• • • •
setelah beberapa minggu dari pertemuan yang hanya menambah luka. ketiga bersaudara itu mencoba menyembuhkan dan coba menerima keadaan rumah yang sudah hancur. mereka tetap melanjutkan hidup hanya tinggal bertiga dirumah sepeninggalan Ayah & Bunda nya. paling hanya bersama ART & supir pribadi yang masih di gaji oleh orang tua nya untuk sekaligus menjaga anak anak nya.
ko jadi gini ya sekarang? beberapa minggu berlalu dan ga kerasa udah mau jalan 2 bulan tanpa Ayah dan Bunda dirumah. Bangsen sm Bang Gilang juga sekarang membaik. gumam Bira dalam lamunan nya sambil menatap langit malam di rooftop rumah nya. tiba-tiba iPhone Bira menyala. tertampang nama Fiki dilayar iPhone nya itu. tapi Bira malas menjawab nya. dia lebih memilih membiarkan call itu berhenti sendiri. yha .. namanya juga Fiki. call tidak dijawab, dia langsung spam chat Bira.
'biiiiraaaa' teriak Fiki dari depan gerbang rumah Bira. Bira melihat dari rooftop tempat dia duduk, Fiki bawa sepeda. tidak salah lagi, Fiki pasti akan mengajak nya bersepeda.'Fikk' jawab Bira sambil melambai kan tangan 'masuk ajaaa' lanjut nya.
'lo aja turun! ayo langsung jalan aja' ajak Fiki yang enggan menghampiri Bira.
karna tidak enak mereka saling berteriak, akhinya Bira yang mengalah. dia turun sudah lengkap dengan sepeda.
'mau kemana si emang?' tanya Bira sambil menutup kembali pagar.
'lo gue call kenapa ga diangkat? di chat cuma bales kucing ok doang. mau gue teke beneran itu si Aji?!' cerocos Fiki. dia kesal karna slow respon nya Bira. menurutnya, setelah mengenal Aji & beberapa kali di antar pulang, Bira seperti berubah kepada Fiki.
'perasaan lo aja' balas Bira cuek. 'ini mau kemana jadinya?' tanya ulang Bira.
'taman komplek sebelah, yuk? katanya taman nya habis direnov, ditambah ... ' belum sempat Fiki menyelesaikan pembicaraan nya, Bira sudah memotong.
'ditambah ada yang jual pempek kan disana? ketebak' lanjut Bira dan langsung jalan meninggalkan Fiki.
'Eh eh Bir, tungguin' teriak Fiki seraya mengejar Bira.
• • • •
sebelum sampai ditaman, benar saja. Fiki membeli pempek dulu, sedangkan Bira membeli bapau hangat. mereka pun melanjutkan perjalanan ke taman komplek sebelah.
sesampai ditaman, mereka langsung ke tempat duduk dekat kolam ikan. melahap makanan yang mereka beli, sambil mengobrol dan bercerita-cerita.
'Fik, lo malu ga sih temenan sama gue yang broken home?' tanya Bira agak sedikit menahan sedih.
'ngga' jawab singkat nan enteng Fiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
don't leave me, again!
Contosetelah atap rumah nya hancur. tiga bersaudara ini hanya tinggal dengan pondasi yang tersisa. saling menguatkan dengan penyemangat masing masing. tapi Bira, satu per satu hingga semakin banyak orang yang hilang & pergi dari hidup nya.