🌷🌹«9.Nah Lho»🌹🌷

33 8 4
                                    

Hi gaiseu, suka nggak?
Kalau suka jangan lupa vote dan komen

Jangan lupa follow ig:@unhappytomorrow

°°°

"Indu nda,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Indu nda,"

°°°

Seluruh anggota GALAGRAZ bangkit ketika mendengar suara Bella berteriak, setelah mendengar teriakan Bella, Gerda memerintahkan anggota GALAGRAZ untuk segera mencari Reyhga.

"Lo gimana sih?! Cuma jaga Aga kaya gitu aja nggak bisa!"Gerda kesal.

"Buk-"

"Lo diem! Gue lagi marah! Jangan sampe gue nonjok muka lo!"kesal Gerda membuat Bella diam, dan meruntuki dirinya sendiri.

Gerda segera mencari Reyhga diikuti Bella dari belakang sambil mengis, takut anak itu benar-benar hilang dan membuatnya kembali kesepian. Gerda mencari disekitar ruang OSIS karena disitu tempat terakhir Reyhga berada.

"Sorry, gara-gara gue lo jadi-"

"Lo diem bisa nggak sih?!"Bella tersentak kala Gerda membentaknya, Gerda masa bodo dan meninggalkan Bella yang menangis.

Gedung 2 sudah dicari tinggal gedung saintek yang belum, saat akan melangkahkan kakinya dering teleponnya berbunyi. Gerda berhenti kala nama Jengga tertera ditop-up hpnya.

"Kenapa?"

"Aga ada diruang guru,"

Gerda segera menuju ruang guru, rasanya ia ingin mengucapkan terimakasih kepada Tuhan. Sampai disana ia disambut dengan uluran tangan Reyhga, Gerda mengahampirinya dan mengambil alih gendongan Reyhga dari Bella.

"Papa aga lapal,"Gerda mengangguk dan mengajak Reyhga pergi ke kantin.

"Bisanya ada di lo?"

"Tadi gue nggak sengaja nemu Aga lagi nangis waktu nemenin bu Friska, jadi gue bawa dia ke ruang guru,"jelas Gerda yang diangguki oleh Gerda.

"Lo ngapain nemenin bu Friska?"Jengga tak menjawab tak ingin memberitahukan kepada mereka jika dirinya adalah kekasih dari guru bahasa Inggris tersebut.

"Mama ayo!"Bella terdiam kala Reyhga mengajaknya makan bersama, Gerda yang paham dengan situasinya langsung menarik genggaman Bella mengajaknya ke kantin.

Reyhga menggenggam tangan Bella dalam gendongan Gerda, bayi kecil itu nampak tersenyum dengan lebar hingga mata bulatnya yang bersinar ikut menyipit.

"Gerda!"Gerda diam, karena ia tau siapa yang sedang mengejarnya sekarang, si matan.

"Gerda ih! Tungguin aku!"Gerda segera menarik tangan Bella berjalan lebih cepat agar menghindari gadis yang sangat mengganggunya itu.

"Gerda....!"gadis itu berteriak dan mencoba melangkahi Gerda lebih dulu.

"Hey!"gadis dengan rambut lurus sebahu itu menghadang mereka berdua, dan menatap nyalang Bella karena berani merebut mantan kekasihnya.

"Apa lo liat-liat!"gadis itu melotot ke arah Bella, namun itu membuat Reyhga menangis takut dengan wajah gadis yang mengejar papanya itu.

"Ayu!"gadis itu mundur ketika dibentak oleh Bella, ia mengambil alih gendongan Reyhga dan mengajak bayi kecil itu menjauh.

"Urusin dia dulu aja,"Bella berujar dan meninggalkan koridor kelas 11.

°°°

Gerda menarik Ayu karena merasa kesal dengan kelakuan matannya ini, bagaimana tidak kesal Reyhga menangis kencang setelah melihat wajah seram mantannya.

"Gerda ayo balikan!"

"Setan lo! Nggak usah deket-deket gue lagi! Lo ngerti bahasa manusia kan? Gue cuma suka sama Bella! Nggak ada yang lain, dan buat lo! Jangan ngarep dapet gue lagi, sorry incaran gue bukan cewe kaya lo!"Gerda pergi meninggalkan gadis itu yang terdiam, masa bodo jika dia mau menangis darah sampai mengeluarkan nanah.

"Udah pesen?"tanya Gerda sambil duduk berhadapan dengan Bella.

"Udah tadi dipesenin sama Rey,"Gerda mengangguk.

"Mama,"

"Kenapa sayang?"tanya Bella dengan lembut, Gerda yang mendengarnya hanya bisa menahan senyumnya.

"Tida, mama sepelti nda, baik dan antik, apaladi saat telsenyum, anis,"Bella tersenyum lebar, dia terlalu lemah jika dikata cantik oleh anak kecil, perutnya merasa geli dan senyumnya tak bisa ditahan.

"Memang bunda Aga siapa?"

"Namana Laya, tapi cekalang tida tau imana, aktu telbangun cudah dilumah papa,"Bella mengerutkan keningnya karena bingung.

Ia menatap ke arah Gerda yang hanya dibalas dengan tatapan seolah bertanya 'kenapa'. Bella mengulangi kata-kata Reyhga tanpa bersuara.

"Ntar gue jelasin,"makanan mereka datang, pak Alin datang membawa semangkuk bubur bayi dan dua mangkuk soto.

"Celamat akan!"Reyhga berujar dengan semangat, ia tidak disuapi karena tidak mau.

°°°

Setelah acara makan selesai, mereka masuk ke kelas masing-masing mengikuti pelajaran terakhir. Jam juga sudah menunjukan pukul 14.15 tinggal menunggu lima belas menit lagi mereka pulang, Reyhga sudah tidur dengan tenang dipangkuan Gerda, memeluk Gerda dengan erat dan sesekali terbangun lalu tertidur kembali.

"Papa!"Reyhga berteriak dan diikuti tangis Reyhga yang tak kalah keras, dia sudah bosan dengan suasana kelas tapi Gerda masih belum pulang.

"Yasudah saya akhiri,"Guru itu keluar dan meninggalkan kelas Gerda, padahal waktu masih tersisa tiga belas menit lagi.

"Ger makasih!"ketua kelasnya mengacungkan jempol kearah Gerda dan dibalas anggukan oleh Gerda.

Gerda segera membawa Reyhga ke parkiran, dia juga sudah menghubungi Bella agar segera keluar kelas karena Reyhga yang meminta. Sekitar menunggu beberapa menit Bella keluar dengan terburu-buru.

"Mama kelumah papa ya!"Bella menatap Gerda meminta persetujuan dari si pemilik rumah.

Mata Reyhga berbinar terang, bibirnya mengerucut lucu, tangannya juga bertepuk tangan, dan suara tawa khas bayi kecil itu. Tangan Bella gemas lalu mencubit pipi tembam milik Reyhga.

"Ayo pulang,"Gerda memberikan Reyhga dan menaiki motornya, Gerda membantu Bella menaiki motornya.

Saat mereka keluar dari sekolah sekitar 70 motor mengikuti mereka, Bella yang terkejut mendekap pinggang Gerda, sedangkan diposisi Gerda dia sedang tersenyum dibalik helmnya.

°°°


How are you gaiseu? Suka nggak saya update? Dan berharap menjawab suka wkwk ♡

BAD BOY BE A GOOD PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang