🌷🌹«11. Keluarga Cempaka»🌹🌷

28 5 3
                                    

Hai hai hai
Ketemu lagi sama saya,
Ada yang nungguin nggak

Jangan lupa follow ig:@unhappytomorrow

°°°

"Yan antik uma mama,"°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yan antik uma mama,"
°°°

Bella dan Brina duduk saling bercerita satu sama yang lainnya, menceritakan bagaimana keseharian mereka, seperti Bella dengan Reyhga, atau Brina saat di Australia.

"Terus kakak udahan sama Jake?"tanya Bella, Brina mengangguk saja.

Gadis itu hanya mengangguk mengiyakan, kakak perempuannya ini sangat lain, mudah bosan dengan apapun, jadi tidak heran jika Brina mudah bergonta ganti pacar.

"Terus tadi siapa yang nganterin lo? Pacar?"tanya Brina pada adiknya, pasalnya ia tak pernah melihat Bella dekat dengan laki-laki.

"Nggak, dia papanya Reyhga,"

"Duda?"

"Bukanlah, ya intinya papanya Reyhga tapi dia bukan duda, udah nggak usah bahas Gerda,"

"Cie...,"Bella memutar bola matanya malas, Brina itu sangat menyebalkan.

°°°

Reyhga terbangun dari tidurnya, ia berdiri dan melangkah menuju Gerda yang sedang duduk, tangan kecilnya menarik ujung baju Gerda meminta atensi Gerda tertuju padanya.

Dengan mudah Gerda mengangkat Reyhga keatas pangkuannya, lalu menyadarkan bayi itu ke dada bidangnya.

"Kenapa?"tanya Gerda saat bayi kecil itu mendongak, lalu karena gemas ia mengusak rambut bayi kecil itu dengan wajahnya.

"Mama cudah ulang ya?"tanyanya dengan tatapan polos menggemaskan.

"Mau telepon mama?"Reyhga membulatkan matanya pertanda ia senang, segara ia mengangguk dengan tawaran Gerda.

Menunggu beberapa menit masih tidak dijawab, Gerda berfikir jika Bella sudah tertidur, tapi karena tidak ingin mengecewakan Reyhga ia tetap menunggu sabar.

"Hallo?"

"Ini siapa ya?"

"Nggak jelas banget,"

"Ada Bellanya nggak?"tanya Gerda sebelum suara perempuan itu menghilang dan menutup sambungan teleponnya.

"Ini siapanya?"

"Papa, cuala mama eda, cualana jeyek!"

Gerda menahan senyumnya, ia setuju dengan ucapan Reyhga, mendengar suaranya saja sudah sangat menyebalkan.

BAD BOY BE A GOOD PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang