🌷🌹«3.Galagraz»🌹🌷

44 10 1
                                    

Welcome back to my story ^^
Kembali lagi sama Gerda, dapet salam juga dari Rey katanya jangan lupa makan biar tetep happy kiyowok

Jangan lupa follow ig:@unhappytomorrow

°°°

"Slibaw!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Slibaw!"

°°°

Anak inti GALAGRAZ hanya mampu mengikuti sang ketua, ingin menolak seperti yang dilakukan Rey dan Jengga itu mustahil, karena mereka tak memiliki nyali yang cukup besar.

Sampainya disana mereka disambut baik, tak lupa mereka memberikan buah tangan yang sengaja mereka beli sebelum datang.

Gerda duduk dan mengutarakan apa yang inginkan, ia menjelaskan secara detail kedatangannya ini. Dengan senang hati pemilik panti asuhan meladeninya, walau sejujurnya ia merasa sedih kepada bayi kecil yang diam menatap polos ke arahnya.

"Tuan benar ingin menitipkan bayi tuan?"tanya pengasuh panti tersebut.

Gerda mengangguk mantap lalu ia memberikan Reyhga kepada sang pengasuh panti tersebut, setelah tak ada lagi urusan Gerda pamit undur diri bersama anggotanya. Sebelum pergi Rey mengusak kepala Reyhga lalu menyusul Gerda dan yang lainnya.

"Habis ini mau kemana?"tanya Jengga.

"Markas!"

Sekitar tujuh motor menembus padatnya jalannya ibu kota, suara geberan motor menjadi backgsound suasana yang panas siang ini, tak lupa diselingi suara klakson karena laju motor mereka yang tak main-main kencangnya.

°°°

Mereka melepas helmnya, lalu masuk kedalam rumah tua yang tak berpenghuni, tapi didalam sana sudah sepeti pasar yang sangat ramai, dan didalam rumah tua tersebut sudah direvonasi setelah pembelian tanah yang mereka lakukan.

Gerda duduk hanya memperhatikan anggotanya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, wajah Gerda begitu lesu karena ia merasa seperti ada yang mengganjal.

"Ngelamun bos?"tanya salah satu anggota mereka dan memberikan Gerda secangkir kopi hitam kepada Gerda. Gerda menggeleng lalu menyeruput kopinya dengan tenang.

"Papa...,"suara tangis bayi terngiang dikepalanya, ketika mencoba mengenyahkan pikiran negatif itu suara Reyhga kini terdengar, suara tangisnya begitu pilu sembari memanggil namanya berulang kali.

"Gue cabut!"ujar Gerda tiba-tiba, ia memasang jaketnya dan mengambil kuncinya.

Dengan terburu-buru lelaki jangkung itu melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, ia mencoba untuk menghilangkan suara tangis Reyhga. Sampainya dipanti yang tadi, ia segera masuk ke dalam, benar dugaanya Reyhga menangis hingga suara menghilang.

BAD BOY BE A GOOD PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang