Guys kalo ada kesalahan kata, arti atau apapun dalam penulisan ku boleh banget kalian koreksi yaa. Makasii<3

Oiya terimakasii juga buat kalian yang udah sempetin baca & vote ceritaku sampai saat inii. Hihi love u

______

Dua bulan sudah Reina tinggal bersama Zefi. Entah sebagai apa ia disini dirinya pun masih belum tahu. Lebih tepat nya belum mengerti.

Ia pikir setelah dirinya di perkenalkan waktu peresmian tempo lalu dirinya akan bekerja normal seperti assisten lainnya, tapi kenyataan nya tak ada yang berubah.

Gadis itu hanya mengikuti arahan dan suruhan Zefi tanpa ia tahu tujuan dari semua yang ia lakukan saat ini.

Berdiam diri dirumah terus menerus sangatlah membosankan.

Kini ia sedang berada dikolam ikan belakang rumah Zefi. Ia menatap kosong ikan-ikan yang berlalu lalang membuat pikiran wanita itu berkelana.

"Ikan apa kamu tahu siapa aku?" Ucap nya sambil menatap berbagai macam ikan di kolam itu.

"Aku ingin sepertimu ikan, peran mu sudan jelas dengan tujuan. Sedangkan aku?"

Wanita itu menghela nafas menatap sendu ikan kolam di depannya. Sesekali tangan nya menyentuh air kolam itu.

"Benarkan? tujuan mu sudah jelas menjadi ikan goreng atau nggak menjadi ikan hias. Kalo aku yang seperti mu aku akan memilih menjadi ikan hias agar aku selalu terawat dan dijaga baik oleh orang yang menyukai ku,"

Reina menangkap ikan berukuran sedang ia juga menahan tubuh ikan tersebut agar diam. Ia mendekatkan ikan itu lalu membisikan sesuatu seolah-olah ikan itu mempunyai telinga seperti dirinya.

"Boleh ya aku ikut menjadi ikan sepertimu. Aku udah cape jadi manusia gajelas,"

Byurrr

Ikan itu terlepas dari genggaman Reina dan kembali bersama teman-teman nya yang lain. Sedangkan Reina, gadis itu hanya berdiam diri padahal ia terkena cipratan dari ikan tadi.

"Bahkan ikan pun menolak hidup bersamaku." Lirih gadis itu kemudian berbalik pergi meninggalkan kolam ikan dengan perasaan kecewa.

**

Pria tampan itu sedang duduk dengan tenang menunggu seseorang yang sedang berganti pakaian di sebuah butik ternama. Tak lama keluar lah seorang wanita dari bilik pintu tersebut dengan terenyum manis.

"Pak gimana?" Ucap nya bertanya menunjukkan long dress nya yang ia kenakan.

Zefi mengamati melihatnya dari atas ke bawah bergantian. "Coba yang lain." Balas Zefi merasa tidak cocok dengan dres tersebut.

"Ini bagus loh ak-- saya suka," Reina melirik pegawai butik itu disampingnya. Ia harus ingat sekarang berada diluar rumah yang dimana status nya adalah sebagai asisten Zefi, jadi bahasa pun harus memakai bahasa formal sebagaimana atasan dan bawahan normal lainnya.

Lelaki itu menggeleng membuat Reina masuk lagi kedalam ruang ganti. Tak butuh waktu lama Reina sudah berganti memakai baju percobaan nya yang ke dua, kali ini ia memakai dress selutut lengan panjang. Dan lagi Zefi menyuruh nya untuk mengganti pakaian nya lagi.

Tetap sama lelaki itu tidak menyukai pakaian ketiga nya. Padahal menurut Reina Rok mini dan baju panjang sangat cocok di tubuh nya.

Wanita itu menghela nafas berat karena lelah berganti-ganti pakaian untuk kesekian kalinya. Ia memandang cermin di depan nya yang sudah terbalut pakaian terakhir pilihan nya.

Beloved Boss (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang