02. Meet?

42 9 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


.

Happy reading ╹▽╹

Jesha sampai di kantin. Benar kata reyya, di kantin banyak sekali pria-pria tampan. Terlalu banyak sampai-sampai tidak bisa dihitung dengan jari, membuatnya sulit untuk meninggalkan tempat tersebut.

Gadis remaja itu menghampiri sebuah kursi kosong lalu mendudukinya. Dia tidak pesan makanan atau minuman atau apapun pada saat itu, hanya duduk diam tersenyum memandangi pria-pria tampan yang ada di sana. Eits Jesha, ingat! apa tujuanmu datang ke kantin! bisa-bisanya kau lupa hanya karena terpikat dengan manusia tampan yang ada di kantin. Tapi dia tidak bisa pungkiri kalau melihat pria tampan di pagi hari itu memang menyenangkan. Ah kalau kata Reyya "liat cogan cogan in the morning".

Tiba-tiba Reyya datang memukul kepala Jesha dari belakang dengan botol air mineral yang masih terisi penuh membuat sang empu yang dipukulnya tadi memandang sarkas padanya "eh monyet tadi lo noyor pala gue gara-gara pikiran gue cogan mulu eh tau-taunya nyusul ke kantin cengar-cengir ngeliatin cogan, gimana? nagih kan?" ucapnya menaik-turunkan kedua alisnya bermaksud menggoda Jesha.

Memang benar, bagi Jesha itu sangatlah menyenangkan bahkan dia sangat amat rela setiap pagi selalu berada di kantin agar bisa melihat pria-pria tampan di sekolahnya itu. Tapi tidak mungkin Jesha meng-iyakan pertanyaan Reyya, gengsinya terlalu tinggi untuk jujur kepada temannya itu "apaan ngga ah biasa aja, gue tuh tadi ketemu dekel gitu lho terus dia senyumin gue ya gua senyumin baliklah masa gua jutekin, gue kan kakel yang baik pake q".

"bohong dosa".

"bodoamat yang dosa kan gue bukan lo" jawabnya dengan ketus, berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Reyya yang masih ingin menanyainya layaknya seorang reporter.

teng teng teng teng~

"jam pelajaran akan dimulai dalam lima menit".

"halah ngeselin banget lima menit lagi udah natap kertas isinya pertanyaan-pertanyaan yang gua aja ga tau jawabannya apa, kalo kertasnya bisa diajak ngobrol udah gua tanya deh kalo lo tanya gue, gue tanya siapa? gue aja gatau, alah kok gue jadi kaya orang gila ngomong sendiri" Reyya menggerutu saat mendengar bel sekolah yang berbunyi mengingatkan bahwa lima menit lagi pelajaran akan dimulai.

__

Seorang pria berumur dua puluh dua tahun masuk kedalam kelas Anya dengan pakaian seragamnya yang rapi dan tersenyum tipis sambil memandangi satu-persatu wajah murid-muridnya yang berada dikelas itu, ah ada satu yang belum masuk kelas, entahlah kemana dia pergi tidak ada yang tau.

Hari pertama penilaian semester dikelas Anya akan diawasi oleh seorang Pak Guru muda, dia tinggi, gagah dan yang pastinya tampan. Dia adalah seorang Guru olahraga. Karena ketampanannya, tak jarang siswi-siswi di sekolah itu menggodanya karena statusnya yang masih single, apakah kalian juga menyukainya?

ANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang