story

2 0 0
                                    

Setelah itu, semua berjalan kembali pada jalurnya. Hubungan mereka berdua kembali membaik, mereka mengunjungi Josh bersama-sama. Semua terkendali, walau Christine harus menelan ludahnya berkali-kali saat kembali melihat sifat angkuh Strange yang menyakitinya. Hingga suatu kejadian malang menimpa Dr. Stephen Strange. Kecelakaan hebat.

Christine sangat tidak siap untuk hal ini, ia berupaya sekeras mungkin untuk menolongnya, pikiran Josh ndlayang-layang dikepalanya. Ia berjanji agar hal serupa tidak terjadi pada orang yang ia sayangi dan ia dapat bernapas lega untuk hal itu.

Namun setelah itu keadaan lebih buruk, ia tidak mengenal Stephen lagi setelah itu. Ia paham depresi yang pria itu alami sebab hal buruk kian terjadi padanya, namun hatinya tidak kuat lagi menahan rasa sakit ini. Christine akhirnya berani mengambil keputusan yang ia dulu gagal ambil. Ia akan mencoba melupakan pria itu.

Sementara serorang Dr.Stephen Strange, tidak ada yang menyangka bahwa ia akan beralih ke hal hal gaib dan mistik di Timur dan menjadi salah satu pahlawan terkuat bumi, Avengers. Namun itulah Strange. Selalu berhasil dalam segala hal. Semua kecuali kisah cintanya...

Setelah berpetualang menyelamatkan dunia, ia harus mengatur jadwalnya untuk menghadiri pernikahan dari mantan partner di perjalanan hidup bagian medisnya, Dr. Christine Palmer. Tidak ada kata kekasih diantara mereka berdua, setidaknya itu yang mereka berdua tahu. Namun semua orang tahu bahwa keduanya punya hubungan yang bukan sekedar biasa.

"Truly, im just glad that you're happy" Strange mengatakannya dihari pernikahan Christine dengan pria lain.

"Thanks, oh ya aku akan memperkenalkanmu dengan Charlie, kau tahu ini agak sedikit aneh tapi dia adalah fans besarmu" Strange ingin menahan Christine, namun perempuan itu tetap ingin mengenalkannya.

Saat sedang menunggu, Strange kembali mengingat kenangan ia bersama wanita itu. Walau ia berusaha menyelamatkan dunia, itu tidak membuatnya bahagia. Ia masih memikirkan mereka berdua. Selalu.

Tiba-tiba Strange merasakan sakit yang teramat sakit pada kepalanya, ia bahkan tidak bisa memegang gelasnya dengan benar. Sekelibat memori di kepalanya tentang ia yang didorong oleh seseorang dari ketinggian muncul, kepalanya kembali merasakan sakit. Strange menggigit bibirnya berusaha tidak berteriak agar tidak mengacaukan acara ini. Bayangan ini kembali muncul, namun Strange harus menahan napas saat melihat perempuan tergeletak mati di pangkuannya, dan orang itu adalah Christine.

Semuanya berputar-putar mempengaruhi keseimbangan lelaki itu hingga..

"Stephen" panggilan Cjristine berhasil membawa Stephen ke dunia nyata. Christine tengah menggabdeng seseorang yang adalah suami barunya sekarang. "Kau tidak apa?" Tanya Christine khawatir namun Strabge langsung mengelaknya. "Oh, nampaknya aku sedikit mabuk, berapa persen kadar alkohol disini?" Tanyanya berpura-pura pada sang barista.

Christine menghela napas "oh ya Stephen, ini Charlie. Dan sayang, ini Stephen, kau tahu siapa dia" Christine mencoba mencairkan suasana. Stephen melihat pria didepannya yang menatap kagum pada dirinya. Ironis, ia harus jujur iri pada pria ini yang berhasil mendapat hati Christine, dan orang itu adalah penggemarnya sendiri.

Mereka berjabat tangan, terasa gemetar dari tangan Charles saat menyentuh Stephen. Butuh waktu agak lama sampai ia harus berdehem agar Charles melepas tangannya. Christine merasakan aura tidak sehat disini. Stephen menyadari itu, sebenarnya ia tidak pandai membuat percakapan, namun ia tidak ingin mengecewakan perempuan itu. Charles nampaknya masih menikmati kekagumannya.

"Christine adalah wanita yang baik saat kami bekerja dulu." Christine menatap Stephen dengan tatapan berterima kasih karna mau memulai percakapan.

"Ia selalu peduli dan memperhatikanku" Stephen sempat melirik Christine yang menunduk, teringat saat ia membentak Christine karena memperdulikannya "ia pasti akan memperdulikanmu setiap saat mulai hari ini. Dan hanya pria beruntung yang menerima rasa perduli itu.  Jadi, jaga dia baik baik" Stephen menepuk bahu Charles dengan bangga. Begipun Christine bangga sekaligus tersentuh melihat perubahan dalam diri lelaki itu. Stephen berbalik dan meninggalkan pasangan serasi itu sebelum Charles memanggilnya.

"Stephen!" Charles mendekat pada Stephen "kau tahu, setelah apa yang terjadi pada keluargamu, aku mengharapkan yang terbaik untukmu, pasangan yang mengisi kekosonganmu."  Chatles menepuk bahu Strange mebuat lelaki itu terdiam, ia berbalik dan kembali pada Christine yang tersenyum mendengar kata² suaminya itu pada Strange. Mereka berdua berjalan pergi. Untuk beberapa saat akhirnya Strange membuka mulutnya

"Nightmare." Ujar Strange singkat membuat Christine berbalik namun tidak dengan Charles. Stephen berjalan mendekat menghiraukan Christine yang menatapnya dengan bingung. "Apa yang kau maksud Stephen? Apa itu Nightmare?" Orang orang di pesta itu seolah memberi jalur pada Stephen untuk berjalan, situasi di pesta ini berubah sepersekian detik.

Stephen kini sudah berada tepat dibelakang Charles. "Is that you really are, Mr. Charles?" Tanya Strange mebuat lengkungan di bibir Charles yang masih membelakangi Stephen. Tiba tiba satu persatu tamu pesta berteriak histeris dan menjerit.

"Aaaaaaa tidakkk!" "Pergi! Pergi kauuuu" "KUMOHON JANGAN SAKITI AKU!" Satu makin menjalar ke semua orang hingga situasi menjadi sangat rusuh tidak terkendali. Christine sangat shock melihatnya, begitupula dengan Stephen.

Charles akhirnya berbalik dan menampilkan senyumnya, Christine memasang wajah curiga pada Charles sekarang. "Honey, apa yang terjadi?" Christine ketakutan namun ia ingin memastikan sesuatu tentang suaminya. "Tenang baby, tidak akan terjadi apa apa" suara Charles sangat tenang seperti tidak terjadi apa apa ditengah keributan ini. Stephen berusaha untuk berpikir jernih namun tetap waspada.

"Sepertinya kita harus berkenalan sekali lagi, Mr. Strange." Ucap Charles menjulurkan tangan. Stephen mengacuhkanya dan melihat sekelilingnya, ia lalu menatap khawatir Christine yang ketakutan.

"Apa yang kau mau?" Tanya Stephen. Charles yang juluran tangannya tidak dibalas menariknya kembali sambil tersenyum. "Aku sudah mencari tahu semua tentangmu sejak lama, seperti yang istriku katakan, im a big fan" Stephen ingin melempar semua barang mendengar ia menyebut kata "isteri" pada Christine dan Charles tahu itu. Ia sangat senang mengombang-ambingkan emosi pria didepannya ini.

Teriakan para tamu pesta makin histeris membuat Christine tidak kuat menatap tamu-tamunya. "APA YANG KAU INGINKAN?!" Stephen tidak ingin berlama lama dengan permainan Charles. Dalam sekejap semua tamu terdiam, suasana menjadi sangat hening dan tamu itupun tergeletak di lantai. Christine menatap itu semua tidak bisa berkata-kata, melihat muka mereka semua pucat pasi. Ia bergetar. "Tolong, jangan bunuh mereka" ia memohon entah pada Strange ataupun Charles dnegan terbata.

Charles tersenyum miring mendengar perkataan Christine. Strange sudah muak, ia tidak akan melakukan semua ini didepan Christine. Ia berencana membuka portal, namun saat ingin membukanya portal yang sudah terbentuk mengecil dan tertutup. Saat ia mencoba membuka lagi, hal itu seperti sangat berat.

"Biarkan dia melihatnya." Strange mengeluarkan semacam tali berwarna orange untuk menyerang Charles namun dengan mudah dibalikan dan malah menyerang Strange membuatnya terlempar mengenai meja bar. "STEPHEN!!" Christine berlari kearah Sttange dan meraba dahi Strange yang mengeluarkan luka.

Charles mulai bertransformasi ke wujud aslinya, berkukit putih pucat, dan memakai pakaian serta jubah serba hijau. Stephen dan Christine menyaksikan itu. Untuk pertama kalinya, Christine terlibat di pertarungan Strange dan musuhnya kali ini adalah orang yang baru ia nikahi 30 menit yang lalu.

Tangan Nightmare memanjang dan mengikat Christine kesampingnya. Christine langsung tidak sadarkan diri saat itu juga.

"No!" Stephen berusaha mengeluarkan tali itu lagi namun kali ini lebih banyak dan berwarna merah pekat, yang artinya powernya lebih kuat. Begitu hampir sampai menuju Nightmare, ia menangkisnya dan membuat tali itu terpotong. Stephen terengah-engah.

"Jangan sakiti wanita itu." Stephen mengancam dengan sangat serius. "I won't" jawab Nightmare. "Apa kau lupa? Christine adalah isteriku. Dan ia adalah kekasiku selama 2 tahun." Ucapnya membuat Strange geram sambil meludah ia berkata "Bullshit".

"Apa yang aku inginkan adalah realitasmu Stephen Strange. Aku butuh itu untuk menjadikanku lebih kuat. Seperti ambisimu, aku ingin menjadi yang terbaik." Setelah mengatakan itu dengan senyumnya, ia menghilsng melewati portal hijau bersama dengan Christine.

"Christine!" Namun terlambat, musuhnya sangat kuat kali ini. Ia tidak boleh gegabah, ia harus membiacarakan ini pada Wong.

The key of future | Stephen x ChristineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang