Chord #9

19 1 0
                                    

From Park Jisung

Selesai konser hari ini, aku akan ke tempatmu

Jieun tersenyum kecil melihat pesan di layar ponselnya. keriuhan disekitarnya seolah tidak terlihat sama sekali begitu melihat kalimat singkat yang ditujukan kepadanya. Dua sahabatnya yang berbaik hati menemaninya hari ini, mau tidak mau berkomentar melihat tingkah laku Jieun.

"Kamu benar-benar penggemar beratnya Jisung ya? Sampai memberi nama orang itu Park Jisung," Soya, salah satu sahabat Jieun berkomentar dalam teriakan. Menghasilkan senyum kecil di wajah pucat Jieun.

"Jelas penggemar beratlah, lihat gadis ini? Pucat, demam, dan masih lemas pun masih mengusahakan datang ke konsernya si Jisung-jisung ini," timpalan Hejin, sahabat Jieun yang lain Kembali hanya dibalas dengan senyuman di wajah Jieun.

Suhu tubuhnya masih di atas 38 derajad, kepalanya pusing dan tubuhnya masih sangat lemas. Tetapi Jieun tidak bisa melewatkan konser besar NCT Dream di Sky Dome. Perjuangannya untuk mendapatkan tiket membuat sayang jika sampai melewatkan konser ini. Serta sosok yang disebut kedua sahabatnya, semakin membuat Jieun tidak ingin melewatkan konser.

"Kalau aku bilang ini beneran Park Jisung gimana?" balas Jieun kepada kedua sahabatnya. Ucapannya dengan cepat menghasilkan pukulan kecil di kepalanya.

"Usiamu sudah tidak cocok untuk berimajinasi seliar itu," celetuk Hejin yang dengan cepat ditimpali oleh Soya.

"Betul, malu sama umur,"

Jieun rasanya ingin menceritakan semua hal yang terjadi dihidupnya setahun terakhir ini ke kedua sahabatnya. Bercerita bahwa dia benar-benar bertemu dan mengenal Jisung. Idol yang sudah dia idolakan semenjak tahunan lalu. bercerita bahwa Jisung bukan lagi idol yang dia anggap sebagai anaknya. Bercerita bahwa Park Jisung sangat berbeda dengan Jisung NCT. Yang terpenting, ingin bercerita bahwa Jieun jatuh cinta setengah mati dengan Park Jisung.

Sayangnya semua cerita itu hanya bisa Jieun telan bulat-bulat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tahu bahwa Han Jieun mengenal dan jatuh cinta pada Park Jisung. Bahkan sosok itu sendiri masih menganggapnya teman.

"Terimakasih ya sudah membawaku ke realita," balas Jieun sarkas, sembari memeluk kedua sahabatnya. Tepat saat itu panggung konser terbuka dan tujuh sosok berdiri di atasnya.

Ketujuhnya bersinar dan sangat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketujuhnya bersinar dan sangat tampan. Namun tatapan Jieun hanya terarah pada sosok paling tinggi. Rambut kecoklatan dan kostum panggung membuat jantung Jieun berdenyut nyeri tanpa alasan yang jelas. Gerakan tarian pertama menyadarikan Jieun penyebab nyeri di dada sebelah kirinya.

Park Jisung dan NCT Jisung adalah sosok yang sama. Dia berdiri di panggung gemerlap yang sangat berbeda dengan kehidupan Jieun. Melambaikan light stick hijau neon di tangannya, membantu Jieun sadar akan posisinya Kembali.

Sampai kapan pun dia hanya salah satu dari ribuan atau mungkin jutaan penggemar yang mengaku jatuh cinta pada Jisung. Tidak ada hal istimewa yang membedakannya dari penggemar yang lain. kenyataan yang harus selalu dia sadari, bahwa cintanya selamanya hanya cinta bertepuk sebelah tangan.

Seorang Park Jisung tidak perlu tahu siapa dirinya dan perasaannya yang sebenarnya.

***

Lambaian light stick hijau kesayangan Jisung selalu berhasil memacu adrenalinnya. Nyaris 10 tahun di dunia entertainment, Jisung selalu masih kagun dengan jumlah penggemar yang mencintainya dan grupnya. Warna hijau cantik yang menunjukkan keberadaan penggemarnya, selalu menjadi penyemangat bagi Jisung.

Dari atas panggung, Jisung hanya dapat melihat lautan hijau dihadapannya. Beberapa wajah exiting dapat dilihatnya dari panggung. Rasanya masih selalu luar biasa melihat dan bertemu secara langsung dengan para penggemarnya.

Jisung mencintai penggemarnya. Tentu saja cinta yang berbeda dengan yang diharapkan para penggemarnya. Bertahun-tahun Jisung dan para member yang lain berusaha memberi pemahaman kepada penggemarnya, bahwa idol seperti mereka pasti memiliki kehidupan pribadi sendiri. Sayangnya budaya idol di negaranya, membuat semua usaha mereka hanya omong kosong belaka.

Penggemar yang mengayunkan light sick hijau neon mereka, tetap berharap lebih pada setiap idolnya. Ketakutan Jisung adalah kemungkinan mengecewakan mereka sangat besar. Terutama akhir-akhir ini, ketika Jisung sudah bertemu dengan sosok yang sesuai untuknya.

Pikiran Jisung terbagi antara perasaannya terhadap penggemar dan rencananya setelah selesai konser, ketika session konser tiba di bagian yang memungkinkan Jisung berinteraksi cukup dekat dengan penggemarnya. Menaiki box yang disiapkan panitia, Jisung dan Chenle berada dalam satu box yang sama untuk berkeliling stadium sembari melempar bola bertanda tangan kea rah penggemar. Section yang mereka tuju berada di sisi terluar stadium.

Sementara satu tangan sibuk memegang mic, Jisung dan Chenle harus melakukan multitasking dengan tangan satunya. Mulai dari melempar bola, melambai serta memberikan hearth sign kepada penggemar. Jisung antusias bertemu penggemarnya dalam jarak sedekat ini, ketika box yang ditumpanginya berhenti di titik tertentu. Sesuai alur konser, di titik ini mereka bertujuh akan menyanyikan lirik lagu bersama-sama sebelum konfeti menghujani keseluruhan area konser.

Box tempat Jisung berdiri tepat terarah ke bagian tribun penonton duduk. Jisung sedang melambai riang dan menyanyikan bagiannya ketika matanya menangkap sosok itu.

Tidak mungkin Jisung salah mengenali rambut panjang hitam selembut sutra itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak mungkin Jisung salah mengenali rambut panjang hitam selembut sutra itu. Atau salah mengenali sepasang bola mata paling jernih yang sering Jisung puji. Atau salah mengenali wajah paling dia rindukan saat ini.

Han Jieun berada di tribun penonton. Melambaikan stick sama seperti penggemar lainnya. Gadis itu nampak terkejut menyadari Jisung hanya menatapnya terus menerus.

Jisung menemukannya diantara ribuan penggemar.

Jisung menatapnya dengan tatapan binggung.

Kenapa Jieun ada di konsernya? Lengkap dengan light stick dan dress code yang pastinya hanya diketahui oleh para penggemarnya?

Kenapa Jieun menolak tiket konser pemberiannya?

Dan bukankan Jieun sedang sakit? Tetapi kenapa dia bisa datang ke konsernya?

Ribuan pertanyaan seolah terbaca begitu saja di wajah Jisung, sekaligus menyadarkan Jieun bahwa mimpinya sudah berakhir.

Park Jisung mengetahui siapa Han Jieun sebenarnya.

***

published 19.06.2023

Faded Last SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang